Pengaruh Bimbingan Remaja Qeren Qur’ani terhadap Pembentukan Karakter Siswa di Sekolah Binaan Kua Pesanggrahan Jakarta Selatan

Madadina Assidqiyah, Artiarini Puspita Arwan

Abstract


Abstract: Juvenile delinquency is increasingly common and tends to increase in number. Based on data for the past 2 years, in 2022 and 2023 there were more than 323 cases of juvenile delinquency in South Jakarta. From the data above, the Ministry of Religion has a solution to overcome this problem, namely the School Age Youth Guidance (BRUS) program. Teenagers need to be given Qeren Qur'ani Youth Guidance so that teenagers have religious knowledge that can develop a better personality. Therefore, Qeren Qur'ani Youth Guidance is very influential on character formation. The aim of this research is to find out how much influence Qeren Qur'ani Youth Guidance has on Character Formation at the Schools Assisted by KUA Pesanggrahan, South Jakarta. This research approach uses quantitative methods with a sample size of 35 students. The data analysis techniques used in this research are normality test, simple linear test, correlation coefficient test, F (Simultaneous) hypothesis test, and T (Partial) hypothesis test using the SPSS application. The results of the research are that there is an influence of Qeren Qur'ani Youth Guidance on Character Formation in Schools Assisted by KUA Pesanggrahan, South Jakarta with a significance value of 0.000 < 0.05, and there is a strong relationship between the Qeren Qur'ani Youth Guidance variable and supported Character Formation with an r square value of 0.565. This means that 56.5% of the character formation of students at schools supported by KUA Pesanggrahan South Jakarta is influenced by the Qeren Qur'ani Youth Guidance and another 43.7% is influenced by other variables.

Abstrak: Kenakalan remaja (Juvenile delinquency) semakin marak terjadi dan cenderung meningkat jumlahnya. Berdasarkan data selama 2 tahun kebelakang pada tahun 2022 dan 2023 terdapat lebih dari 323 kasus kenakalan remaja di Jakarta Selatan. Dari data di atas bahwa kementerian Agama memiliki solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Para remaja perlu diberikan Bimbingan Remaja Qeren Qur’ani agar remaja memiliki pengetahuan agama yang dapat meningkatkan kepribadian diri yang lebih baik. Maka dari itu Bimbingan Remaja Qeren Qur’ani sangat berpengaruh terhadap Pembentukan Karakter. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Pengaruh dan mengetahui seberapa besar pengaruh Bimbingan Remaja Qeren Qur’ani terhadap Pembentukan Karakter di Sekolah Binaan KUA Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel 35 siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji linear sederhana, uji koefisien korelasi, uji hipotesis F (Simultan), dan uji hipotesis T (Parsial) menggunakan aplikasi SPSS. Hasil dari penelitian adalah terdapat pengaruh Bimbingan Remaja Qeren Qur’ani terhadap Pembentukan Karakter di Sekolah Binaan KUA Pesanggrahan, Jakarta Selatan dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, serta terdapat hubungan yang kuat antara variabel Bimbingan Remaja Qeren Qur’ani dengan Pembentukan Karakter yang didukung oleh nilai r square sebesar 0,565. Artinya sebesar 56,5% Pembentukan Karakter Siswa di Sekolah Binaan KUA Pesanggrahan Jakarta Selatan dipengaruhi oleh Bimbingan Remaja Qeren Qur’ani dan sebagian lainnya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.



Keywords


teenagers; qeren qur'ani youth guidance; character formation; remaja; bimbingan remaja qeren qur'ani; pembentukan karakter

References


Antara. (2022). Selama 2022 terdapat 323 Kasus Kenakalan Remaja di Jakarta Selatan. Jakarta: Antara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Renika Cipta.

Asir, A. (2014). Agama dan Fungsinya dalam Kehidupan Umat Manusia. Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam, 1(1).

Djarwanto. (1994). Pokok-Pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Liberty.

Glorya Loloagin, D. A. (2023). Implementasi Pendidikan Karakter Menurut Pespektif Thomas Lickona Ditinjau dari Peran Pendidik PAK. Journal on Education, 5(3).

Hidayati, H. (2021). Belajar dan Pembelajaran Metode Ceramah. Jurnal Universitas Lmbug Mangkurat, h.4.

Kurnia, E. (2023). Polisi Gagalkan Tawuran Remaja di Penjaringan dan Pesanggrahan. Jakarta: Kompas.id.

Manhia, T. (2024). Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh Agama Islam Fungsional. Gorontalo: Kemenag Prov. Gorontalo.go.id.

N.N. (2024). Pengertian Remaja. Denpasar: Respository Poltekkes Denpasar.

NN. (2023). Arti Pembentukan . Jakarta: KBBI online.

NN. (2023). Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Jakarta: Kurikulum Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) KUA Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Nugroho, U. (2018). Metodologi Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani. Surakarta: CV. Sarnu Untung.

Nurmahadi. (2022). 70 Anak di Jakarta Selatan Langsungkan Pernikahan Usia Dini Sepanjang Tahun 2022. Jakarta: WartaKotalive.

R, R. (2021). Klasifikasi Remaja: Remaja Awal, Remaja Pertengahan, dan Remaja Akhir. Jakarta: Gramedia.com.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tri Anjaswarni, d. (2019). Deteksi Dini Potensi Kenakalan Remaja (Juvenile delinquency) dan Solusi. Sidoarjo: Jivatama Jawara.

Yuda, A. (2024). Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan dan Nilainya. Jakarta: bola.com.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/jpa.v11i2.42485

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.