Etnografi Sebagai Teori Dan Metode
DOI:
https://doi.org/10.15408/kordinat.v18i1.11471Abstract
Memahami masyarakat manusia merupakan suatu upaya yang selalu menarik untuk dilakukan. Di tengah-tengah upaya tersebutlah, etnografi hadir. Etnografi ditinjau secara harfiah dapat berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa. Ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang menyeluruh dan terpadu (holistic-integratif), deskripsi yang kaya (thick description) dan analisa kualitatif dalam rangka mendapatkan cara pandang pemilik kebudayaan (native’s point of view). Umumnya etnografi digunakan oleh sebagian peneliti untuk memahami kebudayaan lain (other cultures). Sedangkan, sebagian lain berpendapat bahwa etnografi telah menjadi alat yang fundamental untuk memahami masyarakat kita sendiri dan masyarakat multikultural di seluruh dunia. Dalam tradisi pengetahuan Islam, sejenis deskripsi etnografi dapat kita temukan dalam berbagai literatur, misalnya deskripsi kebudayaan yang ditulis Ibnu Battutah seorang pengembara (traveler), petualang (adventurer), dan pengamat (viewer) pada abad ke XIII dalam perjalanannya mengelilingi dunia dan berinteraksi dengan berbagai kebudayaan lain. Selain Ibnu Bathuthah, ada pula ilmuan muslim bernama Ibnu Khaldun, seorang filosof, ahli sejarah, dan politikus abad ke XIV yang pemikirannya terus digulirkan dan menjadi bahan kajian dalam berbagai diskursus pemikiran sosial politik kontemporer. Berangkat dari pengalaman dan pengamatannya yang tajam, Ibnu Khaldun merajut pikiran-pikiran kritis tentang hal-hal yang berkaitan dengan sistem kemasyarakatan dan kenegaraan berikut kritik-kritik inovatif terhadap cakupan sejarah sebagaimana tertuang dalam karya besarnya Muqaddimah yang merupakan pengantar dari kitab Al Ibar.References
Al Quran, Surah Al Hujurat [49], Surah Ar-Ruum [30].
Bathuthah, Ibnu, Rihlah Ibnu Bathuthah: Memoar Perjalanan Keliling Dunia di Abad Pertengahan, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2012
Beattie, John, Other Cultures. Aims, Methods, and Achievements in Social Anthropology, Routledge & Kegan Paul Ltd, 1964
Geertz, Clifford, 1973, The Interpretation of Cultures, New York: Basic Books Inc Publisher
Goodenough, Ward H., Cultural Anthropology and Linguistics dalam www.unm.edu/~wilcox/UNM/.../culturedef-2.pdf, 1957
Khaldun, Ibnu, 2011, Muqaddimah terjemahan Masturi Ilham, dkk., Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Marzali, Amri, Apakah Etnografi? dalam James P. Spradley, Pengantar Metode Etnografi, Yogjakarta: Tiara Wacana, 2006
Masood, Ehsan, 2009, Science and Islam, a History, Australia: Allen & Unwin Pty Ltd
Muhadjir, Noeng, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif. Pendekatan Positivistik,
Rasionalistik, Phenomenologik dan Realisme Metaphisik Telaah Studi Teks dan Penelitian Agama, Jakarta: Rake Sarasin
Parsudi, Suparlan, Paradigma Naturalistik dalam Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif dan Penggunaannya, Majalah Antropologi Indonesia, No. 53. Vol. 21. Jurusan Antropologi FISIP-UI, 1997
Salim, Agus, 2001, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (dari Denzin Guba dan Penerapannya),Yogjakarta: Tiara Wacana
Spradley, James, dan Curdy, David W. Mc, Conformity and Conflict: Reading in Cultural Anthropology (14th Ed), Pearson Education, 2012
Spradley, James P., Metode Etnografi, Yogjakarta: Tiara Wacana, 2006
Sudarminta, J., Epistimologi Dasar: Pengantar Filsafat Pengetahuan, Yogjakarta: Kanisius, 2002
Syari’ati, Ali, 1992, Humanisme Antara Islam dan Mazhab Barat, Jakarta: Pustaka Hidayah



