KONSEP MATEMATIS PADA PROSES PEMBUATAN JENANG KUDUS: STUDI ETNOMATEMATIKA

Abstract

Pelajaran matematika dianggap sulit oleh kebanyakan orang karena identik dengan berhitung dan memiliki banyak rumus. Matematika merupakan pelajaran yang memberikan informasi yang abstrak dan banyak peserta didik menganggap sebagai momok yang seram ditambah bervariasinya gaya belajar dari peserta didik. Dengan mengetahui gaya belajar peserta didik dapat mempermudah guru untuk menyediakan lingkungan yang mendukung dan mempermudah peserta didik menyerap informasi secara maksimal serta dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Kebermaknaan dan kebermutuan pembelajaran matematika tentunya konten pembelajaran mampu menghadapkan sesuatu yang dekat dengan kehidupan peserta didik sendiri. Salah satu caranya adalah dengan menciptakan pembelajaran matematika yang interaktif dan inovatif. Pembelajaran dapat dikaitkan dengan persoalan matematika yang dijumpai dalam aktivitas sehari-hari masyarakat. Aktivitas tersebut memiliki kaitan erat dengan berbagai budaya. Bentuk inovasi dalam pembelajaran matematika yang memiliki kaitan dengan budaya disebut dengan etnomatematika. Objek etnomatematika pada penelitian ini adalah proses pembuatan jenang Kudus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep-konsep matematis yang ada pada proses pembuatan jenang Kudus. Subjek penelitian ini adalah tiga pelaku usaha dari tiga tempat usaha jenang yang ada di Kudus. Hasil penelitian terdapat banyak konsep matematis yang ditemukan pada proses pembuatan jenang Kudus. Konsep matematis yang ditemukan antara lain konsep perbandingan, konsep konversi, konsep pecahan, dan konsep perhitungan secara pencacahan serta konsep aljabar, program linier, dan aritmatika. Konsep kombinasi, konsep himpunan, konsep bangun datar dan bangun ruang, konsep translasi, dan konsep rotasi juga dapat ditemukan pada proses pembuatan jenang Kudus. Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini, peserta didik mampu mengkonstruksi dan memahami konsep materi matematika yang abstrak dalam aktivitas riil serta dapat memfasilitasi proses pembelajaran matematika pada peserta didik sesuai dengan gaya belajar yang dimilikinya.