PENDEKATAN HERMENEUTIKA MICHEL FOUCAULT DALAM SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI SULAWESI SELATAN

Ikbal Alimuddin

Abstract


Abstrak:

Dalam perbincangan seputar sejarah, sebuah pemikiran yang menarik dari seorang filsuf kontemporer, yakni filsuf Barat yang kita kenal dengan nama Michel Foucault yang memiliki pandangan cukup menarik dalam pemikirannya atas sejarah. Foucault menyebut sejarah sebagai “Diskontinuitas”, dimana setiap peristiwa-peristiwa sejarah menurut Foucault ada fragmentasinya sendiri-sendiri, dalam artian sebuah peristiwa sejarah memiliki retakan peristiwa dan memiliki Episteme sehingga oleh Foucault, Sejarah disebut sebagai sesuatu yang diskontiniu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebuah peristiwa sejarah dengan menggunakan teori analisis Michel Foucault yaitu Arkeologi dan Geneologi.

Dalam penelitian ini akan membahas seputar sejarah masuknya Islam ke Sulawesi Selatan sampai kepada proses Islamisasi disana, dan juga dalam penelitian ini akan menunjukkan bahwa sejarah adalah sesuatu yang memang mempunyai episteme dalam tiap-tiap zamannya, sebagaimana yang di maksud oleh Foucault yaitu sejarah sebagai sesuaitu yang Diskontiniu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari berbagai sumber yang ada, pada umumnya masyarakat memiliki pandangan yang berbeda akan masuknya Islam ke Sulawesi Selatan sampai proses penyebarannya, akan tetapi perbedaan itu kemudian di bakukan dengan sebuah pandangan yang menitik bertkan kepada sumber-sumber yang ada seperti lontara dan buku-buku sejarah yang ditulis oleh para sejarawan. Sehingga pandangan yang tidak mempunyai bukti tertulis itu di kesampingkan dan lebih mengutamakan sumber yang ada, sehingga pandangan-pandangan yang kurang memiliki sumber tidak banyak dipedomani oleh generasi selanjutnya.

Kata Kunci: Diskontinuitas, Fragment, Episteme, Lontara, Arkeologi, Geneologi. 

References


Daftar Pustaka

Amin. Khairul, Badawah dan Hadarah Konsep Sosiologi Ibn Khaldun, Jurnal Sosiologi Agama Vol. 12 No. 1, 2018.

Bertens. K., Sejarah Filsafat Kontemporer Jerman dan Inggris (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2013).

Foucault. Michel, Arkeologi Pengetahuan (Yogyakarta, BasaBasi, 2019).

Foucault. Michel, Kegilaan dan Perdaban, Madness and Civilization. (Terj. Yogyakarta, Ikon Terlitera, 2001).

Foucault. Michel, Pengetahuan dan Metode (Terj. Yogyakarta, Jalasutra, 2011).

Foucault. Michel, Power/Knowledge wacana kuasa/pengetahuan (Terj. Yogyakarta, Nusa-Pustaka Promethea, 2017).

Foucault. Michel, Seks dan Kekuasaan, Sejarah Seksualitas (Terj. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1997).

Kali. Ampy, Diskursus Seksualitas (Yogyakarta, LEDALERO, 2013).

Mappangara. Suriadi, dan Abbas. Irwan, Sejarah Islam di Sulawesi Selatan.

Rahmawati, Perspektif Baru dalam Proses Penyebaran Islam di Kerajaan Bone Sulawesi Selatan Indonesia pada Abad ke 17, Jurnal Rihlah Vol. III No. 1 Oktober 2015.

Ruhiyat, Imam Lapeo Sebagai Pelopor Pembaharuan Islam di Mandra, Jurnal Rihlah Vol. 3 No. 1 Tahun 2015.

Russell. Bertrand, Sejarah Filsafat Barat (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2002).

Sewang. Ahmad M, Islamisasi Kerajaan Gowa (Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2005).

Sumaryono. E., Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat (Yogyakarta, PT Kanisius, 1999).

Yani. Ahmad, Dampak Perang Makassar Terhadap Umat Islam Sulawesi Selatan Abad XVII-XVIII.

Yusuf Naim. Muh., K.H. Muhammad Tahir Ulama Pejuang di Tanah Mandar Sulawesi Selatan (Ujung Pandang, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996).

Zuhriah, Imam Lapeo Wali dari mandar sulawesi barat.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/paradigma.v2i01.26631

Refbacks

  • There are currently no refbacks.