Peran Kader Posyandu dalam Menurunkan Angka Stunting
Abstract
Abstract. Stunting is a health problem that can reduce the quality of human resources. One of the parties who plays an important role in overcoming stunting is posyandu cadres. The role of posyandu cadres as community empowerers is very much needed in improving community welfare through health. This research aims to determine the role of posyandu cadres in reducing stunting rates in Sakambang Wanayasa Village, Purwakarta Regency. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques used were observation, interviews, documentation and the assistance of PRA techniques. The research results show that posyandu cadres have carried out their role in carrying out the mission to reduce stunting rates, but it can be said that this is not optimal. This can be seen from the activities carried out by cadres such as providing education about stunting, measuring and weighing toddlers to detect stunting, conducting home visits, providing additional food and vitamins to pregnant mothers and toddlers. In carrying out their role, posyandu cadres also receive support from both health workers and local village officials. However, in carrying out its role there are obstacles, namely the lack of cadre knowledge and education that must be provided regularly, inadequate posyandu infrastructure, low community participation and knowledge in responding to a problem, and funding for stunting prevention that is not timely.
Keywords: Role, Posyandu Cadre, Stunting Prevention.
Abstrak. Stunting adalah permasalahan kesehatan yang dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu pihak yang berperan penting untuk mengatasi stunting ini adalah kader posyandu. Peran kader posyandu sebagai pemberdaya masyarakat sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kader posyandu dalam menurunkan angka stunting di Desa Sakambang Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dokumentasi serta bantuan teknik PRA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader posyandu telah menjalankan perannya dalam misi menurunkan angka stunting, namun dapat dikatakan belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh para kader seperti memberikan edukasi tentang stunting, melakukan pengukuran dan penimbangan pada balita untuk mendeteksi stunting, melakukan home visit, memberikan makanan tambahan dan vitamin pada ibu hamil dan balita. Dalam menjalankan perannya, kader posyandu juga mendapat dukungan baik dari tenaga kesehatan maupun aparat desa setempat. Namun, dalam menjalankan perannya terdapat hambatan di mana masih kurangnya pengetahuan kader dan edukasi harus diberikan secara rutin, sarana prasarana posyandu yang belum memadai, rendahnya partisipasi dan pengetahuan masyarakat dalam menyikapi suatu masalah, dan pendanaan pencegahan stunting yang tidak tepat waktu.
Kata Kunci: Peran, Kader Posyandu, Pencegahan Stunting.
Keywords
References
Aditya, D., & Purnaweni, H. (2017). Implementasi Program Perbaikan Gizi Balita di Puskesmas Wonosalam Kabupaten Demak. Journal of Public Policy and Management Review, 6(4).
Afifudin, & Saebani, A. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Pustaka Setia.
Alfitri. (2011). Community Development, Teori dan Aplikasi. Pustaka Pelajar.
Balcazar, H., Lee Rosenthal, E., Nell Brownstein, J., Rush, C. H., Matos, S., & Hernandez, L. (2011). Community health workers can be a public health force for change in the United States: three actions for a new paradigm. American Journal of Public Health, 101(12).
Bappenas. (2018). Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Stunting. Rembuk Stunting.
Bungin, B. (2001). Metode Penelitian Sosial. Airlangga University Press.
Burstein, Z., & Cabezas, C. (2016). The Peruvian Journal of Experimental Medicine and Public Health Continues to Serve the Public Health of Peru and Latin America. Revista Peruana de Medicina Experimental y Salud Publica, 33(1), 10–12.
Darubekti, N. (2021). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Bagi Balita Gizi Buruk. Prosiding Penelitian Pendidikan Dan Pengabdian 2021, 1(1), 639–644.
Erowati, D. (2021). Kebijakan Dana Desa Bagi Pemberdayaan Masyarakat Dan Pembangunan Desa. Scopindo media pustaka.
Friska, E., & Andriani, H. (2022). Implementasi Kebijakan Percepatan Pencegahan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Kudus. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(5), 586–592.
Haskas, Y. (2020). Gambaran Stunting di Indonesia: Literatur Review. 15(2), 154–157.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan T. R. I. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting.
Kementerian Kesehatan. (2023). Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. Diakses dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/
Kementerian Republik Indonesia. (2016). InfoDatin: Situasi Balita Pendek.
Lieskusumastuti, A. D., Jannah, R., & Nurgianti, R. A. (2022). Upaya Pencegahan Stunting Melalui Metode Kunjungan Rumah. Jurnal Peduli Masyarakat, 4(2), 283–292.
Megawati, G., & Wiramihardja, S. (2019). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu dalam Mendeteksi dan Mencegah Stunting di Desa Cipacing Jatinangor. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 8(3), 154–159.
Muhsin, A., Nafisah, L., & Siswanti, Y. (2018). Participatory Rural Appraisal (PRA) for Corporate Social Responsibility (CSR). Deepublish.
Nasional, D. P. (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nasution, Hamidi, S., & Musyabiq, S. (2020). Intervensi Pencegahan Stunting melalui Peningkatan Pemahaman Stunting Bagi Kader Posyandu sebagai Upaya Optimalisasi Peran Kader Posyandu di Masyarakat Kelurahan Tanjung Raya Bandar Lampung. JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai, 5(1), 118–120.
Ngaisyah, R. D., & Adiputra, A. K. (2018). Pemberdayaan Kader Posyandu Untuk Perbaikan Pola Konsumsi Terhadap Nugget Ikan Dan Abon Ikan Sebagai Alternatif Penurunan Stunting Balita di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul. 217–226.
Notoatmodjo, S. (2014). (2014). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.
Novianti, R., Purnaweni, H., & Subowo, A. (2021). Peran Posyandu Untuk Menangani Stunting di Desa Medini Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. 1–10.
Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Cakra Books.
Nugraheni, N., & Malik, A. (2023). Peran Kader Posyandu dalam Mencegah Kasus Stunting di Kelurahan Ngijo Kota Semarang. Lifelong Educational Journal, 3(1).
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Purwakarta. (2022). Turunkan Angka Stunting Dinkes Purwakarta Fokus Sasaran. Diakses dari https://ppid.purwakartakab.go.id
Permatasari, T. A. E., Turrahmi, H., & Illavina, I. (2021). Edukasi Gizi Seimbang bagi Kader Posyandu pada Masa Pandemi Covid-19 sebagai Pencegahan Balita Stunting di Kabupaten Bogor. 2, 67–77.
Prasanti, D., & Fuady, I. (2018). PEMANFAATAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM PENYEBARAN. 8, 8–14.
Probohastuti, N. F., & Rengga, A. (2019). Implementasi kebijakan intervensi gizi sensitif penurunan stunting di Kabupaten Blora. Journal of Public Policy and Management Review, 8(4), 1–16.
Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Anggraini. (2018). Study guide-stunting dan upaya pencegahannya (Hardianor (ed.)). CV Mine.
Suhartatik, S., & Al Faiqoh, Z. (2022). Peran Kader Posyandu Dalam Pemantauan Status Gizi Balita: Literature Review. Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt), 5(1), 19–25.
Susanti, R., Indriati, G., & Utomo, W. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN. 1–7.
Sutarto, S. T. T., Mayasari, D., & Indriyani, R. (2018). Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. Agromedicine UNILA, 5(1), 540–545.
Tse, A. D. P., Suprojo, A., & Adiwidjaja, I. (2017). Peran Kader Posyandu Terhadap Pembangunan Kesehatan Masyarakat. JISIP: Jurnal IImu Sosial Dan IImu Politik, 6(1), 60–62.
Ulfah, I. F., & Nugroho, A. B. (2020). Menilik Tantangan Pembangunan Kesehatan di Indonesia: Faktor Penyebab Stunting di Kabupaten Jember. 8090, 201–213.
World Health Organization (WHO). Diakses dari www.who.int.
Yatini, Fawziyyah, F., Hilmiyah, I., & Al, E. (2022). Inovasi Pupuk Kompos Berbahan Dasar Serbuk Kayu di Desa Kedungmulyo Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban. KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 2(2), 28–35.
Zuhra, A., Adriati, D., Hazrah, A., Hidayat, K., & Sari, M. N. (2023). Peran Kader Posyandu di Desa Ara Condong dapat Mempengaruhi Masyarakat dalam Pencegahan Stunting pada Anak. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 10(2), 155–165
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak.
DOI: 10.15408/jisi.v4i2.37128
Copyright (c) 2024 M. Kholis Hamdy, Helmi Rustandi, Venita Suhartini, Rinta Febrina Koto, Sekar Sari Agustin, Carla Amadea Syifa, Abuddafi Arhabi, Vanza Aulia Baskara, Fatur Refiandinova, Ahmad Syauqi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.