The Loose Interpretation of Dominus Litis Principle in Marriage Dispensation for Underage Marriage in Banten

Muhammad Ishom

Abstract

The judges of Religious Courts play a crucial role in reducing underage marriages. The judges can consider marriage dispensation by emphasizing the principle of dominus litis, which can be understood as a case controller. Since the Religious Courts in Banten have granted considerable dispensation appeals, the early-age marriages have increased significantly. This research examines the implementation of the dominus litis principle and the difficulties in establishing the grounds for urgent marriage dispensation. The data were collected via observations and interviews with the judges, former judges, lawyers, and societies. This research employs the juridical-empirical research technique, examining several facts and data generated by the public. The study reveals that to approve marriage dispensation, the judges of Religious
Courts merely focus on the legal truth from the applicants’ statements, the underage marriage candidates, witnesses from applicants’ immediate families, and document evidence presented with the application. Judges rarely summon additional witnesses from specialists and professionals focusing on the children’s issues, which might strengthen formal legal evidence. The court granted the request to safeguard the children from immoral behavior, contradicting the  common public ethics and morals and ignoring a significant principle of dominus litis.

 

 

Abstrak: Hakim Pengadilan Agama memiliki peran penting untuk menekan kasus perkawinan dini. Hakim dapat mempertimbangkan dispensasi nikah dengan menekankan prinsip dominus litis, yaitu hakim sebagai pengendali perkara. Sejak permohonan dispensasi banyak dikabulkan oleh pengadilan agama di Banten, perkawinan dini di Banten mengalami peningkatan secara signifikan. Studi ini menganalisis penerapan "dominus litis principle" dan kendalanya dalam pembuktian alasan mendesak dispensasi nikah. Data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan hakim, mantan hakim, pengacara dan masyarakat. Penelitian ini menerapkan motode penelitian hukum yuridis-empiris yang berfokus pada penilaian terhadap berbagai fakta dan data dari masyarakat. Hasil analisis menunjukan bahwa hakim Pengadilan Agama umumnya hanya bertugas mencari kebenaran formil dari keterangan pemohon, anak yang dimohonkan dispensasi, saksi-saksi dari orang dekat pemohon, dan bukti dokumen yang diajuan oleh pemohon. Hakim jarang sekali mendatangkan saksi tambahan dari para ahli dan profesional lain yang berhubungan dengan dunia anak yang bisa menguatkan alat bukti. Hakim memutuskan untuk mengabulkan permohonan  dengan alasan menjauhkan anak dari tindak asusila yang bertentangan dengan etika dan moral yang berlaku di tengah masyarakat umum dan mengabaikan peran penting prinsip dominus litis.


Keywords


Underage Marriage, Marriage Dispensation, Judges of Religious Court

References

Al-Bugha, M. D. (2007). Atsar al-Adillat al-Mukhtalif Fiha fi al-Fiqh al-Islami. Dar al-Qalam.

Al-Nadwi, A. A. (2009). Al-Qawaid al-Fiqhiyyat. Dar al-Qalam.

Ali, A. (2010). Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicialprudence). Kencana.

Baijnath, R. B. L. (2022). Legal Maxis in Urdu, Illustrated and Explained with Special Reference to the Laws in Force in British India, the Hindu and the Mahomedan Laws, and Precedents of the High Courts and Privy Council (L. S. Press (ed.)).

Black, H. C. (1991). A dictionary of law: Containing definitions of the terms and phrases of American and English jurisprudence, ancient and modern: including the principal terms of international, constitutional, and commercial law: with a collection of legal maxims and numer. The Lawbook Exchange, Ltd.

Darmawan, D., Husna, A., Rahmatillah, M., & Imran, H. (2022). Marriage Dispensation and Family Resilience: A Case Study of the Bener Meriah Shariah Court. Journal Ahkam, 22(2), 433–453.

Dissemination, D. of I. P. and S. (2021). Provinsi Banten dalam Angka (Province in Figures_.

Djalil., A. B. (2010). Peradilan Agama di Indonesia. Kencana Prenada Media Group.

Feld, B. C. (2019). The Evolution of the Juvenile Court Race, Politics, and the Criminalizing of Juvenile Justice. New York University Press.

Grijns, M., Hori, H., Irianto, S., & Saptandari, P. (2018). Menikah Muda di Indonesia: Suara, Hukum, dan Praktik (1st ed.). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Harahap, M. Y. (2015). Hukum Acara Perdata: Tentang: Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan. Sinar Grafika.

Horii, H. (2021). Child Marriage, Rights and Choice. Routledge. https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9781003184546

Indonesia, M. A. R. (2020). Buku Saku Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin. Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Jambunanda, A. J., Fakhriah, E. L., Supriyatni, R., & Afriana, A. (2023). Marriage Law in Religious Court: Regulation and Decision on Marital Property in Sustainable Legal Development. Journal of Law and Sustainable Development, 11(10), e1759. https://doi.org/10.55908/sdgs.v11i10.1759

Jayasantika, Y. (2021). 3 Daerah Tertinggi Pernikahan Dini, Benarkah di Banten Angkanya Naik. https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/seputar-banten/pr-592425778/3-daerah-tertinggi-pernikahan-dini-provinsi-ini-di-urutan-teratas-benarkah-di-banten-angkanya-naik

Ma’rifah, S., & Muhaimin, T. (2019). Dampak Pernikaha Usia Dini di Wilayah Pedesaan A Systematic Review. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 10(1), 18–27. https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.79

Manan, A. (2016). Penerapan hukum acara perdata di lingkungan peradilan agama. Kencana.

Muhajidin, A. (2012). Pembaharuan Hukum Acara Pengadilan Agama: Dilengkapi Format Formulir Berperkara. GhaliaIndonesia.

Ni’ami, M. F. (2022). Study of the NU Congress’s Decision on Hanging Marriages in Perspective of Child Protection Regulations. Al Ahkam, 12(1), 1–10. http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/ahkm/article/view/5619%0Ahttp://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/ahkm/article/download/5619/3776

Palmer, V. V., & Mattar, Y. M. (2016). Mixed Legal Systems, East and West. Routledge. https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9781315595658

Putrijanti, A. (2013). Prinsip Hakim Aktif (Domini Litis Prinsciple) dalam Peradilan Tata Usaha Negara. Jurnal Masalah-Masalah Hukum, 42(3).

Riyanto, T. A. (2021). Fungsionalisasi Prinsip Dominus Litis Dalam Penegakan Hukum Pidana di Indonesia. Jurnal Lex Renaissance, 6(3). https://doi.org/https://doi.org/10.20885/JLR.vol6.iss3.art4

Simangunsong, R. (2014). Indonesia Civil Code. Gramedia Pustaka Utama.

Soehartono, S., Tejomurti, K., Aldyan, A., & Indriyani, R. (2021). The Establishing Paradigm of Dominus Litis Principle in Indonesian Administrative Justice. Sriwijaya Law Review, 5(1), 42–55. https://doi.org/https://doi.org/10.28946/slrev.Vol5.Iss1.877.pp42-55

Supriyadi, S., & Suriyati, S. (2022). Judges’ Legal Culture in Dealing with High Number of Applications for Child Marriage Dispensation during Covid-19 Pandemic at the Kudus Religious Court. AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 17(1), 273–298. https://doi.org/https://doi.org/10.19105/al-lhkam.v17i1.6060

Sutatiek, S. (2011). Hakim Anak di Indonesia: Siapa dan Bagaimana Figur Idealnya di Masa Depan. Aswaja Pressindo.

Syarief, E. (2020). Praktik Peradilan Perdata: Teknis dan Kiat Menangani Perkara di Pengadilan. Sinar Grafika.

Tanziha, I., Utomo, H., Mu’arofatunnisa, I. A., Fitriani, N., & Lukitasari, I. (2020). Profil Anak Indonesia.

UNICEF. (2002). A World Fit for Children.

Wibowo, A. P. S. (2012). The Implementation of International Human Rights Standards on Juvenile Criminal Justice in Indonesia. Justus Liebig University Giessen.

Yusni, M. (2020). The Problematics of the Implementation of the Dominus Litis. Budapest International Research and Critics Institute. (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 3(4), 2986–2993. https://doi.org/https://doi.org/10.33258/birci.v3i4.1321

Paradigm of Dominus Litis Principle in Indonesian Administrative Justice.

Sriwijaya Law Review, 5(1), 42–55. https://doi.org/https://doi.org/10.28946/

slrev.Vol5.Iss1.877.pp42-55

Supriyadi, S., & Suriyati, S. (2022). Judges’ Legal Culture in Dealing with High

Number of Applications for Child Marriage Dispensation during Covid-19

Pandemic at the Kudus Religious Court. AL-IHKAM: Jurnal Hukum &

Pranata Sosial, 17(1), 273–298. https://doi.org/https://doi.org/10.19105/allhkam.v17i1.6060

Sutatiek, S. (2011). Hakim Anak di Indonesia: Siapa dan Bagaimana Figur Idealnya

di Masa Depan. Aswaja Pressindo.

Syarief, E. (2020). Praktik Peradilan Perdata: Teknis dan Kiat Menangani Perkara

di Pengadilan. Sinar Grafika.

Tanziha, I., Utomo, H., Mu’arofatunnisa, I. A., Fitriani, N., & Lukitasari, I.

(2020). Profil Anak Indonesia.

UNICEF. (2002). A World Fit for Children.

Wibowo, A. P. S. (2012). The Implementation of International Human Rights

Standards on Juvenile Criminal Justice in Indonesia. Justus Liebig University

Giessen.

Yusni, M. (2020). The Problematics of the Implementation of the Dominus Litis.

Budapest International Research and Critics Institute. (BIRCI-Journal):

Humanities and Social Sciences, 3(4), 2986–2993. https://doi.org/https://doi.

org/10.33258/birci.v3i4.1321


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/ajis.v23i2.29881

Refbacks

  • There are currently no refbacks.