Ujaran Kebencian Berbasis Agama: Kajian Persepsi, Respon, dan Dampaknya di Masyarakat
Abstract
The purpose of this study is to provide information about hate speech related to three domains of perception, response and the impact of hate speech on the basis of religion in the community. This research was carried out in DKI Jakarta, Bekasi and Banten. This research uses mixed methods conducted in a specific time using semi-structured interviews and other relevant documents. This research finds that of law enforcement officials must anticipate the expressions of hatred on the basis of religion. It also finds that the perpetrators of hate speeches must be brought to law, and perpetrators of hate speeches against certain religions must change their behaviour to prevent the same violence. In order to change behaviour, prior rules are needed to regulate the hate speech. The spread of hate speech inhibits citizens to actualize democracy; create of social polarization based on identity groups; create discourse of hostility as a way for radicalists to recruit new members; and lead to discrimination and violence in the community both directly and indirectly. This research concludes that hate speech is an act that all religion adherents should avoid.
Tujuan penelitian ini memberikan informasi tentang ujaran kebencian terkait tiga domain persepsi, respon serta dampak ujaran kebencian atas dasar agama di DKI Jakarta, Bekasi, dan Banten. Penelitian ini menggunakan mixed-methods yang dilaksanakan dalam waktu tertentu dengan menggunakan wawancara dalam pengumpulan data juga informasi didapat dari sejumlah bahan pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa aparat penegak hukum harus antisipatif terhadap sikap perilaku ujaran kebencian atas dasar agama. Penelitian ini juga menemukan bahwa pelaku ujaran kebencian harus ditindak berdasarkan hukum yang berlaku, dan pelaku ujaran kebencian terhadap agama tertentu harus mengubah perilaku untuk mencegah terjadinya kekerasan. Untuk mengubah perilaku tersebut, dibutuhkan peraturan yang mengatur sikap ujaran kebencian. Dampak dari penyebaran ujaran kebencian ini adalah, menghambat warga negara dalam berdemokrasi; terciptanya polarisasi sosial berdasarkan kelompok identitas; terciptanya wacana permusuhan, menyemai benih intoleransi menjadi alat mobilisasi atau rekrutmen oleh kelompok-kelompok garis keras; dan ujaran kebencian dapat menimbulkan terjadinya diskriminasi dan kekerasan di kalangan masyarakat baik secara langsung dan tidak langsung. Dapat disimpulkan bahwa ujaran kebencian merupakan perilaku yang harus dihindari oleh semua penganut agama agar tercipta kehidupan masyarakat yang damai.
الغرض من هذه الدراسة هو توفير المعلومات حول خطاب الكراهية المتعلق بثلاثة مجالات من الإدراك والاستجابة وتأثير خطاب الكراهية على الأساس الدينسي في جاكرتا و بانتن و بيكاسيي. و يستخدم هذا البحث أساليب مختلطة (الكيفية و الكمية) التي تتم تنفيذها في وقت معين باستخدام المقابلات الشخصية في جمع البيانات و المعلومات المحصولة من المصادر المكتبية. و استنتج الباحث أن المسؤولين عن إنفاذ القانون يجب أن يكونوا متوقعين للمواقف تجاه خطاب الكراهية على الأساس الديني. و أما النتيجة الأخرى فإن خاطب الكراهية وفقًا للقانون المعمول به و متغيرا للسلوك لمنع العنف. لذلك، هناك الحاجة إلى لوائح تنظم موقف خطاب الكراهية، لأن تأثير انتشار خطاب الكراهية يعوق المواطنين في الديمقراطية، و يبرز الاستقطاب الاجتماعي على أساس مجموعات الهوية ؛ و يسبب خطاب العداوة، و يزرع البذرة التعصبية التي كانت وسيلة للتجنيد من قبل المتشددين. و يمكن خطاب الكراهية أن يسبب التعبير عن الكراهية إلى التمييز والعنف في المجتمع بشكل مباشر وغير مباشر. و بناء على النتائج السابقة، استنتج الباحث أن خطاب الكراهية سلوك يجب تجنبه الأمم لتحقيق حياة المجتمع السلمية.
Keywords
References
Ahnaf, M. I., & Suhadi, S. (2014). Isu-Isu Kunci Ujaran Kebencian (hate Speech): Implikasinya Terhadap Gerakan Sosial Membangun Toleransi. Harmoni, 13(3), 153–164.
Anonymous. (2014, April 21). Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah. Kiblat. https://www.kiblat.net/2014/04/21/berikut-isi-teks-deklarasi-aliansi-nasional-anti-syiah/
Anonymous. (2019). Kami anti JIL ( Jaringan Islam Liberal ) perusak Islam. https://www.youtube.com/watch?v=IH90GxKB5FI
Asphianto, A. (2018). Ujaran Kebencian Dalam Sudut Pandang Hukum Positif dan Islam. Al-Risalah, 17(01), 23–43. https://doi.org/10.30631/al-risalah.v17i01.3
Azra, A. (2016). Kontestasi Pemikiran Islam Indonesia Kontemporer. Studia Islamika. https://doi.org/10.15408/sdi.v23i1.2905
Braithwaite, J. (2011). Anomie and Violence in Indonesia and Timor-Leste, 1997-2009. Asian Journal of Criminology. https://doi.org/10.1007/s11417-010-9087-2
Effendy, B. (2009). Agama publik & Privat: Pengalaman Islam Indonesia. Ciputat PPIM UIN Jakarta.
Goffman, E. (2017). Interaction ritual: Essays in face-to-face behavior. In Interaction Ritual: Essays in Face-to-Face Behavior. https://doi.org/10.4324/9780203788387
Hutabarat, B. A., & Panjaitan, H. H. (2016). Tingkat Toleransi Antaragama di Masyarakat Indonesia. Societas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat, 3(1), 8. https://doi.org/10.33550/sd.v3i1.28
Muhammaddin, Murtiningsih, & Yana, S. (2019). Ujaran Kebencian dalam Perspektif Agama Islam dan Agama Buddha. JIA/Juni 2019/Th. 20/No 1, 1, 373426.
Munawar, S. A. H. Al. (2005). Fikih hubungan antar agama (A. Halim, Ed.). Ciputat : Ciputat Press.
Nottingham, E. K. (1993). Agama dan Masyarakat; Suatu Pengantar Sosiologi Agama. Rajawali Press.
Nottingham, E. K., & Salisbury, W. S. (1965). Religion in American Culture: A Sociological Interpretation. Review of Religious Research. https://doi.org/10.2307/3509618
Pultoni, Aminah, S., & Sihombing, U. P. (2012). Panduan Pemantauan: Tindak Pidana Penodaan Agama dan Ujaran Kebencian atas Dasar Agama (Issue September). The Indonesia Legal Resources Center (ILRC).
Umar, N. (2014). Jihad Melawan Religious Hate Speech (J. Zarkasyi, Ed.; 1st ed.). PT. Elex Media Komputindo. Kompas-Gramedia.
DOI: 10.15408/bat.v26i1.13698
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Yani'ah Wardhani, Ekawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.