Mitigasi Risiko Rantai Pasok Daging Sapi di PT Gizi Pangan Utama Bekasi

Muhammad Syahdan Ibrahim

Abstract


This study aims to identify the supply chain, risk events and causes, measure the level of risk, and recommend risk mitigation strategies in the beef supply chain at PT Gizi Pangan Utama. The research method is HOR model, causal diagram, and Pareto diagram. The results signify on the supplier level, 20 risk events with the highest-ranking being fluctuations in raw material prices and 40 risks with the highest ranking being demand due to seasonal factors; on the distributor level 37 risky events with the highest ranking were foreign goods on the packaging and 63 risk agents with the highest ranking being a stock taking system that was not yet optimal. Then, on the supplier level prioritize at the priority level as many as 24 priority factors with the highest priority ranking being seasonal and on the distributor level as many as 39 priorities with the highest ranking being that there are no SOPs related to beef storage and handling. Priority agents generally consist of HR issues, company management systems, and external factors. To deal with these priority risk agents, there are 31 risk mitigation strategies on the supplier level with the highest priority, namely creating a risk management division and on the distributor level as many as 40 strategies with the highest priority, namely supervision of the order preparation mechanism.

Keywords: risk mitigation; HOR model; Causal diagram; Pareto diagram 

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rantai pasok, kejadian dan penyebab risiko, mengukur tingkat risiko, dan merekomendasikan strategi mitigasi risiko pada rantai pasok daging sapi di PT Gizi Pangan Utama. Metode penelitian yang digunakan adalah model HOR, diagram sebab akibat, dan diagram pareto. Hasil dari penelitian ini ditemukan pada tingkat pemasok, 20 kejadian risiko dengan peringkat tertinggi adalah fluktuasi harga bahan baku dan 40 penyebab risiko dengan peringkat tertinggi adalah adanya lonjakan permintaan karena faktor musiman; pada tingkat distributor 37 kejadian risiko dengan peringkat tertinggi adalah terdapat barang asing pada kemasan dan 63 agen risiko dengan peringkat tertinggi adalah sistem stock opname yang belum optimal. Kemudian, agen risiko prioritas pada tingkat pemasok sebanyak 24 agen risiko prioritas dengan peringkat tertinggi adalah faktor musiman dan pada tingkat distributor sebanyak 39 agen risiko prioritas dengan peringkat tertinggi adalah belum terdapat SOP tertulis terkait penyimpanan dan penanganan daging sapi. Agen risiko prioritas secara umum terdiri dari pemasalahan SDM, sistem manajemen perusahaan, serta faktor eksternal. Untuk menghadapi agen risiko prioritas tersebut terdapat strategi mitigasi risiko pada tingkat pemasok sebanyak 31 strategi dengan prioritas tertinggi yakni membuat divisi manajemen risiko dan pada tingkat distributor sebanyak 40 strategi dengan prioritas tertinggi yakni pengawasan terhadap mekanisme penyiapan pesanan.

Kata Kunci: mitigasi risiko; model HOR; diagram Causal; diagram Pareto

 


Full Text:

PDF

References


BPOM. 2016. Pedoman Cara Penanganan Pangan Olahan Beku Yang Baik. Jakarta: BPOM.

Kementerian Kesehatan. 2018. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Pertanian. 2020. Buku Outlook Komoditas Pertanian Daging Sapi. Jakarta: Pusdatin Kementerian Pertanian.

Kementerian Pertanian. 2021. Konsumsi Daging Sapi Per Kapita Per Tahun 2021. Diakses melalui https://foto.bisnis.com/view/20210213/1355875/kebutuhan-daging-sapi-nasional-diprediksi-mencapai-696956-ton-pada-2021#:~:text=Direktorat%20Jenderal%20Peternakan%20dan%20Kesehatan,2%2C56%20kg%20per%20tahun pada tanggal 27 Desember 2021.

Kountur, R. 2008. Mudah Memahami Manajemen Risiko Perusahaan. Jakarta: PPM.

Pujawan, I. N. dan Geraldin L. H. 2009. House of Risk: A Model For Proactive Supply Chain Risk Management. Business Process Management Journal Vol. 15 No.6, 2009 pp. 953-967.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Ulfah, M., M S Maarif., Sukardi., dan Sapta R. 2016. Analisis dan Perbaikan Manajemen Rantai Pasok Gula Rafinasi Dengan Pendekatan House of Risk. Jurnal Teknologi Industri Pertanian 26 (1): 87 – 103.

Wahyuni, H. C., Ida A. S., Wiwik S. 2017. Analisa Risiko Pada Rantai Pasok (Fokus Penelitian: Risiko Keamanan Pangan). Sidoarjo: UMSIDA Press.

Watson, G. H. 2004. The Legacy of Ishikawa. Diakses melalui https://www.fjstories.org.au/sites/default/files/Legacy_of_Ishikawa.pdf pada tanggal 21 Juli 2021.

Yasni. 2021. Nilai Pasar Frozen Food Bisa Mencapai Rp. 200 Triliun. Diakses melalui https://newssetup.kontan.co.id/news/arpi-tahun-2025-nilai-pasar-frozen-food-bisa-mencapai-rp-200-triliun pada tanggal 17 Desember 2021.

Yulistia, A. 2021. Analisis Risiko Pasokan Daging Sapi Dharma Jaya Dalam Kondisi Pandemi COVID-19. Skripsi. Program Studi Agribisnis. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.

Zulhasmi. 2021. Penerapan Good Manufacturing Practices Sebagai Strategi Dalam Peningkatan Mutu dan Keamanan Produk Olahan Peternakan. Diakses melalui http://disnak.sumbarprov.go.id/info/detil/99/penerapan-good-manufacturing-practice-(gmp)-sebagai-strategi-dalam-peningkatan-mutu-dan-keamanan-produk-olahan-peternakan-.html pada tanggal 2 Juni 2022.




DOI: https://doi.org/10.15408/saj.v2i2.29178 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.