penalaran moral siswa berinteligensi tinggi ditinjau dari gaya pengasuhan orang tua
DOI:
https://doi.org/10.15408/tazkiya.v2i2.10778Keywords:
penalaran moral, anak berinteligensi tinggi, pola asuhAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penalaran moral antara siswa berinteligensi tinggi yang memperoleh pola asuh otoriter, otoritatif dan permisif. Subjek penelitian ini adalah 81 orang siswa berinteligensi tinggi kelas V di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan dua skala, yaitu skala penalaran moral dan skala persepsi pola asuh orang tua. Analisis Varians dua arah (Two Ways ANOVA) digunakan sebagai metode untuk mengalisis data. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pola asuh dan jenis kelamin saling berinteraksi dalam mempengaruhi penalaran moral siswa berinteligensi tinggi (F : 5,580; p = 0.006 < 0.05) sehingga disimpulkan ada perbedaan penalaran moral antara siswa laki-laki dan perempuan berinteligensi tinggi yang memperoleh pola asuh otoriter, otoritatif dan permisif Berdasarkan temuan di atas, disarankan bagi pendidik, hendaknya mengembangkan strategi mengajar yang tepat yang dapat mengembangkan aspek positif bagi anak berinteligensi tinggi dengan(a) menghindari stereotip peran jenis kelamin; (b) memberi dorongan bagi anak beringeligensi tinggi untuk independent dan berani mengambil resiko; (c) membimbing mereka dalam perilaku problem solving dan strategi pengambilan keputusan moral. Sedangkan bagi orang tua, hendaknya menghindarkan pola pengasuhan atau tuntutan (harapan) yang berbeda bagi anak laki-laki dan perempuan dan membantu mereka menetapkan batasan-batasan dalam membuat keputusan moral secara tepat sehingga terhindar dari masalah penyesuaian sosial.
Downloads
References
Archer, J. 1996. Sex Differences in Social Behavior : are the social role and evolutionary explanations compatible?. American Psychological Association, Vol. 51, (9), 909-917
Bee, H. 1997. The Developing Child. New York: Harper & Row Publisher.
Berndt, Thomas J. 1992. Child Develop ment. Florida : Rinehart & Winston Inc
Berns, R.B. 2004. Child, Family, School and Community : socialization and
support. Belmont : Thomson Learning Inc.
Bjourklund. 2005. Children‘s Thinking : cognitive development and
individual differences. New York : Jhon Willey and Son Inc
David C. R., Nestor L. Lopez. 2004. Parental Discipline and Externalizing Behavior Problems in Childhood : the Roles of Moral Regulation and Child Gender. Journal of Abnormal Child Psychology, Vol. 32, (4) : 369–383
Deleeuw, N. S. 2002. Gifted Preschoolers : Parent and Teacher View on Identification, Early Admission and Programming. Rooper Review , 21 (3) : 174-179
Derscheid, L.E. 1997. Mixed-age Grouped Preschoolers‘ Moral Behavior and Understanding. Journal of Research in Childhood Education, (11) : 147- 151 Kohlberg, L. 1981. The Philosophy of Moral Development, Moral Stages, and Idea of Justice. San Francisco : Harper & Row Publisher
Oemardi, K.A. 2004. Pendekatan Cognitive Behavior dalam Psikoterapi.
Jakarta: Kreatif Media.
Sears, David O., Freedman, Jonathan L. 1994. Psikologi Sosial. Jilid 2. Alih bahasa : Michael Adriyanto, Jakarta : Erlangga
Walker, L. J. & Hennic, K. H. 1999. Parenting Style and the Development of Moral Reasoning. Journal of moral education, 28 (3), 360-374 Widyorini, Endang. Perempuan Berbakat Dalam Budaya Jawa. Tesis.
(tidak diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Widyastono, 2005. Sistem Percepatan Kelas (Akselerasi) bagi Siswa yang
Memiliki Kemampuan dan Kecerdasan Luar Biasa. www.pdk.go.id/balitbang/Publikasi/Jurnal/No_026 /.htm
