Struktur Sosial Politik Kerajaan Loloda di Antara Minoritas Islam dan Mayoritas Kristen Abad Xvii-Xx
Abstract
Abstrak
Loloda adalah sebuah kata atau konsep yang terkait dengan suatu tempat, bahasa, etnik, mitologi, masyarakat, kerajaan, dan agama, dengan sejarah panjang yang masih kabur. Loloda secara bahasa adalah bahasa orang-orang Loloda, etnik adalah suku bangsa Loloda, mitologi adalah mitos asal mula keberadaan orang dan raja-raja yang pernah menjdi penguasa tertinggi di kerajaan Loloda yang tidak terlepas dari tradisi-tradisi lokal masyarakatnya. Loloda adalah suatu komunitas masyarakat yang telah sejak berabad-berabad yang lalu mendiami sebuah wilayah geografis yang luas. Loloda adalah salah satu kerajaan yang berada di kawasan Laut dan Kepulauan Maluku bagian utara yang cenderung belum dikenalLoloda dan Moro, oleh kebanyakan ahli dianggap adalah dua kerajaan yang sejauh ini belum diketahui kapan terbentuknya. Namun untuk Loloda sendiri menurut beberapa tradisi lokal mengatakan bahwa secara politis kerajaan ini sudah ada sejak tahun 1220 (abad ke-13), sedangkan Moloku Kie Rahayang terbentuk berdasarkan perjanjian Moti/Traktat Moti dan terkonfigurasi pula ke dalam Motir Staten Verbond1322-1343, secara bersamaan baru muncul pada 1320-an (abad ke-14).Sejak abad ke-15 (1486)
---
Loloda is a word or concept associated with a place, language, ethnic, mythology, society, empire, and religion, with a long history that is still vague. Loloda in the language is the language of the people Loloda, ethnic tribes are Loloda, mythology is the mythical origin of the existence of people and the kings that ever menjdi highest ruler in the kingdom Loloda which is inseparable from the traditions of local communities. Loloda is a community of people who have since many centuries ago inhabited a vast geographical area. Loloda is one of the kingdom which is in the Mediterranean region and northern Maluku Islands which tend not dikenalLoloda and Moro, by most experts consider these two kingdoms which so far is not yet known when the formation. But for Loloda itself according to some local traditions say that politically this kingdom has existed since 1220 (the 13th century), while Kie Rahayang Moloku formed by Moti agreement / treaty Moti and configured into the inner Motir Staten Verbond1322-1343, simultaneously emerged in the late 1320s (the 14th century) .Since the 15th century (1486)
Keywords
References
Daftar Pustaka
Abdulrahman, H.M. Jusuf. 2002. Kesultanan Ternate dalam “Jou Ngon Ka Dada Madopo Fangare Ngom Ka Alam Madiki” (Moti Verbond 1322). Menado: Media Pustaka.
Abdurrachman, Paramita R, R.Z. Leirissa, dan C.P.F. Luhulima, dkk. 1973. Bunga Rampai Sejarah Maluku I. Jakarta: Lembaga Penelitian Sejarah Maluku.
Abdurrachman, Paramita R. 2008. Bunga Angin Portugis di Nusantara: Jejak-Jejak Kebudayaan Portugis di Indonesia. Jakarta: LIPI Press-Asosiasi Persahabatan dan Kerja sama Indonesia-Portugal dan Yayasan Obor Indonesia.
Amal, M. Adnan. 2010. Kepulauan Rempah-Rempah: Maluku Utara Perjalanan Sejarah 1250-1950. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
Andaya, Leonard. 1993. The world of Maluku. Honolulu: University of Hawaii.
Assegaf, U.M. 1974. “Sedikit tentang Maluku Utara”. Buletin IKMU Surabaya. Medio Januari.
Baarda, M.J. van. 1904. “Het Loda'sch, in vergelijking met het Galela'sch dialect op Halmaheira”. BKI. Vol. 56, No. 1, 1904. Diakses dari http://www.kitlvjournals.nl/index.php/btlv/article/viewFile/6762/7529,pada 20 November 2012, pkl. 19.48 WIB.
Baretta, J.M. 1917. Halmahera en Morotai Bewerk Naar de Memorie van Den Kapitein van Den Generalen Staf. Batavia: Javasche Boekhandel & Drukkerij.
Brumund, J.F.G. 1856. Fragment Mijner Reize door de Molukko’s Makjan en Batjan. Batavia: Lange.
Busranto Abdul Latif Do’a. 2005. “Sistem Kemasyarakatan Tradisional Ternate dalam Perspektif Budaya Modern” dalam Mudaffar Sjah, et. al., Moloku Kie Raha dalam Perspektif Budaya dan Sejarah Masuknya Islam. Ternate: HPMT Press.
Coolhaas, W. Ph. 1923. ”Kroniek van het Rijk Batjan”, Overgedrukt uit Het Tijdschrijft van Het Koning Batjan. Genootschap van Kunsten en Wetenschap, deel LXIII, afl.2.
Coolhaas, W. Ph. 1926. Meedelingen Betreffende de Onderafdeeling Batjan. ’s Gravenhage: Nijhoff.
Crab, P. Van der. 1862. De Moluksche Eilanden: Reis van Z.E den Gouverneur-Generaal Charles Ferdinand Pehud door den Molukschen Archipel. Batavia: Lange en Co.
De Clerq, F.S.A. 1890. De Bijdragen tot de Kennis der Residentie Ternate. Leiden: Brill.
Djafaar, Irza Arnyta. 2007. Jejak Portogis di Maluku Utara. Jakarta: Ombak
E.W. Parengkuan, Fendy. 1982/1983. Pengaruh Penyebaran Agama Islam terhadap Kehidupan Sosial Politik di Daerah Sulawesi Utara, kumpulan tulisan dalam Departemen P & K. 1982/1983.Seminar Sejarah Nasional III: Seksi Pasca Kuno. Jakarta: Departemen P & K-Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional-Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, hlm. 216-247.
Fraassen, Chr. F. Van.1985. Ternate, de Molukken en de Indonesische Archipel: van Soa Organisatie en Vier Deling-Een Studie van Traditionale Samenleving en en culture Indonesie, 1 Vol. Leiden: Leiden Universiteit.
_______________.1987. Ternate, de Molukken en de Indonesische Archipel: van Soa Organisatie en Vier Deling-Een Studie van Traditionale Samenleving en en culture in Indonesie, 2 Vols. Leiden: Leiden Universiteit.
Giddens, Anthony. 1984. The Constitution Of Society: Outline Of The Theory Of Structuration. California USA: University of California Press.
Goldman, C.F. 1858. Toght door Eenige Gedeelten van Residentie Ternate. Batavia.
Gruneman, I. 1907. In de Molukken Reis met de Booten der “Koningklijke Paketvaart-Maatschappij”. Amsterdam: Holkema & Warendorf.
Haire, J. 1979. The Character and Theological Struggle of The Church in Halmahera-Indonesia, 1941-1979. Frankfurd: Verslag Peter Delang Ammain.
Hasan, Abdul Hamid. 2001. Aroma Sejarah dan Budaya Ternate. Jakarta: Antara Pustaka Utama.
Jacobs, Hubert Th.Th. M. 1971. ”A Treatise on The Moluccas (c.1544): Probably Preliminary Version of Antonio Galvao’s Lost”, Historia Das Moluccas, Edited, Annotated, and Translated in to English from The Portuguese Manuscript in The Archivo General de Indies, Seville. Rome, Italy: Jesuit Historical Institute via dei Penitenzieri 20 00193, St. Louis University, St Louis, Mo. 63103, USA.
Jafar, Nani, dkk. 2007. Profil Sejarah dan Budaya Halmahera Barat (hasil penelitian). Ternate: Fakultas Sastra dan Budaya-Unkhair.
Jagt, M.B. Van der. 1935. Molukken Reis, 10 september-30 Nopember 1923. Den Haag.
Jones, P.I.P. 2009. Pengantar Teori-Teori Sosial: dari Teori Fungsionalisme hingga Pomodernisme (Terjemahan Achmad Fediyani Saifuddin). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Juynboll, H.H. 1930-1932. Molukken. Leiden: Brill: Catalogus van ‘s Rijks Ethnographisch Musem.
Katoppo. 1984. Nuku, Perjuangan Kemerdekaan di Maluku Utara. Jakarta: Sinar Harapan.
Kern, H. 1890. Chritisch Overzicht, van “Bijdragen tot de Kennis der Reis Ternate, ddor F.S.A. de Clerq. Amsterdam: Brill.
Kenley, David L. 2003. New Culture in A New World: The May Fourth Movement and The Chinese Diaspora in Singapore, 1919-1932. New York & London: Routledge..
Klerk, J.E. de. 1864. Batjan. Batavia: Lange.
Lapian, B. Adrian. 2009. Orang Laut, Bajak Laut, Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Abad XIX. Pustaka Hikmah Disertasi (Ph.D) Seri III. Depok: Komunitas Bambu.
Leirissa, R.Z. 1990. Masyarakat Halmahera dan Raja Jailolo: Studi tentang Sejarah Masyarakat Maluku Utara. Disertasi. Jakarta: Fakultas Pascasarjana-Universitas Indonesia.
Leirissa, R.Z. 1996. Halmahera Timur dan Raja Jailolo: Pergolakan Sekitar Laut Seram Awal Abad Ke-19. Jakarta: Balai Pustaka.
Leirissa, R.Z. 2001. “Jalur Sutera: Integrasi Laut-Darat dan Ternate sebagai Bandar di Jalur Sutera” dalam Yusuf Abdulrahman, et al., Ternate Bandar Jalur Sutera. Ternate: Lintas.
Lewis, Bernard. 2009. Sejarah: Diingat, Ditemukan Kembali, Ditemu-Ciptakan. Yogyakarta: Ombak.
Lubis, Akhyar Yusuf. 2014. Postmodernisme, Teori dan Penerapannya. Jakarta: PT. RadjaGrafindo Persada.
Magany. 1984. Bahtera Injil Halmahera. Tobelo: Gereja Injil Masehi Halmahera (GMIH).
Mansyur, Mustafa 2007. Loloda dan Integritas Kesultanan Ternate (1945-1999). Ternate: Program Studi Ilmu Sejarah-Fakultas Sastra dan Budaya-Universitas Khairun (Skripsi).
Mansyur, Mustafa. 2013. Transformasi Politik di Loloda Maluku Utara (1808-1945). Bandung: PPS-UNPAD (Tesis).
Mapanawang, Arend. L. 2012. Loloda Kerajaan Pertama Moluccas (Sejarah Kerajaan Loloda Maluku). Tobelo: Yayasan Medika Mandiri Halmahera.
Marasabessy, Abd. Rahman, dkk. 2012. Sejarah Sosial Kesultanan Ternate. Ombak.
Masinambow, E.K.M. (ed.). 1980. Halmahera dan Raja Ampat Konsep dan Strategi Penelitian. Jakarta: Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional (Leknas- LIPI).
Migdal, Joel S. (ed.). 2004. Boundaries and Belonging: States and Societies in the Stuggle to Shape Identities and Local Practices. Cambridge: Cambridge University Press.
Muhammad, Syahril. 2004. Kesultanan Ternate Sejarah Sosial Ekonomi & Politik. Yokyakarta: Ombak.
Olivier, Jz., J. 1824. Reizen in den Molukschen Archipel naar Makassar enz.: in het Gevolg van den Gouverneur-Generaalvan Nederland’s Indie in 1824 Gedaan: Amsterdam: Beijenrinch, 1834-1837.
Pradjoko, Didik dan Friska Indah Kartika. 2014. Pelayaran dan Perdagangan Kawasan Laut Sawu. Jakarta: Wedatama Widyasastra.
Pires, Tome. 2014. Suma Oriental, Armando Cortessao: Perjalanan dari Laut Merah hingga ke Cina dan Buku Francisco Rodrigues (terjemahan oleh: Adrian Perkasa dan Anggita Pramesti dengan kata pengantar oleh: Sri Margana). Yogyakarta: Ombak
Putuhena, Saleh. 1983. “Struktur Pemerintahan Kesultanan Ternate dan Agama Islam”. dalam E.K.M.Masinambow, Halmahera dan Raja Ampat. Jakarta: Leknas LIPI.
Qudsy, Saifuddin Zuhri (ed.). 2010. Anthony Giddens: Teori Strukturasi (Dasar-Dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahman, Abdul. 2009. Pengembangan Geografi dan Nilai Sejarah Persekutuan Moti (Motir Verbond) 1322 M (Laporan Hasil Penelitian). Ternate: Fakultas Sastra dan Budaya-Universitas Khairun Ternate dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate.
Resink, G.J. 2013. Bukan 350 Tahun Dijajah (Kata Pengantar: A.B. Lapian). Depok: Komunitas Bambu.
Sahlins, Marshall D. 1987. Islands of History. London: Tavistock Publication, Ltd. & Chicago: Chicago University-USA.
Sahlins, Marshall D. 1987. Historical Metaphors and Mythical Realities. Michigan: Michigan University-USA.
Sigarlaki, A., dkk. 1977/1978.Sejarah Daerah Sulawesi Utara. Jakarta: Depdikbud-Puslit Sejarah & Budaya-Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen P & K.
Suminar, dkk. 2003. Integrasi dan Disintegrasi dalam Perspektif. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pariwisata-Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya-Direktorat Tradisi dan Kepercayaan-Proyek Pelestarian dan Pengembangan Tradisi dan Kepercayaan.
Supit, Bert. 1986. Minahasa: Dari Amanat Watu Pinawetengan sampaiGelora Minawanua. Jakarta: PT. Sinar Harapan.
Suryo, Djoko. 2005. “Bulan Sabit di Bawah Rimbunan Cengkeh; Islamisasi Ternate atau Ternatesasi Islam” dalam Moloku Kie Raha dalam Perspektif Budaya dan Sejarah Masuknya Islam. Ternate: HPMT Press.
M. Sjah, Hidayatullah. 2005. “Sultan Jailolo: Melengkapi Kesempurnaan Moloku Kie Raha” dalam Mudaffar Sjah, et al., Moloku Kie Raha dalam Perspektif Budaya dan Sejarah Masuknya Islam. Ternate: HPMT Press
Sjah, Mudaffar, et al. 2005. Moloku Kie Raha dalam Perspektif Budaya dan Sejarah Masuknya Islam. Ternate: HPMT Press.
Vansina, Jan. 2014. Tradisi Lisan sebagai Sejarah (penerjemah: Astrid Reza,dkk). Yogyakarta: Ombak.
Visser, Leontine E (ed.). 1980. Halmahera and Beyond: Social Science Research in The Moluccas. Leiden: KITLV Press.
Yusuf, Talabudin. 2005. “Sejarah Kesultanan Ternate” dalam Mudaffar Sjah, et al., Moloku Kie Raha dalam Perspektif Budaya dan Sejarah Masuknya Islam. Ternate. HPMT Press, hlm. 45.
Zuhdi, Susanto. 2010. Labu Rope Labu Wana: Sejarah Buton yang Terabaikan. Jakarta: RadjaGrafindo Persada.
DOI: 10.15408/bat.v21i2.3838
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Abd. Rahman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.