Ex-Terrorist Motivation in Reeducation Program: Case Study of Terrorism Convicts in Indonesia

Pia Khoirotun Nisa, Tutur Ahsanil Mustofa, Azkia Muharom Albantani, Mohamad Syafri

Abstract


Abstract

Terrorism is one of the extraordinary crimes, creating terror based on ideological differences and misinterpreting religious teaching. This research focuses on how the re-education program for terrorist convicts is carried out and what are the factors that influence a person to be involved in criminal acts of terrorism. The research uses qualitative methods within the exploratory, investigative approach. The participants of the research are 36 terrorism convicts who are still serving their sentences. The research found that the re-education program given to terrorism convicts centered on strengthening ideology related to strong religious values and nationalism spirit. The ideological aspect is the main point in the re-education program, this is because the ideological aspect is more permanent and effective. The terrorists were still dominated by males and members of JAD (Jamaah Anshorut Daulah). The background of the individuals is also varied, ranging from uneducated to bachelor or higher, unemployed to civil servants. The convicts who join a terrorist group have different reasons. However, several reasons generally stated by convicts involved in terrorist groups are a strong belief in a particular ideology or religion, hatred of certain groups or ideologies, and the urge to make radical changes in society. In addition, convicts may also be affected by factors such as poverty, injustice, and discrimination they experienced. The research also unveils that the convicts have regret for their previous acts. Therefore, the re-education program's main role is to ensure the convicts are part of society once again.

Abstrak

Terorisme adalah salah satu kejahatan luar biasa yang menciptakan ketakutan berdasarkan perbedaan ideologi dan penafsiran yang salah terhadap ajaran agama. Penelitian ini berfokus pada bagaimana program reedukasi terhadap terorisme dijalankan dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi seseorang untuk terlibat dalam tindakan kriminal terorisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif dan investigatif. Peserta penelitian adalah 36 narapidana terorisme yang masih menjalani hukuman mereka. Penelitian menemukan bahwa program reedukasi yang diberikan kepada narapidana terorisme berpusat pada penguatan ideologi terkait nilai agama dan semangat berbangsa yang kuat. Aspek ideologis menjadi poin utama dalam program reedukasi, hal tersebut dikarenakan aspek ideologis lebih bersifat permanen dan efektif. Teroris masih didominasi oleh laki-laki dan anggota JAD (Jamaah Anshorut Daulah). Latar belakang individu-individu ini juga beragam, mulai dari yang tidak berpendidikan hingga sarjana atau lebih tinggi, dari pengangguran hingga pegawai negeri. Narapidana yang bergabung dengan kelompok teroris memiliki alasan yang berbeda. Namun, beberapa alasan yang umumnya dinyatakan oleh narapidana yang terlibat dalam kelompok teroris adalah keyakinan kuat pada ideologi atau agama tertentu, kebencian terhadap kelompok atau ideologi tertentu, dan dorongan untuk membuat perubahan radikal dalam masyarakat. Selain itu, narapidana juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan diskriminasi yang mereka alami. Penelitian juga mengungkapkan bahwa para narapidana menyesal atas tindakan mereka sebelumnya. Oleh karena itu, program reedukasi menjalankan peran utamanya untuk memastikan para narapidana kembali menjadi bagian dari masyarakat.

How to Cite: Nisa,P.K., Mustofa, T. A., Albantani, A.M., Syafri, M. (2023). Ex-Terrorist Motivation in Reeducation Program: Case Study of Terrorism Convicts in Indonesia. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 10(1), 69-86. doi:10.15408/tjems.v10i1.35047.


Keywords


terrorist convicts; terrorism; motivation; narapidana terorisme; terorisme; motivasi

Full Text:

PDF

References


Abozaid, Ahmed M. (2020). Counterterrorism Strategy and Human Rights in Egypt after the Arab Uprising: A Critical Appraisal. Aggression and Violent Behavior, 51.

Amelia, F. (2020). Motivasi Wanita sebagai pelaku aksi terorisme di Indonesia. Jurnal Peperangan Asimetris, 6(1).

Brogan, Michael., et.al. (2020). Perception of Terrorism and Counterterrorism: Fear, Risk and the 2016 Trump Effect. Journal of Homeland Security and Emergency Management.

Cheney, Adrian. (2018). Police Community Engagement and Outreach in a Counterterrorism Context. Journal of Policing, Intelligence and Counter Terrorism, 13(1). 60-79.

Febriyansah, M. N., Khodriah, L., & Wardana, R. K. (2017). Upaya Deradikalisasi Narapidana Terorisme di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kedung Pane Semarang. 3.

Firdaus, I. (2017). Putting Convicted Terrorists in Correctional Institution. Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, 17(4).

Firmansyah, R. (2019). Rehabilitasi dan Deradikalisasi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Terorisme. Jurist-Diction, 2(2).

Hafid, W. (2020). Geneologi Radikalisme di Indonesia (Melacak Akar Sejarah Gerakan Radikal). Al-Tafaqquh: Journal of Islamic Law, 1(1).

Hartanto, H. (2019). Eksistensi Deradikalisasi dalam Konsep Pembebasan Bersyarat Hartanto Bagi Narapidana Terorisme. Jurisprudentie, 6(1).

Indrawan, J., & Aji, M. P. (2019). The Effectiveness of Deradicalization Program of The National Counterterrorism Agency for Terrorist Inmates In Indonesia. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 9(2).

Kamaludin, I. (2020). Efektivitas Pembinaan Narapidana Terorisme dalam Upaya Deradikalisasi di Lembaga Pemasyarakatan. Al’ Adl : Jurnal Hukum, 12(2).

Kamau, Juliet Wambui. (2021). Is Counter-Terrorism Counterproductive? A Case Study of Kenya's Response to Terrorism, 1998-2020. South African Journal of International Affairs, 28(2), 203-231.

Khamdan, Muh. (2016). Pengembangan Bina Damai dalam Penanganan Tindak Pidana Terorisme di Indonesia. Jurnal Cita Hukum, 4(1).

Mareta, J. (2018). Rehabilitasi dalam Upaya Deradikalisasi Narapidana Terorisme. Masalah-Masalah Hukum, 47(4).

Međedović, J., & Petrović, B. (2016). The militant extremist mind-set as a conservative ideology mediated by ethos of conflict. Peace and Conflict: Journal of Peace Psychology, 22(4), 404–408. https://doi.org/10.1037/pac0000175

Mendoza, Ronald U., et. al. (2021). Counterterrorism in Philippines. Perspective on Terrorism, 15(1), 49-64.

Mubarak, M. Z. (2014). Terorisme di Indonesia: Faktor Keluarga, Teman dan Kegiatan Keagamaan. Jurnal Dialog, 37(2).

Mubarak, M. Z. (2015). Dari NII ke ISIS: Transformasi Ideologi dan Gerakan dalam Islam Radikal di Indonesia Kontemporer. Jurnal Episteme, 10(1).

Mulia, M. (2019). Perempuan dalam Gerakan Terorisme di Indonesia. Al Wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender Dan Agama, 12(1).

Qori'ah, Sityi M. (2019). Keterlibatan Perempuan dalam Aksi Terorisme di Indonesia. Sawwa Jurnal Studi Gender, 14(1), 31-46.

Reksoprodjo, A. H. S., Widodo, P., & Timur, F. G. C. (2018). Pemetaan Latar Belakang dan Motif Pelaku Tindak Kejahatan Terorisme di Indonesia. Jurnal Prodi Perang Asimetris, 4(2).

Saraswati, S., & Reyanta, E. M. (2020). Pemprofilan Pelaku Teroris Anak. Etnoreflika: Jurnal Sosial Dan Budaya, 9(2).

Saucier, G., Akers, L. G., Shen-Miller, S., Kneževié, G., & Stankov, L. (2009). Patterns of Thinking in Militant Extremism. Perspectives on Psychological Science, 4(3), 256–271. https://doi.org/10.1111/j.1745-6924.2009.01123.x

Septian, F. (2010). Pelaksanaan Deradikalisasi Narapidana Terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang. Jurnal Kriminologi Indonesia, 7(1).

Stankov, L., Higgins, D., Saucier, G., & Knežević, G. (2010). Contemporary militant extremism: A linguistic approach to scale development. Psychological Assessment, 22(2), 246–258. https://doi.org/10.1037/a0017372

Stankov, L., Knežević, G., Saucier, G., Radović, B., & Milovanović, B. (2018). Militant Extremist Mindset and the Assessment of Radicalization in the General Population. Journal of Individual Differences, 39(2), 88–98. https://doi.org/10.1027/1614-0001/a000253

Stebbins, R. A. (2001). Exploratory research in the social sciences. Sage Publications. https://methods.sagepub.com/book/exploratory-research-in-the-social-sciences

Widya, B. (2020). Pemahaman Takfiri terhadap Kelompok Teror di Indonesia (Studi Komparasi Jamaah Islamiyyah dan Jamaah Ansharut Daulah). Jurnal Studi Diplomasi Dan Keamanan, 12(2).

Zhang, Chi. (2019). Community Engagement under the Mass Line for Counterterrorism in China. Studies in Conflict and Terrorism.

Zulfikar, Muhammad & Aminah. (2020). Peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam Pemberantasan Terorisme di Indonesia. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 2(1), 129-144.




DOI: https://doi.org/10.15408/tjems.v10i1.35047 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0).

TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, p-ISSN: 2356-1416, e-ISSN: 2442-9848

View My Stats