Perempuan dan Politik di Ranah Minang
Abstract
Abstract. In the beginning of the establishment of West Sumatra and its regencies or cities, it is never a woman elected as regional head. Since the regional elections in 2015, three women successfully contested the major elections, deputy major, and regent. The matrilineal system adopted by the people of West Sumatra, placing women in a central position, but cannot encourage women to be present as regional head. Through the qualitative research methods, this study tries to analyze what factors are the causes of women's insecurity as regional heads in West Sumatra. Then, by using the theory of political recruitment and the glass ceiling, the author finds the factors that women are not elected as regional heads due to the lack of commitment of political parties in West Sumatra in empowering female legislative candidates, in most of the people of West Sumatra, the patriarchal paradigm is still deeply rooted, traditional/cultural system, track record and strong money politics during the campaign period.
Keywords: Women and minang politics, elections, matrilineal.
Abstrak. Dari awal berdirinya Sumatera Barat beserta kabupaten/kotanya, belum pernah satupun perempuan yang terpilih sebagai kepala daerah dan sejak pelaksanaan pilkada langsung yang dilakukan pada tahun 2005 baru ada tiga orang perempuan yang berhasil ikut bertarung dalam pemilihan walikota, wakil walikota dan bupati. Sistem matrilineal yang dianut oleh masyarakat Sumatera Barat, yang menempatkan perempuan pada posisi sentral pun tidak dapat mendorong perempuan untuk hadir sebagai kepala daerah di sana. Dengan metode penelitian kualitatif, penelitian ini mencoba untuk menganalisis mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab ketidakterpilihan perempuan sebagai kepala daerah di Sumatera Barat. Menggunakan teori rekrutmen politik dan glass ceiling, penulis menemukan faktor-faktor ketidakterpilihan perempuan sebagai kepala daerah karena masih kurangnya komitmen partai politik di Sumatera Barat dalam melakukan pemberdayaan perempuan dalam hal ini melakukan perekrutan terhadap calon-calon perempuan, di sebagian besar masyarakat Sumatera Barat paradigma patriarki masih mengakar kuat, sistem adat/budaya, track record dan masih kuatnya politik uang pada saat kampanye.
Kata Kunci: Perempuan Minang dan politik, pilkada, matrilineal.
Keywords
References
Abidin, H. M. 2002. Masalah-Masalah dalam Sistem Kekerabatan Matrilineal: Peran Utama Bundo Kanduang. Padang.
Creswell, John W. 2014. Research Design, Qualitative, Quantitative and Mixed Methodes Approach. 4th. Ahmad fawaid dan Rianayati Kusmini Pancasari (Penerjemah). 2016. Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan campuran. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Devi, E. 2014. Kedudukan dan Peran Bundo Kanduang dalam Sistem Kekerabatan Matrilineal di Minangkabau. Padang: Talao Sumber Rezeki.
Geddes, B. 1996. Politician's Dilema: Building State Capacity in Latin America. California: University California Press.
Hazan, R. Y. 2002. Candidate Selection. In R. G. Lawrence LeDuc, Comparing Democracies 2. New Delhi: Sage Publications Ltd.
Idris, N. 2017. Perempuan Minangkabau dalam Metafora Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jamil, M. 2016. Bundo Kanduang di Minangkabau. Bukittinggi: Cinta Buku Agency.
Koentjaraningrat. 2007. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Korn, V. E. 1941. “Kedudukan Wanita di Rumahnya Sendiri dan sebagai Pasumandan” dalam Maria Ulfa Subadio & T.O Ihromi (ed.). 1978. Peranan dan Kedudukan Wanita Indonesia: Bunga Rampai TulisanTulisan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mahmoed, S. 2004. Nagari Limo Kaum Pusat Bodi Caniago Minangkabau. Padang: Yayasan Mesjid Raya Limo Kaum.
Norris, P. 2014. Recruitmen. In R. S. Crotty, Handbook Partai Politik (edisi terjemahan). Bandung: Nusa Media.
Nurwani. 2017. Perempuan Minangkabau Dalam Metafora Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pamungkas, S. 2011. Partai Politik: Teori dan Praktik di Indonesia. Yogyakarta: Institute for Democracy and Welfare.
Samosir, O. (2022). Partai Politik pada Abad 21: Pengertian, Fungsi, dan Praktik di Indonesia. Jakarta: UKI Press.
Subono, N. I. 2012. Pengantar. In A. W. Adelina, Partai Politik dan Strategi Gender Separuh Hati: Pelajaran dari Pengalaman Tiga Partai Pemenang Pemilu 2009. Jakarta: Parentesis Publisher.
Tangkilisan, H. 2003. Kebijakan Publik yang Membumi. Yogyakarta: Lukman Offset dan YPAPI.
Wirth, L. 2001. Breaking Through the Glass Ceiling: Women in Management. Geneva: International Labour.
Agesti, N. & Sanjaya, A. 2021. Perjuangan Hj. Rangkayo Rasuna Said sebagai Pejuang Politik dan Pemikir Pergerakan pada Masa Pra Kemerdekaan. Jurnal Kalpataru, Vol. 7, No. 2.
Ariani, I. 2015. Nilai Filosofis Budaya Matrilineal di Minangkabau (Relevansinya Bagi Pengembangan Hak-Hak Perempuan di Indonesia) . Jurnal Filsafat, Vol. 25, No. 1, 25-26.
Azra, Velly Farhana., Ananingsih, Sri Wahyu., Triyono. 2017. Kewenangan Kerapatan Adat Nagari (Kan) dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Ulayat di Nagari Koto Baru Kabupaten Solok Berdasarkan Perda Sumatera Barat No. 6 Tahun 2008. Diponegoro Law Journal Volume 6, Nomor 2, 2.
Diana, R. 2018. Analisis Ketimpangan Gender di Provinsi Sumatera Barat. Kependudukan Indonesia Vol. 13, No. 1.
Huwae, Christian. 2013. Peran Partai Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung (Suatu Studi di Kota Bitung). Jurnal Governance, Vol. 5, No. 1.
Kollo, F. L. 2017. Budaya Patriarki dan Partisipasi Perempuan dalam Bidang Politik. Konferensi Nasional Kewarganegaraan III (p. 316). Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Nimrah, S. & Sakaria. 2015. Perempuan dan Budaya Patriarki dalam Politik (Studi Kasus Kegagalan Caleg Perempuan dalam Pemilu Legislatif 2014). Jurnal The Politics, Vol. 1, (2).
Pandiangan, Lidya Victorya. 2017. Perempuan Politisi Minangkabau dalam Dunia Politik: Studi tentang Alasan Perempuan Memaknai Politik. Jurnal Politik Muda, Vol. 6, No. 2. 148-155.
Pudji, A. T. 2008. Citra Perempuan dalam Politik . Studi Gender & Anak YINYANG Vol. 3 No. 1, 3-16.
Putri, Indah Adi. 2017. Jaringan Kekerabatan Matrilineal sebagai Modal Sosial Perempuan Caleg dalam Pemilu 2014. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, Vol. 19, No. 2.
Putri, Ira Damayanti., Amelisca, D., Nengsih. S. 2019. Pewarisan Menurut Hukum Waris Islam terhadap Sistem Kekerabatan Matrilineal Minangkabau. Jurnal Notaire, Vol. 2 No. 2.
Satria, Hariman. 2019. Politik Hukum Tindak Pidana Politik Uang dalam Pemilihan Umum di Indonesia. Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS, Vol. 5 (1). 1-14.
Trias Pahlevi, M.E. & Amrurobbi, A. A. 2020. Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang melalui Gerakan Masyarakat Desa. Integritas: Jurnal Antikorupsi, 6 (1).
Yanti, Risma Marta. 2017. Lahirnya Pergerakan Perempuan Minangkabau pada Awal Abad XX. Jurnal Kafaah, Vol. 7, No. 2.
Yuliana, M & Putri D.Y, E.N. 2022. Implementing the Character of Siti Manggopoh Struggle with the Netherlands as a Source of Historical Learning. Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Vol 1, No. 7, 661-667.
Yunesti, A. 2017. Motivasi Ir. Hj. Rahmi Brisma Menjadi Calon Wakil Walikota Bukittinggi pada Pilkada Tahun 2015. Skripsi Ilmu Politik Universitas Andalas.
Adisya, E. 2020, Juli 13. Perempuan di Sumbar Jadi Kepala Daerah Cuma Ilusi? Retrieved from Magdalene.co: https://magdalene.co/story/perempuan-di-sumbar-jadi-kepala-daerah-cuma-ilusi
Dewi, C. L. 2021, Januari 7. Maskulinitas Perpolitikan Indonesia: Glass Ceiling bagi Perempuan dalam Ranah Politik. Diakses dari tatkala.co: https://tatkala.co/2021/01/07/maskulinitas-perpolitikan-indonesia-glass-ceiling-bagi-perempuan-dalam-ranah-politik/ pada Desember 2021.
Hermawan, B. (2020, September 22). Bawalu: Sumbar Rawan SARA dan Politik Uang di Pilkada. Retrieved from REPUBLIKA.co.id: https://www.republika.co.id/berita/qh22bu354/bawaslu-sumbar-rawan-sara-dan-politik-uang-di-pilkada
Janti, Nur. HistoriA, 2019. Mengenal Rohana Kudus, Wartawan Perempuan Pertama yang Jadi Pahlawan Nasional diakses dari https://historia.id/kultur/articles/mengenal-rohana-kudus-wartawan-perempuan-pertama-yang-jadi-pahlawan-nasional-Db2lQ/page/1 pada 3 Desember 2021.
JejakParlemen.id. 2018. Betti Shadiq Pasadigoe. Diakses dari JejakParlemen.id: https://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef777 pada Desember 2021.
Parhani, S. 2021, Januari 13. Meski Ada Budaya Matrilineal, Jumlah Perempuan Masuk Politik di Sumbar Masih Rendah. Diakses dari WOMEN LEAD by MAGDALENE: https://womenlead.magdalene.co/2021/01/13/meski-ada-budaya-matrilineal-jumlah-perempuan-masuk-politik-di-sumbar-masih-rendah/ pada Januari 2022.
Surya.co.id. 2019, Mei 12. Sosok Emma Yohanna, Calon DPD RI yang Kalahkan Suara Jokowi - Ma'ruf di Sumatera Barat. Diakses dari Surya.co.id: https://surabaya.tribunnews.com/2019/05/12/sosok-emma-yohanna-calon-dpd-ri-yang-kalahkan-suara-jokowi-maruf-di-sumatera-barat#google_vignette pada Januari 2022.
DOI: 10.15408/jisi.v3i1.26018
Copyright (c) 2022 Devi Deviani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.