Acara Petualangan Televisi Sebagai Media Pembentukan Karakter Pencinta Alam Bagi Pemuda Era Migrasi Penyiaran Digital
Abstract
This study examines the level of relevance of television programs as a medium for supporting nature-loving character formation for youth in the era of digital broadcasting migration in the midst of an assessment that TV is actually considered damaging to character with the aim of knowing whether TV is still a relevant factor as a media supporting character formation. nature lovers for youth, as well as how to practice and apply the attitude of nature lovers after watching TV adventure programs in their daily lives. This research method uses qualitative-descriptive research methods with a phenomenological approach. The sample of this study amounted to 9 informants who met the criteria (purposive sampling). The results of the study, based on the Trend Dimensions of Factor X, show that there is still a strong level of relevance of TV with a percentage of 67% as a media to support the formation of nature lover characters for youth in the era of digital broadcasting migration through adventure programs, but in terms of duration, currently youth aged 17-33 watching TV adventure programs has decreased with a percentage of rarely watching 67%, in this digital era youths have turned to social media and digital platforms as supporting media for character building with a higher duration compared to watching TV, applying nature-loving attitudes and characters in life. Daily activities show that Actions for Caring & Conserving Nature with a percentage of 46% are the most common attitudes, followed by 25% Attitudes of Responsibility, Actions for Animal Cultivation 14%, Being an Activist in Nature 11%, and Caring for Humanity 4%.
Keywords: TV Adventure Program, Nature Lover, Digital Broadcasting
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang tingkat relevansi program acara televisi sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda di era migrasi penyiaran digital di tengah-tengah penilaian bahwa TV justru dianggap merusak karakter dengan tujuan untuk mengetahui apakah TV masih menjadi faktor yang relevan sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda, serta bagaimana praktek dan penerapan sikap karakter pencinta alam usai menonton program acara petualangan TV dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil dari penelitian, berdasarkan Dimensi Tren Faktor X menunjukkan bahwa masih adanya relevansi TV tingkat kuat dengan persentase 67% sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda di era migrasi penyiaran digital lewat program petualangannya, namun secara durasi, saat ini pemuda usia 17-33 sudah berkurang menonton program petualangan TV dengan persentase jarang menonton sebesar 67%, di era digital ini pemuda sudah beralih ke sosial media dan platform digital sebagai media pendukung pembentukan karakter dengan durasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan menonton TV, penerapan sikap dan karakter pencinta alam dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa Aksi Peduli & Melestarikan Alam dengan persentase 46% menjadi sikap terbanyak, selanjutnya 25% Sikap Tanggung Jawab, Aksi Budidaya Hewan 14%, Menjadi Seorang Penggiat Alam Bebas 11%, dan Peduli Sosial Kemanusiaan 4% persentase-nya.
Kata Kunci: Program Petualangan TV; Karakter Pencinta Alam; Migrasi Penyiaran Digital.
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, A. (2020). Pola Kebijakan Digitalisasi Penyiaran di Indonesia. Jurnal Aristo (Social, Politic, Humaniora) Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 76-96.
Ahmad & Listyaningsih. (2017). Hubungan Kegiatan Ekstrakulikuler Pecinta Alam Dengan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Di SMK Negeri 2 Bojonegoro. Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan UNESA, 426-440.
Andi & Mustika. (2021). Urgensi Komunikasi Model Stimulus Organism Response (S-O-R) Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Al-Iltizam IAIN Ambon, 74-90.
Aprinta, G. (2012). Jurnalisme Reportase: Sebuah Produk Komersialisasi Dalam Industri Televisi. Jurnal The Messenger UNNES, 27-36.
Arif Wibawa et al. (2010). Model Bisnis Penyiaran Televisi Digital Di Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi UPN Jogja, 117-130.
Aryanda, T. A. (2015). Pengaruh Acara My Trip My Adventure Di Trans TV Terhadap Minat Berpetualang Siswa SMA Negeri 1 Tambun Selatan Bekasi. Serang: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten.
Budhirianto, S. (2014). Sikap Masyarakat Terhadap Kampanye Televisi Digital Pada Media Televisi. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik KOMINFO, 189-207.
Budiman, A. (2015). Model Pengelolaan Digitalisasi Penyiaran Di Indonesia. Jurnal Politica DPR RI, 107-122.
Emayani, T. (2015). Pembentukan Karakter Remaja Melalui Keterampilan Hidup. Jurnal Pendidikan Karakter Univ Muhammadiyah Purworejo, 127-141.
Ervan Ismail et al. (2019). Regulasi Penyiaran Digital: Dinamika Peran Negara, Peran Swasta, dan Manfaat Bagi Rakyat. Jurnal Komunikasi Pembangunan IPB, 124-145.
Glendy & Eko. (2013). Pencitraan Aburizal Bakrie Melalui Iklan Televisi. Jurnal Kajian Informasi UNPAD, 32-50.
Hartini & Evvy. (2021). Pengaruh Program "Jejak Petualang" Terhadap Minat Belajar Budaya Siswa SMAN 80 Jakarta. Jurnal Prosiding Jurnalistik UNISBA, 308-314.
Herman, A. (2008). Persepsi Remaja Terhadap Tayangan Pornografi Di Televisi (Studi Di Tiga Sekolah Menengah Atas Di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah). Jurnal Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, 121-130.
Naufal Nur A’lam, Muhammad N. Abdurrazaq
Julijanti, D. M. (2012). Dinamika Digitalisasi Dan Konvergensi Media Televisi Di Indonesia. Jurnal Observasi KOMINFO, 93-102.
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta Selatan: Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Retrieved 02 27, 2022
Lina Miftahul Jannah et al. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Lintang, J. (2016). Pencinta Alam Sebagai Bentuk Peran Pemuda Di Tengah Tantangan Kehidupan Kota. Jurnal Studi Pemuda UGM, 447-466.
Muhammad Irfan et al. (2017). Rancangan Pendukung Keputusan Pemilihan Televisi Berlangganan Menerapkan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Jurnal Media Informatika Budidarma , 42-48.
Qamarul & Iis. (2017). Representasi Hedonisme Dalam Iklan Televisi (Studi Analisis Semiotika John Fiske mengenai Gaya hidup/Konsumtif pada Iklan Ramayana Mudik #KerenHakSegalaBangsa). Jurnal eProceedings of Management Telkom University, 3258-3264.
Rahajeng, Y. D. (2013). Hubungan Program Jejak Petualangan Di Trans 7 Dengan Perilaku Mahasiswa Pencinta Alam Dan Lingkungan Hidup (MAPALINDUP) Universitas Riau. Jurnal Repository UNRI, 1-15.
Rangga Saptya et al. (2019). Budaya Menonton Televisi di Indonesia: Dari Terrestial Hingga Digital. Jurnal Pro TVF UNPAD, 53-67.
Rizky & Twin. (2019). Pornografi Pada Iklan Televisi Shopee (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Pada Iklan Shopee Versi Blakpink). Jurnal eProceeding of Management TELKOM, 5254-5259.
Soeprapto. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sri & Iriyanto. (2019). Pentingnya Membangun Karakter Generasi Mudi Di Era Global. Jurnal HARMONI UNDIP, 55-59.
Suwito, A. (2014). Membangun Integritas Bangsa Dikalangan Pemuda Untuk Menangkal Radikalisme. Jurnal Civis PGRI, 576-587.
Syahdi, N. (2016). Pengaruh Terpaan Mobile Advertising Berupa SMS (Short Message Service) Operator Kartu AS Terhadap Sikap Pengguna Telepon Seluler Di Lingkungan Mahasiswa Universitas Riau. Jurnal Online Mahasiswa FISIP Universitas Riau, 1-15.
DOI: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i12.28258 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.