Adaptation of Remarried Couples in Mandailing: Cultural and Traditional Perspectives from Nagari Sungai Aur, West Pasaman Regency

Annisa Rahmi, Fachrina Fachrina, Jendrius Jendrius, M. Fedro Syafiola

Abstract


Abstract. Remarriage represents a significant phenomenon affecting family dynamics in contemporary society, particularly given the rising divorce rates. This study aims to examine adaptation strategies employed by remarried couples in Nagari Sungai Aur, West Pasaman District, within the Mandailing cultural context. Using a qualitative methodology through in-depth interviews and observations, the research explores how couples navigate complexities such as role restructuring, effective communication, trust reconstruction, and integrating children from previous marriages. Data were collected through purposive sampling, focusing on remarried couples within the past three years who had children from previous marriages. Data analysis followed Miles and Huberman's three-stage approach: data coding, data presentation, and conclusion drawing. The findings reveal that adaptation occurs through behavioral modifications, maintaining communication, understanding character differences, building relationships with stepchildren, and strengthening ties with the husband's extended family. Challenges encountered include economic issues and feelings of alienation due to the patrilocal system, which emphasizes the husband's extended family as the center of familial ties. This research highlights the importance of adaptive strategies in strengthening household harmony for remarried women within the Mandailing cultural context. Practical implications include guidance on improving communication, fostering positive relationships with stepchildren, and addressing cultural challenges to enhance marital resilience.

 

Keywords: Remarriage, adaptation strategies, mandailing culture, patrilocal system.

 

Abstrak. Pernikahan ulang merupakan fenomena signifikan yang memengaruhi dinamika keluarga di masyarakat kontemporer, terutama dengan meningkatnya angka perceraian. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi adaptasi oleh pasangan yang menikah ulang di Nagari Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat, dalam konteks budaya Mandailing. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana pasangan menghadapi berbagai kompleksitas, seperti restrukturisasi peran, komunikasi yang efektif, rekonstruksi kepercayaan, dan integrasi anak-anak dari pernikahan sebelumnya. Data dikumpulkan melalui purposive sampling, yang berfokus pada pasangan yang menikah ulang dalam tiga tahun terakhir dan memiliki anak dari pernikahan sebelumnya. Analisis data mengikuti pendekatan tiga tahap Miles dan Huberman: pengodean data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adaptasi dilakukan melalui modifikasi perilaku, menjaga komunikasi, memahami perbedaan karakter, membangun hubungan dengan anak tiri, dan memperkuat ikatan dengan keluarga besar suami. Tantangan yang dihadapi meliputi masalah ekonomi dan perasaan terasing akibat sistem patrilokal, yang menekankan keluarga besar suami sebagai pusat hubungan kekeluargaan. Penelitian ini menyoroti pentingnya strategi adaptasi dalam memperkuat keharmonisan rumah tangga bagi perempuan yang menikah ulang dalam konteks budaya Mandailing. Implikasi praktis mencakup panduan untuk meningkatkan komunikasi, membangun hubungan yang positif dengan anak tiri, dan mengatasi tantangan budaya guna meningkatkan ketahanan dalam pernikahan.

 

Kata Kunci: Pernikahan ulang, strategi adaptasi, budaya mandailing, sistem patrilokal.


Keywords


Remarriage; adaptation strategies; mandailing culture; patrilocal system; Pernikahan ulang; strategi adaptasi; budaya mandailing; sistem patrilokal;

References


Afrizal, M. A. (2014). Metode penelitian kualitatif. PT Raja Grafindo Persada.

Ammar, D., et al. (2023). Pelaksanaan pemberian marga dalam sistem perkawinan etnik Mandailing (Studi di Lembaga Adat Budaya Mandailing Medan). Jurnal PKM Hablum Minannas, 2(1), 68–79.

Creswell, J. W. (2016). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed.). SAGE Publications.

Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (4th ed.). Sage Publications.

Darminah. (2022). Penyesuaian pernikahan pada perempuan yang menikah kembali dengan pasangan beda usia (suami lebih muda dari istri) [Tesis doctoral, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta]. Repositori UIN Sunan Kalijaga. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53341

Deal, R. L. (2006). Getting remarried with children: Effective pre-stepfamily counseling. Smart Stepfamilies. https://smartstepfamilies.com/smart-help/learn/articles-for-educators-ministry-leaders/getting-remarried-with-children-effective-pre-stepfamily-counseling

Henslin, J. M. (2006). Sosiologi dengan pendekatan membumi (Edisi ke-6). https://lib.litbang.kemendagri.go.id/index.php?p=show_detail&id=541

Horton, P. B., & Hunt, C. L. (1999). Sosiologi (6th ed.). Erlangga.

Maharani, C. F. D. N., & Nurchayati, (2022). Penyesuaian Diri Janda dengan Anak yang Menikah Kembali dengan Lelaki Bujang. Character Jurnal Penelitian Psikologi, 9(2), 1–15. https://doi.org/10.26740/cjpp.v9i2.45223

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). Sage Publications.

Perrone, L., Thorpe, D., Shariat Panahi, G., Kitagawa, Y., Lindhiem, O., & Bernard, K. (2024). Meta-analysis of associations between childhood adversity and diurnal cortisol regulation. Development and Psychopathology, 36(3), 1323–1355. https://doi.org/10.1017/S0954579423000561

Praptiningsih, N. A., Hayat, H., & Yolanda, S. (2021). Implementation of communication among the divorced women on remarriage in Indonesia. In Proceedings of the 2nd Southeast Asian Academic Forum on Sustainable Development (SEA-AFSID 2018). Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/aebmr.k.210305.017

Raley, R. K., & Sweeney, M. M. (2020). Divorce, repartnering, and stepfamilies: A decade in review. Journal of Marriage and Family, 82(1), 81–99. https://doi.org/10.1111/jomf.12651

Ritzer, G., & Goodman, D. (2018). Teori sosiologi modern. Kencana Prenada Media Group.

Sim, L., Chen, S., Zhang, M., Edelstein, R. S., & Kim, S. Y. (2021). Cultural adaptation congruence in immigrant spouses is associated with marital quality. Journal of Marriage and Family, 83(5), 1420–1438. https://doi.org/10.1111/jomf.12799

Janes Sinaga, Pelawi, S., Max Lucky tinenti, & Juita Lusiana Sinambela. (2022). Perceraian dan Pernikahan Kembali Berdasarkan Markus 10:1-11. Indonesian Journal of Christian Education and Theology, 1(1), 6–15. https://doi.org/10.55927/ijcet.v1i1.1085

Sweeney, M. M. (2010). Remarriage and stepfamilies: Strategic sites for family scholarship in the 21st century. Journal of Marriage and Family, 72(3), 667–684. https://doi.org/10.1111/j.1741-3737.2010.00724.x


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/jisi.v6i1.44617

Copyright (c) 2025 Fachrina Tanjung

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.