Prinsip Syari’ah dalam Manajemen Hotel
Abstract
Abstract. This article discusses sharia principles in hotel management which includes products, services and management according to the DSN MUI Fatwa NO. 108/DSN-MUI/X/2016. The results showed that the application of sharia principles at the Bayt Kaboki Hotel was in accordance with the DSN MUI Fatwa. However, there are several aspects that need to be improved regarding the provisions of sharia hotels, such as the period of halal food and beverage certification at the Bayt Kaboki Hotel restaurant which has expired. In addition, Bayt Kaboki Hotel does not yet have a hotel service guide that is in accordance with sharia principles, and has not used the services of a Sharia Financial Institution in providing services in hotel management. The provisions regarding the mandatory use of sharia banking at the Bayt Kaboki Hotel will be difficult to achieve and become a limitation because the hotel is located in the Bali area.
Keywords: Sharia Principles, Sharia Hotels, Bali, Halal, Haram.
Abstrak. Artikel ini membahas prinsip-prinsip syariah dalam manajemen hotel yang mencangkup produk, pelayanan dan pengelolaan menurut Fatwa DSN MUI NO. 108/DSN-MUI/X/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip syariah pada Bayt Kaboki Hotel telah sesuai dengan Fatwa DSN MUI tersebut. Namun demikian, ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki terkait ketentuan hotel syariah, seperti masa sertifikasi halal makanan dan minuman pada restaurant Bayt Kaboki Hotel yang telah kadaluarsa (expired). Selain itu, Bayt Kaboki Hotel belum memiliki panduan pelayanan hotel yang sesuai dengan prinsip syariah, dan belum menggunakan jasa Lembaga Keuangan Syariah dalam melakukan pelayanan dalam manajemen hotel. Ketentuan terkait kewajiban penggunaan perbankan syariah pada Bayt Kaboki Hotel akan sulit dicapai dan menjadi keterbatasan karena hotel berdiri di wilayah Bali.
Kata Kunci: Prinsip Syariah, Hotel Syariah, Bali, Halal, Haram.
Keywords
References
Aini, N. (2017). Hotel Syariah Tumbuh 10 Persen.
Ali, M. (2016). “Konsep Makanan Halal Dalam Tinjauan Syariah Dan Tanggung Jawab Produk Atas Produsen Industri Halal”, Ahkam, XVI(2).
Balipedia. (2018). Penolakan Hotel Syariah di Bali.
Basalamah, A. (2011). “Hadirnya Kemasan Syariah Dalam Bisnis Perhotelan Di Tanah Air.” BINUS BUSINESS REVIEW, 2(2).
Ismayanti, dan M. K. (2017). “Analisis Pengelolaan Hotel Al-Badar Syariah Di Kota Makassar". Laa Maisyir, 4(1).
Kurniawan, D. (2014). “Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Pemberian Label Halal pada Produk Makanan dan Minuman Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen.” Jurnal Penelitian UNRAM, 18(1).
Mardika, I. N. (2015). Polemik Desa Wisata Syariah di Bali Berakhir Damai.
Mujib, A. (2016). Analisis Terhadap Konsep Syariah pada Industri Perhotelan di Indonesia. AS-SYIRAH, Jurnal Ilmu Syariah Dan Hukum, 50(2).
Post, B. (2016). Bali Tolak Hotel Syariah Lewat “Kesepakatan Kuta.”
Pramesri, A. (2018). Wawancara dengan Andina Pramesri sebagai Sales and Marketing Bayt Kaboki Hotel.
Republika. (2018). Hotel Syariah Pertama di Pulau Dewata.
Sabri, F. A. (2010). “Perkembangan Hotel Syariah Di Indonesia Mengnsep Pariwisata Islami.” KARSA, XVIII(2).
Salma, Fitria Salahika, dan R. T. R. (2015). Pengaruh Kualitas Jasa Perspektif Islam Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Hotel Grand Kalimas di Surabaya. JESTT, 2(4).
Sofyan, R. (2007). Bisnis Syariah, Mengapa Tidak? Pengalaman Penerapan Pada Bisnis Hotel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suantara, A. (2018). Aris Suantara sebagai Receptionis Bayt Kaboki Hotel.
DOI: 10.15408/jisi.v2i1.24898
Copyright (c) 2022 Aufa Saffanah Fitri Sholeh, Maulana Dwi Kurniasih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.