FEMINISME ISLAM DI INDONESIA: ANTARA GERAKAN MODERNISME PEMIKIRAN ISLAM DAN GERAKAN PERJUANGAN ISU GENDER
Abstract
Abstract. This article discusses the new face of the movement for the struggle of Indonesian Islamic women’s right. Starting from the geonology of Islamic Feminism, history and patterns of struggle. This writing method is a literature study (Library research) with descriptive analysis. The struggle for the emancipation of women in Indonesia has a long and dynamic history. The form of the movement and its emphasis on issues of struggle for Indonesian women are always changing. Especially in the last two decades, there has been a new awareness among women intellentuals and activists that the old paradigm in the women’s movement needs to be reviewed. This study found that the previous women’s movement emphasized “uplifting the rank of women”, then the significance of women’s participation in development without questioning gender inequalities. Now, the struggle has used a gender perspective and has penetrated into the reinterpretation of Islamic texts, spearheaded by a new wave that can be called Islamic feminism. They were from Muslims intellectuals, kyai (Islamic boarding school leaders), bunyai (Islamic female figures), ustadzah (teachers) and academics. Their goal is to show that Islam is a religion that is friendly and fair (righteous) to all creatures. In addition, the aim is to retorm laws related to gender issues and Islamic family law in Indonesia.
Abstrak. Artikel ini membahas wajah baru gerakan perjuangan hak-hak perempuan Islam Indonesia. Mulai dari geonologi feminisme Islam, sejarah dan pola perjuangan. Metode tulisan ini adalah studi pustaka (library research) dengan deskriptif analisis. Perjuangan emansipasi perempuan di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan dinamis. Bentuk gerakan dan penekanannya pada isu-isu perjuangan perempuan selalu berubah. Terlebih dalam dua decade terakhir ini, mucul kesadaran baru di kalangan intelektual dan aktivis perempuan bahwa paradigm lama dalam gerakan perempuan perlu ditinjau ulang. Kajian ini menemukan bahwa gerakan perempuan sebelumnya menekankan pada “mengangkat derajat perempuan”, kemudian pentingnya partisipasi perempuan dalam pembangunan tanpa mempersoalkan ketidakadilan gender. Kini, perjuangan tersebut telah menggunakan perspektif gender dan telah merambah ke reinterpretasi teks-teks Islam, yang dipelopori oleh gelombang baru yang disebut feminism Islam. Mereka ini berasal dari intelektual Islam, kyai, bunyai, ustadzah dan akademisi. Tujuan mereka adalah untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang bersahabat dan adil bagi semua makhluk. Selain itu, tujuannya untuk mereformasi undang-undang terkait isu gender dan hukum keluarga Islam di Indonesia.
Keywords
References
Ali, Fachry., Effendi, B. (1992). Merambah jalan baru Islam: rekonstruksi pemikiran Islam Indonesia masa Orde Baru. Cet. III. Bandung: Mizan.
Badran, Margot. (1996). Feminist, Islam, and Nation: Gender and the making of modern Egypt. Egypt: The American University in Cairo Press.
Banton, Michel (ed). 1987. Anthropological approach to the study of religion. London: Tavistock Publication.
Barton, Greg. (1999). Gagasan Islam liberal di Indonesia: pemikiran neo-modernisme Nurcholish Majid, Djohan Effendi, Ahmad Wahib, dan Abdurrahman Wahid. Terj. Jakarta: Paramadina dan Pustaka Antara, Yayasan Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation.
Barton, Greg. (2004). Biografi Gus Dur. Yogyakarta: LKiS
Baso, A. 2005. Pengantar Editor. Dlm. Musdah Mulia, Siti. Muslimah Reformis: perempuan pembaru keagamaan, hlm. xxi-xxvii. Bandung: Mizan.
Bendar, A. (2019), Feminisme dan Gerakan Sosial, Al-Wardah (13) no.1: 24-35
Bhasin, K., Khan, Nighat. S. (1986). Some questions on feminism and its relevance in South Asia. India: Kali for Women.
Bhasin, K., Khan, Nighat. S. (1994). Persoalan-persoalan pokok mengenai feminisme dan relevansinya. Terj. Jakarta : Gramedia dan Yayasan Kalyanamitra.
Cooke, Miriam. (2001). Women claim Islam, creating Islamic feminism through literature. New York-London: Routledge.
Echols, John M & Hassan Shadily. (1993). An English-Indonesian dictionary. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Fakih, Mansour et al. (2000) Membincang feminisme diskursus gender perspektif Islam. Surabaya: Risalah Gusti.
Fakih, Mansour. (2003a). Menuju dunia yang lebih adil melalui perspektif gender, dalam Cleves Mosse, Julia, Gender & pembangunan, Cet. III. Yogyakarta: Rifka Annisa Women’s Crisis Centre dan Pustaka Pelajar dan Pustaka Pelajar Offset.
Fakih, Mansour. (2003b). Analisis gender dan transformasi sosial. Cet. VII. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fathonah. (2007). Wacana Feminisme Islam dan Gagasan Fiqh Emansipatoris, UKM Malaysian, Tesis Master.
Harsono, Robeka. (2003). Gerakan perempuan: antara kepentingan perempuan dan politik gender. Dlm Irwan Abdullah. Sangkan paran gender. Cet. II. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM.
Hefner, Robert W. (1993). Islam, state, and civil society: ICMI and the struggle for the Indonesian Middle Class, Indonesia. 56. Oktober 1993.
Hefner, Robert W. (2000). Civil Islam: muslim and democratization in Indonesia. Princeton New Jersey: Princeton University Press.
Heroepoetri, A., Valentina, R. (2004). Percakapan tentang feminisme vs neoliberalisme. Bandung: Institut Perempuan.
Husaini, A., Hidayat, N.( 2002). Islam liberal. Jakarta: Gema Insani Press.
Husseini, Ziba Mir. (1996). Stretching the limits: a feminist reading of the Shari’a in post-Khomeini Iran. dlm Mai Yamani (ed.). Feminism and Islam: legal and literary perspectives. New York: New York University Press.
Jurnal Ulumul Qur’an. (1994). Edisi khusus. 3(5).
Jurnal Ulumul Qur’an. (1994). Edisi khusus. 4 & 5 (5).
Karam, Azza M. (1998). Women, Islamisms and the state: contemporary feminisms in Egypt. London: Macmillan Press LTD.
Kowani. (1986). Sejarah setengah abad pergerakan wanita Indonesia. Cet. II. Jakarta: Balai Pustaka.
Luthfi Assyaukanie, (2002), Wajah liberal Islam di Indonesia. Jakarta: JIL dan TUK
Madjid, Nurcholish. (1984). Khazanah intelektual Islam. Jakarta:Bulan Bintang
Madjid, Nurcholish. (1987). Islam kemodernan dan keIndonesiaan. Bandung: Mizan.
Marcoes, Lies M, dan Johan Hendrik Meuleman. (1993). Wanita Islam Indonesia dalam kajian tekstual dan kontekstual. Jakarta: INIS
Masdar F. Masudi. (1997). Islam dan hak-hak reproduksi perempuan: dialog fiqh pemberdayaan. Bandung: Mizan.
Mulia, S. Musdah,. (2005). Muslimah reformis: perempuan pembaru keagamaan. Mizan: Bandung.
Nasr Hamid Abu Zayd,. 2003. Dekonstruksi gender. Yogyakarta: SAMHA.
Nuruzzaman. (2004). Feminis laki-laki : studi kasus KH. Husein Muhammad. Tesis Master. Universitas Indonesia, Jakarta.
Qodir, Zuly (2003). Islam liberal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rachman, Budhy M. (2001). Islam pluralis (Wacana kesetaraan kaum beriman). Jakarta: Paramadina.
Rachman, Budhy M.. (2000). dlm Mansour Fakih et al. Membincang feminisme diskursus gender perspektif Islam. Surabaya: Risalah Gusti.
Riddell, Peter. (2001). Islam and the Malay-Indonesian world: transmission and responses. Singapore: Horizon Books.
Sani, Abdul. (1998). Lintasan sejarah pemikiran perkembangan modern dalam Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Steel., Miranda. (2005). New oxford English-English-Malay dictionary. Selangor: Fajar Bakti.
Suaedy, A. (2004). Muslim progresif dan praktik politik demokratisasi di era Indonesia pasca Suharto. Tashwirul Afkar (16): 6-7
Sulistyowati Irianto. 2004. Kuliah wanita dan hukum dalam pandangan pengajar dan mahasiswa fakultas hukum. Dlm Konvensi wanita di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Suryani, E. (2012). Filologi. Bogor: Ghalia
Thomafi, M. Luthfi. (2004). Konservatifisme versus liberalisme di tubuh NU. Kaherah: LTNU Mesir.
Umar, Nasaruddin. (1999). Argumen kesetaraan gender. Jakarta: Paramadina.
Wahib, A. (2003). Pergolakan pemikiran Islam. Jakarta: LP3ES dan Freedom Institut.
Yamani, Mai. (1996). Feminism and Islam: legal and literary perspectives. New York: New York University Press.
Zada, K., (2002). Islam radikal: pergulatan ormas-ormas Islam garis keras di Indonesia. Jakarta: Teraju.
DOI: 10.15408/harkat.v16i2.17572
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender