Konsep Kebahagiaan (Analisis Perbandingan Ibnu Miskawaih dan John Stuart Mill)
Abstract
Abstrak:
Kebahagiaan merupakan sebuah cita yang sangat diinginkan oleh setiap manusia. Karena pada dasarnya manusia ingin hidup bahagia. Akan tetapi banyak sekali perbedaan pendapat mengenai kebahagiaan. Diantaranya adalah Ibnu Miskawaih dan John Stuart Mill. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna konsep kebahagiaan menurut Ibnu Miskwaih dan John Stuart Mill serta menjelaskan perbandingan dari konsep keduanya. Penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan (Library research). Sumber-sumber data diperoleh dari sumber primer dan sekunder yang berkaitan dengan konsep kebahagiaan Ibnu Miskawaih dan John Stuart Mill. Adapun penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-komparatif. Mengenai konsep kebahagiaan Ibnu Miskawaih mengatakan bahwa seseorang yang telah mencapai kebahagiaan tidak akan membutuhkan hal lainnya. Menurutnya, tindakan yang berbentuk sebuah kebaikan adalah proses menuju kebahagiaan. akan tetapi, Ibnu Miskawaih meyakini bahwa kebahagiaan sempurna akan sulit dirasakan oleh manusia jika manusia belum terlepas dari jasad dan kepentingannya di dunia, Sedangkan Mill memiliki pandangannya sendiri mengenai kebahagiaan. Menurutnya, seberapa berfungsi dan bergunanya sebuah tindakan seseorang untuk orang lain adalah tolak ukur untuk melihat seberapa besar tingkat kebahagiaan yang akan dirasakan oleh orang tersebut. Dari hasil penelitian yang didapat, Penulis menemukan adanya perbedaan dan persamaan terkait konsep kebahagiaan kedua tokoh. Perbandingan tersebut dapat ditemukan dalam pemahaman kedua tokoh mengenai konsep dan makna kebahagiaan yang didasari oleh latar belakang intelektual, agama, dan budaya.
Kata Kunci: Kebahagiaan, Aristoteles, John Stuart Mill, Ibnu Miskawaih.
Abstract:
Happiness is a desire that is deeply sought after by every human being. Because fundamentally, humans want to live happily. However, there are many differing opinions about happiness. Among them are Ibn Miskawaih and John Stuart Mill. This research aims to examine the meaning of the concept of happiness according to Ibn Miskawaih and John Stuart Mill, as well as to explain the comparison between their concepts. This research is a type of literature review. (Library research). Data sources were obtained from primary and secondary sources related to the concept of happiness according to Ibn Miskawaih and John Stuart Mill. This research was conducted using a descriptive-comparative method. Regarding the concept of happiness, Ibn Miskawaih stated that a person who has attained happiness will not need anything else. According to him, actions that take the form of goodness are a process towards happiness. However, Ibn Miskawaih believes that perfect happiness will be difficult for humans to experience if they have not yet freed themselves from the body and its worldly interests, while Mill has his own perspective on happiness. According to him, the extent to which a person's actions are functional and beneficial for others is a measure of how much happiness that person will experience. From the research findings, the author discovered differences and similarities regarding the concept of happiness between the two figures. This comparison can be found in the understanding of both figures about the concept and meaning of happiness, which is based on their intellectual, religious, and cultural backgrounds.
Keywords: Happiness, Aristoteles, John Stuart Mill, Ibnu Miskawaih
References
Annisa, Hamudy Nurul. "Evictions in Jakarta from the view of Utilitarianism".
Jurnal Bina Praja: Journal Of Home Affairs Governance, Vol. 11, No. 1, 2019, h. 75-86.
Aristoteles. Nicomachean Ethics (Etika Nikomakea). Terj. Ratih Dwi Astuti.
Yogyakarta: Basabasi, 2020.
Bakri, Syamsul. "Pemikiran Filsafat Manusia Ibnu Miskawaih: Telaah Kritis Atass
Kitab Tahdzib Al-Akhla", Al-A'raf: Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat, Vol. 15, No. 1, Januari-Juni 2018, h. 147-166.
Dewi, Ernita. "Akhlak dan Kebahagiaan Hidup Ibnu Miskawaih". Jurnal
Substantia, Vol. 13, No. 2, Oktober 2011, h. 257-266.
Indra, Rahmatullah. "Filsafat Hukum Utilitarianisme: Konsep dan Aktualisasinya
Dalam Hukum Indonesia", ADALAH: buletin hukum dan keadilan, Vol. 5,
No. 4, 2021, h. 1-16.
Iqbal, Imam. "Konsep Kebahagiaan menurut Ibnu Miskawaih". Tasamuh: Jurnal
Studi Islam, Vol. 8, No. 2, September 2016, h. 393-414.
Supena, Ilyas. Pengantar Filsafat Islam. Semarang: Walisongo Press, 2010.
Miskawaih, Ibnu. Menuju Kesempurnaan Ahklak. Bandung: Mizan Pustaka, 1994.
Mill, John Stuart. Utilitarianisme: Prinsip Kebahagiaan Terbesar. Terj. Artika
Sari, Yogyakarta: Basabasi, 2020.
Autobiography. London: Longmans, Green, 1908.
_. On Liberty (Perihal Kebabasan). Terj. Alex Lanur, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005.
Saepullah, Asep. "Konsep Utilitarianisme John Stuart Mill: Relevansinya terhadap
ilmu-ilmu". Aqlania: Jurnal Filsafat dan Teologi Islam, Vol. 11, No. 2, 2020, h. 243-261.
Tafsir, Ahmad. Filsafat Umum. Jakarta: Rosdakarya, 1993.
DOI: 10.15408/paradigma.v5i02.33712
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.