AKAR TEOLOGI SYI’AH DAN FILSAFAT MARXISME DALAM PEMIKIRAN ALI SYARI’ATI TENTANG RAUSYANFIKR
Abstract
Penelitian ini mencoba menjelaskan tentang pemikiran Ali Syari’ati tentang konsep Rausyanfikr, sebuah konsep yang menggambarkan bahwa manusia harus mempunyai sebuah ideologi agar terhindar dari kejumudan dan menjadikannya manusia yang mempunyai kesadaran tentang ketidakadilan yang dialaminya. Seorang Rausyanfikr harus mampu melahirkan gagasan-gagasan yang cemerlang, itulah salah satu tugas dari seorang Rausyanfikr.
Penelitian ingin menjawab pertanyaan bagaimana konsep Ideologi Ali Syari’ati untuk menjadikan masyarakatnya dapat disebut sebagai Rausyanfikr? Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), terlebih khusus pada buku Tugas Cendikiawan Muslim dan Ideologi Kaum Intelektual yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Selain itu, peneliti mencari sumber lain seperti jurnal dan artikel. Di sisi lain peneliti menggunakan metode analitis kritis, yaitu suatu metode yang digunakan untuk meneliti gagasan atau pemikiran manusia yang terdapat dalam sumber primer maupun sekunder. Selanjutnya, peneliti akan menelaah data-data tersebut secara analitis menggunakan pengumpulan sejumlah unit-unit pada analisis.
Dalam kajian ini peneliti menemukan beberapa topik: Pertama, Ali Syari’ati mengembalikan agama sebagai ideologi. Kedua, di dalam karya-karyanya berisi tentang semangat juang beliau melawan Status Quo (kemandegan dan kejumudan). Ketiga, menjelaskan tentang seorang Rausyanfikr yang mempunyai tugas untuk menangkap kesadaran diri manusiawi.
Kata Kunci: Ali Syari’ati, Manusia, Rausyanfikr, dan Ideologi.ABSTRAKPenelitian ini mencoba menjelaskan tentang pemikiran Ali Syari’ati tentang konsep Rausyanfikr, sebuah konsep yang menggambarkan bahwa manusia harus mempunyai sebuah ideologi agar terhindar dari kejumudan dan menjadikannya manusia yang mempunyai kesadaran tentang ketidakadilan yang dialaminya. Seorang Rausyanfikr harus mampu melahirkan gagasan-gagasan yang cemerlang, itulah salah satu tugas dari seorang Rausyanfikr.
Penelitian ingin menjawab pertanyaan bagaimana konsep Ideologi Ali Syari’ati untuk menjadikan masyarakatnya dapat disebut sebagai Rausyanfikr? Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), terlebih khusus pada buku Tugas Cendikiawan Muslim dan Ideologi Kaum Intelektual yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Selain itu, peneliti mencari sumber lain seperti jurnal dan artikel. Di sisi lain peneliti menggunakan metode analitis kritis, yaitu suatu metode yang digunakan untuk meneliti gagasan atau pemikiran manusia yang terdapat dalam sumber primer maupun sekunder. Selanjutnya, peneliti akan menelaah data-data tersebut secara analitis menggunakan pengumpulan sejumlah unit-unit pada analisis.
Dalam kajian ini peneliti menemukan beberapa topik: Pertama, Ali Syari’ati mengembalikan agama sebagai ideologi. Kedua, di dalam karya-karyanya berisi tentang semangat juang beliau melawan Status Quo (kemandegan dan kejumudan). Ketiga, menjelaskan tentang seorang Rausyanfikr yang mempunyai tugas untuk menangkap kesadaran diri manusiawi.
Kata Kunci: Ali Syari’ati, Manusia, Rausyanfikr, dan Ideologi.References
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi, Ali Syari’ati: Melawan Hegemoni Barat, Jogjakarta: Rausyan Fikr Institut, 2013.
Donohue, John J dan John L Esposito, Islam dan Pembaruan : Ensiklopedi Masalah-masalah, Terj. Machnun Husein, Jakarta: Citra Niaga Rajawali Pers, 1993.
Faza, Dawud, “Rausyanfikr “Sang Ideologi” Menurut Ali Syari’ati”, Jurnal Al-Harakah, Vol. 3, No. 3, 2015.
Nafis, Muhammad, dkk, Ali Syari’ati: Melawan Hegemoni Barat, Jogjakarta: Rausyan Fikr Institute, 2013.
Rahnema, Ali, Para Perintis Zaman Baru Islam, Terj. Ilyas Hasan, Bandung: Mizan, 1996.
Rakhmat, Jalaluddin, Islam Alternatif, (Bandung: Mizan, 2004).
Sabara, “Pemikiran Teologi Pembebasan Ali Syari’ati”, Jurnal Al-Fikr, Vol. 20, No. 2, 2016.
Saleh, Marhaeni, Ali Syari’ati: Pemikiran dan Gagasannya, Jurnal Aqidah-Ta. Vol. IV, No. 2, 2018.
Salamuddin & Candiki Repantu, Teokrasi Kontemporer: Integrasi Teologi dan Politik dalam Negara Islam, (Medan: Perdana Mulya Sarana, 2015).
Shihab, M. Quraish, Khilafah: Peran Manusia di Bumi, Cet. I, (Ciputat:
Lentera Hati, 2020).
Sihbudi, M. Riza, Melawan Hegemoni Barat, cet.1, (Jakarta: Lentera,1999).
Supriyadi, Eko, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syari’ati, (Yogyakarta: Rausyanfikr Institute, 2013).
Syari’ati, Ali, Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi, Terj. M. S. Nasrulloh dan Afif Muhammad, Bandung: Mizan, 1995.
________, Ideologi Kaum Intelektual, Suatu Wawasan Islam, Terj. Jalaluddin Rahmat, Bandung: Mizan, 1985.
________, Tugas Cendiakiawan Muslim, Terj. Amien Rais. Jakarta: PT Grafindo Persada, 1994.
WEBSITE
“Apa itu Mullah?” Diakses pada tanggal 23 Maret 2023, https://khazanah.republika.co.id/berita/p1xg33313/mengenal-istilah-mullah pada jam 13.13
DOI: 10.15408/paradigma.v5i01.33884
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.