SCIENCE LITERACY SKILLS OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS BASED ON SCIENCE LITERACY SKILLS OF TEACHERS AND GEOGRAPHICAL LOCATION
Abstract
KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DITINJAU DARI KEMAMPUAN LITERASI SAINS GURU DAN LETAK GEOGRAFIS SEKOLAH
Endah Lestari, Adisyahputra, Ratna Komala
State University of Jakarta, Indonesia
Ndhh.lestari@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi sains siswa berdasarkan kemampuan literasi sains guru di kota dan di desa. Kemampuan literasi sains siswa dan guru di kota dan di desa diukur dengan mengunakan dua jenis tes instrumen yang berbeda untuk guru dan siswa yang masing-masing terdiri dari 40 soal PISA dan TIMSS yang sudah di modifikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Ex-Post Facto. Populasi penelitian tiga sekolah di desa dan tiga sekolah di kota yang diambil secara purposive sampling berdasarkan nilai UN tinggi, sedang dan rendah di dua wilayah yang berbeda di kota dan desa, dengan jumlah subjek penelitian 480 siswa dan 16 guru yang diambil secara acak. Analisis data menggunakan uji ANAVA Faktorial 2x2x3. Hasil penelitian menunjukkan: 1) terdapat pengaruh letak geografis sekolah di desa dan di kota terhadap literasi sains siswa dengan p<0,00 ; 2) Tidak terdapat pengaruh nilai UN terhadap skor literasi sains siswa dengan p>0,189 ; 3) tidak terdapat pengaruh literasi sains guru terhadap literasi sains siswa dengan p>0,318 ; 4) terdapat pengaruh letak geografis di kota dan di desa dengan input UN terhadap literasi sains siswa dengan P<0,00 ; 5) tidak terdapat pengaruh letak geografis dengan literasi guru terhadap skor literasi sains siswa p>0,194 ; 6) terdapat pengaruh input skor UN dengan literasi sains guru terhadap skor literasi sains siswa dengan P<0,00 ; 7) tidak terdapat pengaruh letak geografis, nilai UN dan literasi guru terhadap skor literasi sains siswa dengan P>0,712.
Abstract
This study aims to determine the science literacy ability of students based on teacher’s literacy abilities in cities and villages. The science literacy ability of students and teachers both in cities and villages were measured using two different types of test instruments each for teachers and students consisting of 40 modified PISA and TIMSS questions. The method used in this research is Ex-Post Facto. The study population were three schools in the village and three schools in the city chosen by purposive sampling based on the high, medium and low national examination (UN) scores, with the total number of research subjects of 480 students and 16 teachers taken at randomly. Data analysis was made using ANAVA test. The results showed: 1) there is an influence of the geographic location of the school in the village and in the city against students science literacy with p <0.00; 2) there is no effect of UN score on science literacy score of students with p> 0.189; 3) there is no influence of teachers science literacy on students science literacy with p> 0,318; 4) there is an influence of geographical location in city and in village with UN input to students science literacy with P <0,00; 5) there is no influence of geographical location with teachers literacy toward students science literacy score p> 0,194; 6) there is an influence of UN score input with teachers science literacy on science literacy score of students with P <0.00; 7) there is no influence of geographical location, UN value and teachers literacy toward science literacy score of students with P> 0.712.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amalia, E. R. 2007. Kondisi Pemerataan Pendidikan di Indonesia. Artikel. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Amin. M. 2017. Sadar Berprofsi Guru Sains, Sadar Literasi: Tantangan Guru di Abad 21. Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK): Prosiding seminar nasional III Tahun 2017
Anas, A. Y., Riana, Agus Wahyudi & Apsari, Nurliana Cipta. 2007. Desa dan Kota Dalam Potret Pendidikan. Prosiding KS: Riset & PKM. 3(2):301-444. ISSN 2442-4480.
Anggela, R. 2015. Hubungan Antara Kompetensi Profesional Guru dan Motivasi Kerja Guru dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa SMA Di Kota Yogyakarta. Pontianak: Program Studi Pendidikan geografi IKIP-PGRI. jurnal edukasi, 1(13): 63-72
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2017. Table Dinamis. https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1119. Diakses 21 oktober 2017 pukul 20:55 WIB
Bybee, R., P, J Carlson & LW., Trowbridge. 2008. Teaching Secondary School Science Strategies for developing Scientific Literacy Ninth Edition. United States of America: Pearson.
Fatkhuri. 2013. Menakar Ketimpangan Desa dan Kota. diterbitkan oleh Flama edisi 40 Oktober-Desember 2013. www.ireyogya.org
Hendrizal. 2015. Menelisik Implikasi Perkembangan Kognitif dan Sosioemosional dalam Pembelajaran. Sumatra barat: FKIP Universitas Bung Hatta. Jurnal PPKN dan Hukum. 2(10): 20-44
Holbrook, J., and Rannikmae, Miia. 2009. The Meaning of Scienctific Literacy. International Journal of Environment & Science education. 3 (4): 275-288.
Kemendikbud. 2017. Materi Pendukung LIterasi Sains gerakan Literasi Nasional. Jakarta: TIM GLN Kemendikbud.
Nurmalasari, R,. Wati, R D P., Puspitasari, P., Diana, W., Dewi, N K. 2013. Peran Guru salami Implementasi Kurikulum 2013.
Organization for Economic Cooperation and Development [OECD]. 2007. a profile of student performance in science. Diakses 12 September 2017.
Organization for Economic Cooperation and Development [OEDC]. 2015. Assessment of Reading, Mathematical and Scientific Literacy. Di unduh dari http://www.oedc.org/pisa/pisaproducts. Diakses pada 20 agustus 2017.
Organization for Economic Cooperation and Development [OEDC]. 2015. Draft Collaborative Problem solving Framework. Di unduh dari http://www.oedc.org/pisa/pisaproducts. Diakses pada 20 agustus 2017.
Organization for Economic Cooperation and Development [OEDC]. 2015. Draft Science Framework. Di unduh dari http://www.oedc.org/pisa/pisaproducts. Diakses pada 20 agustus 2017.
PISA 2006: Science Competencies for Tomorrow’s World, PISA, OECD Publishing. http://dx.doi.org/ 10.1787/9789264040014-en. Diakses 20 agustus 2017.
Ramadhan, D. 2013. Analisis Perbandingan Level Kognitif dan Keterampilan Proses Sains dalam Standar Isi (SI), Soal Ujian Nasional (UN), Soal (Trends In International Mathematics And Science Study (TIMSS), dan Soal Programme For International Student Assessment (PISA). Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, (02) No 01: 20-15
Retno, E. K. 2011. Pengaruh Pendidikan dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya. 1 (3): 1-20.
Rizkita, lutfi., Suwono, hadi., Susilo, Herawati. 2016. Analisis Kemampuan Awal Literasi Sains Siswa SMA Kota Malang. Universitas Muhammadiyah Malang.Prosiding Seminar Nasional II.
Tempo. 2017. Jumlah Penduduk Miskin Indonesia. https://bisnis.tempo.co/read/892130/maret-2017-jumlah-penduduk-miskin-indonesia-capai-2777-juta. Diakses 4 Januari 2018
Widyatmanti, W., Natalia, D. (2008). Geografi untuk SMP dan MTs. Jakarta: Grasindo.
DOI: https://doi.org/10.15408/es.v11i1.8602 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Endah Lestari, Adisyahputra Adisyahputra, Ratna Komala
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0).
EDUSAINS. P-ISSN:1979-7281;E-ISSN:2443-1281
Â
Â