Konseling Kultural: Studi Kiai Pandalungan sebagai Cultural Broker
Abstract
Abstract: cultural counseling plays an important role in multicultural societies such as Pandalungan who live in the Tapal Kuda area of East Java, which is a blend of Madurese and Javanese cultures with a strong influence of Islamic values. In this context, the kiai plays a role as a cultural broker who bridges religious values and local culture in helping the community face various social problems. This study aims to understand how kiai in Pandalungan carry out this role in culture-based counseling. Using a qualitative approach through a case study method, this study collected data through participatory observation, in-depth interviews with kiai and the community, and document analysis related to cultural counseling practices. The results of the study show that kiai use various strategies in counseling, such as communication based on local wisdom, a pesantren approach that emphasizes religious values, and mediation based on customs and social norms that apply in the community. The role of kiai in counseling not only functions as a provider of religious advice, but also as a mediator in resolving social conflicts and building harmony between individuals and groups in the Pandalungan community. These findings confirm that cultural counseling carried out by kiai contributes significantly to maintaining social stability and overcoming the challenges of community life. The implications of this research indicate the need to strengthen the role of kiai in culture-based counseling and the development of a more systematic counseling model so that it can be adapted in various local community contexts.
Abstrak: konseling kultural memiliki peran penting dalam masyarakat multikultural seperti Pandalungan yang tinggal di daerah Tapal Kuda Jawa Timur, merupakan perpaduan budaya Madura dan Jawa dengan pengaruh kuat nilai-nilai Islam. Dalam konteks ini, kiai berperan sebagai cultural broker yang menjembatani nilai-nilai agama dan budaya lokal dalam membantu masyarakat menghadapi berbagai permasalahan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana kiai di Pandalungan menjalankan peran tersebut dalam konseling berbasis budaya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan kiai dan masyarakat, serta analisis dokumen terkait praktik konseling kultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kiai menggunakan berbagai strategi dalam konseling, seperti komunikasi berbasis kearifan lokal, pendekatan pesantren yang menekankan nilai-nilai religius, serta mediasi berbasis adat dan norma sosial yang berlaku di komunitas. Peran kiai dalam konseling tidak hanya berfungsi sebagai pemberi nasihat keagamaan, tetapi juga sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik sosial dan membangun harmoni antari ndividu maupun kelompok dalam masyarakat Pandalungan. Temuan ini menegaskan bahwa konseling kultural yang dilakukan oleh kiai berkontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas sosial dan mengatasi tantangan kehidupan komunitas. Implikasi penelitian ini menunjukkan perlunya penguatan peran kiai dalam konseling berbasis budaya serta pengembangan model konseling yang lebih sistematis agar dapat diadaptasi dalam berbagai konteks masyarakat lokal.
Keywords
References
Ahmad Mukhlis, Fifi Nur Hidayati, Muhammad Alfan Aldiansyah, & Ludfi Ramadhani Hakiki. (2024). Representasi Bahasa Madura Pada Masyarakat Pandalungan Lumajang Dalam Kajian Fonetis. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 10(2), 2296–2306. https://doi.org/10.30605/onoma.v10i2.3748
Bambang Subahri, & Nuha, A. A. U. (2022). Budaya Pandalungan Sebagai Media Pendidikan Egaliter. Bidayatuna Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah, 5(2), 204–218. https://doi.org/10.54471/bidayatuna.v5i2.1979
Dhakiri, M. H. (2007). Kiai Kampung & Demokrasi Lokal. Klik R.
Dhofier, Z. (2011). Tradisi Pesantren : Studi tentang Pandangan Hidup Kiai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia (Cet. 6). LP3ES.
Geertz, C. (1960). The Javanese Kijaji The Changing Role of a Cultural Broker. Comparative Studies in Society and History, 2(2), 228–249.
Geertz, C. (1976). The Religion of Java. University of Chicago Press.
Gold, J. M. (2010). Counseling and Spirituality: Integrating Spiritual and Clinical Orientations. Merrill.
Haris, A., & Dardum, A. (2021). Kiai Nu Dan Politik (Keterlibatan Kiai Nu Jember Dalam Kontestasi Pilpres 2019). Fenomena: Journal of the Social Sciences, 20(1), 91–114. https://doi.org/10.35719/fenomena.v20i1.51
Horikoshi, H. (1987). Kiai dan Perubahan Sosial. Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat P3M.
Iqbal Chailani, M., Fahrub, A. W., Fitri Rohmatilah, L. L., & Kurniawan, A. (2024). Teori Belajar Humanistik dan Implikasinya dalam Pembelajaran PAI. Jurnal Pendidikan, 33(2), 583–594. https://doi.org/10.32585/jp.v33i2.5287
Lubis, M. S. (2024). Kepemimpinan Spiritual Kiai (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Kabupaten Mandailing Natal dan Pondok Pesantren Al Jamaliyah Raso Kabupaten Tapanuli Tengah). Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Lubis, S. A. (2003). Konseling Islami di Pondok Pesantren: Studi tentang Peranan Kiai. Institut Agama Islam Suan Kalijaga Yogyakarta.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Aata Analysis: A Methods Sourcebook. Sage Publications.
Mufrihah, A. (2025). Kerangka Kerja Bimbingan dan Konseling Transpersonal Berbasis Tradisi Cabis: Studi Etnografi pada Pesantren di Madura. Universitas Pendidikan Indonesia.
Ningsih, W., Supri, Fauzi, I. M., Hariati, H., Ikhsan, E., Zainul, Bahri, Iqral, M., & Wahyuni, S. (2024). Pembinaan Akhlak Remaja Islami Dalam Mencegah Bullying Di SMPIT Ukhuwah Islamiyyah Desa Baru Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. BENUA ETAM: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2 No 1 (Ju.
Prayitno, & Amti, E. (2013). Dasar-dasar Bimbingan & Konseling. Penerbit Rineka Cipta.
Rahman, F. (2017). Contestation for Authority: Internet and Islam Among Pandalungan Kiais. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Rohman Hikmat, Iyus Yosep, T. H. & A. M. (2024). A Scoping Review of Anti-Bullying Interventions: Reducing Traumatic Effect of Bullying Among Adolescents. Journal of Multidisciplinary Healthcare, 19–01. https://doi.org/https://doi.org/10.2147/JMDH.S443841
Samad, D. (2017). Konselig Sufistik: Tasawuf Wawasan dan Pendekatan Konseling Islam. PT Rajagrafindo Persada.
Santoso, B., Sabri, Y., & Rahmat. (2024). Pesantren Dan Pembaharuannya (Modernisasi Pesantren) : Arah Dan Implikasi. Jurnal Paris Langkis: Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(1), 97–109. https://doi.org/10.37304/paris.v5i1.15404
Silverman, D. (2004). Qualitative Research Theory, Method and Practice. Sage Publications.
Sunarto, A. (2013). Kiai Prostitusi: Pendekatan Dakwah K.H. Khoiron di Lokalisasi Kota Surabaya. IDIAL-MUI: Ikatan Dai Area Lokalisasi-Majelis Ulama Indonesia.
Tabaeian, S. R., & Piedmont, R. L. (2024). Factor Analysis and Reliability of the Assessment of Spirituality and Religious Sentiments (ASPIRES) Scale in an Iranian Sample. Mental Health, Religion and Culture, 27(2), 176–188. https://doi.org/10.1080/13674676.2022.2150999
Wahyuningsih, S., & Masyhuri, M. (2024). Eco Green: Upaya Kiai dalam Mewujudkan Karakter Santri Akan Peduli Terhadap Lingkungan Pondok Pesantren. Nusantara: Indonesian Journal of Islamic Studies, 4(2), 93–102. https://doi.org/10.54471/nusantara.v4i2.63
Zoebazary, M. I. (2017). Orang Pendalungan: Penganyam Kebudayaan di Tapal Kuda. Paguyupan Pandhalungan Jember.
DOI: 10.15408/jpa.v0i0.45585
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.