Peran Perempuan dalam Merebut Ruang Hidup: Studi Ekofeminisme Tentang Perlawanan Perempuan di Banjar Selasih, Bali

Annajmatul Istiqlali

Abstract


Abstract. This article aims to identify the role and resistance of Banjar Selasih women in land grabbing conflicts and the struggle for living space through ecofeminism studies. Specifically, the author wants to see how far the contribution of ecofeminism in explaining the domination and discrimination experienced by both the environment and women, with the assumption that these conditions originate from the same problem, namely, patriarchal culture. So that the struggle carried out by Banjar Selasih women for the earth is actually included in the struggle for social-ecological justice and equality. Using a qualitative case study approach, this study indicated that there are factors behind the active participation of Banjar Selasih women in the struggle for living space such as caring for and maintaining, maintaining culture and customs, rejection of domination, and emancipation from tradition which the author then examines through ecofeminism studies with the assumption that feminism and ecology movements actually have mutually reinforcing goals, both want to build a view of the world and its practice that is not based on domination.

Keywords: Ecofeminism, Women's Role, Women’s Living Space Dispute, Women's Resistance, Land deprivation.

 

Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dan perlawanan perempuan Banjar Selasih dalam konflik perampasan tanah dan perebutan ruang hidup melalui studi ekofeminisme. Secara spesifik penulis akan melihat sejauh mana studi ekofeminisme dapat menjelaskan dominasi serta diskriminasi yang dialami baik oleh lingkungan hidup maupun perempuan, dengan dugaan bahwa kondisi tersebut bersumber dari problem yang sama yakni budaya patriarki. Sehingga perjuangan yang dilakukan oleh perempuan Banjar Selasih untuk bumi sejatinya termasuk ke dalam perjuangan demi keadilan dan kesetaraan sosial-ekologis. Melalui studi kasus kualitatif, studi ini menemukan bahwa terdapat faktor yang melatarbelakangi aktifnya perempuan Banjar Selasih dalam upaya perebutan ruang hidup seperti merawat dan memelihara, menjaga budaya dan adat, penolakan atas dominasi, serta emansipasi dari tradisi. Melalui studi ekofeminisme penulis menyimpulkan bahwa gerakan feminisme dan ekologi sejatinya mempunyai tujuan yang saling memperkuat. Keduanya hendak membangun pandangan terhadap dunia yang tidak berdasarkan dominasi.

Kata Kunci: Ekofeminisme, Peran Perempuan, Perebutan Ruang hidup, Perlawanan Perempuan, Perampasan tanah.


Keywords


Ecofeminism; Women's Role; Women’s Living Space Dispute; Women's Resistance; Land deprivation; Ekofeminisme; Peran Perempuan; Perebutan Ruang hidup; Perlawanan Perempuan; Perampasan tanah;

References


Arivia, G. (2002). “Ekofeminisme: Lingkungan Hidup Berurusan dengan Perampuan”, Jurnal Perempuan. No. 21.

Astuti, T.M.P. (2012). “Ekofeminisme dan Peran Perempuan dalam Lingkungan. Indonesian, Journal of Conservation, Vol. 1 No. 1 - Juni.

Hendrastiti, T.K. (2019). “Tutur perempuan komunitas Anti Tambang di Sumba: Sebuah Narasi Gerakan Subaltern untuk Kedaulatan Pangan,” Jurnal Perempuan, Vol. 24, No. 1.

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Bali, http://kpa.or.id/media/baca/peristiwa/477/KPA_Bali_Minta_Pemerintah_Segera_Hentikan_Intimidasi_Peusahaan_di_Lokasi_Prioritas_Reforma_Agraria_.

Magdalene. (2020). “Ekofeminisme: Perempuan dalam Pelestarian Lingkungan Hidup,” https://magdalene.co/story/ekofeminisme-perempuan-dalam-pelestarian-lingkungan-hidup.

Marzuki, S. N. (2015). “Peran Ganda Perempuan dalam Keluarga: Reproduktif dan Produktif,” https://nikiberbagaiilmu.blogspot.com/2015/03/peran-ganda-perempian.html.

Maswinara, I. W. (2006). Sistem Filsafat Hindu (Sarva Darsana Samgraha). Surabaya: Paramita.

Moser, C. O. (1989). Gender planning in the Third World: Meeting Practical and Strategic Gender Needs. World Development, 17 (11).

Pradhani, S.I. (2019). “Diskursus Teori tentang Peran Perempuan dalam Konflik Agrarian,” BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan, Vol. 5 No. 1 Mei.

Rahmawati, N.N. (2016). Perempuan Bali dalam Pergulatan Gender (Kajian Budaya, Tradisi, dan Agama Hindu). Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Tampung Penyang.

Rijali, A. (2018). “Analisis Data Kualitatif”, Jurnal Alhadharah, Vol. 17, No. 33.

Shiva, V. (1998). Staying Alive: Women, Ecology and Survival in India. New Delhi: Kali for Women.

Shiva, V. dan Mies, M. (2005). Ecofeminism Perspektif Gerakan Perempuan dan Lingkungan, IRE Press. Yogyakarta.

Somantri, G. R. (2005). “Memahami Metode Kualitatif,” Jurnal Makara Sosial Humaniora, Vol. 9, No. 2.

Sturgeon, N. (1997) Ecofeminist Natures Race, Gender, Feminist Theory and Political Action, Routledge.

Sudarta, W. (2006). “Pola Pengambilan Keputusan Suami-Istri Rumah Tangga Petani pada Berbagai Bidang Kehidupan,” Jurnal Kembang Rampai Perempuan Bali.

Sudirga, I.B. (2017). Widya Dharma Agama Hindu, Jakarta: Ganesa Exact.

Suryani, L.K. (1992). Pola Asuh dalam Keluarga Hindu di Bali in Putu Setia (ed), Cendikiawan Hindu Bicara. Jakarta: Yayasan Dharma Naradha.

Suyadnya, I. W. (2019). “Balinese Women and Identities: Are They Trapped in Traditions, Globalization or Both?” Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, Th. XXII. No. 2, April–Juni 2009.

Suyadnya, I. W. (2009). “Balinese Women and Identities: Are They Trapped in Traditions, Globalization or Both?” Diunduh dari: http://journal.unair.ac.id/filerPDF/01-Balinese_Women_and_identities.pdf.

Tong, R. P. (2006). Feminist Thought: A More Comprehensive Introduction. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Aquaini Priyatna Prabasmara. Bandung: Jalasutra.

Tribunnews Bali. (23 November 2019). Breaking News: Ibu-ibu Warga Selasih Telanjang Dada Hadang Alat Berat yang Paksa Masuk Lahan.

Wiasti, N. M. (2006). “Hubungan Industrial yang Berwawasan Gender: Studi Kasus pada Industri Kerajinan Bambu di Desa Belega, Kabupaten Gianyar, Bali,” Jurnal Kembang Rampai Perempuan Bali.

Wulan, T.R. (2007), “Ekofeminisme Transformatif: Alternatif Kritis Mendekonstruksi Relasi Perempuan dan Lingkungan,” Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia, Vol. 01, No. 01.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/jisi.v3i2.29674



Copyright (c) 2022 Annajmatul Istiqlali

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.