Customary Law Approaches to Ḥaḍānah Disputes in Aceh: Arguments and Social Implications

Adelina Nasution, Ismail Fahmi Arrauf Nasution

Abstract

This paper discusses ḥaḍānah practice in Muslim communities based on a case study in Aceh, Indonesia. This paper focuses on society's arguments in choosing a conflict resolution mechanism in post-divorce child custody. This study is based on in-depth interviews with families experienced in using litigation and non-litigation approaches in custody cases. The authors explore Acehnese people's foundational arguments in choosing the non-litigation solution based on economic, customary, legal understanding and awareness, distance and time consideration. The result shows that their choice is a part of the negotiation process of the national law, Islamic law, and local context of Aceh. However, this study finds out that, children still suffer from loss of reciprocal relationship from their parents although the ḥaḍānah cases well resolved.

 

 

 

 Abstrak: Tulisan ini membahas praktik hadanah pada masyarakat Muslim berdasarkan studi kasus di Aceh, Indonesia. Tulisan berfokus pada argumentasi pemilihan mekanisme resolusi konflik pengasuhan anak yang terjadi akibat perceraian sepasang suami-istri. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap keluarga yang sedang atau pernah menjalani proses penyelesaian konflik hadanah secara litigasi atau non-litigasi. Penulis mengeksplorasi argumentasi masyarakat Aceh dalam memilih penyelesaian konflik hadanah secara non-litigasi baik dari aspek ekonomi, adat, pemahaman dan kesadaran hukum, serta aspek jarak dan waktu. Tulisan ini menemukan bahwa pilihan mekanisme penyelesaian konflik hadanah dalam masyarakat Aceh merupakan bagian dari proses negosiasi antara hukum nasional, hukum Islam dan konteks lokalita Aceh. Tulisan ini pada akhirnya menyimpulkan bahwa meskipun suatu mekanisme penyelesaian konflik hadanah yang dipilih dilandasi pada mekanisme yang dianggap terbaik, anak tetap menjadi pihak yang dirugikan akibat konflik perdata diantara kedua orang tua mereka.


Keywords


ḥaḍānah, conflict resolution; litigation; non-litigation

References

Abubakar, M. (2020). Meningkatnya Cerai Gugat Pada Mahkamah Syar’iyah. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 22(2), 302–322. https://doi.org/10.24815/kanun. v22i2.16103

Adhani, H. (2019). Menakar Konstitusionalitas Syari’at Islam dan Mahkamah Syar’iyah di Provinsi Aceh. Jurnal Konstitusi, 16(3), 606. https://doi. org/10.31078/jk1638

Afif. (2019). Data BPS: Angka Kemiskinan di Aceh Terbesar di Sumatera. Https:// Www.Merdeka.Com/Peristiwa/Data-Bps-Angka-Kemiskinan-Di-Aceh- Terbesar-Di-Sumatera.Html.

Aini, Q., Khosiah, A., Sri, D., Sa’, L., Stai, A., Kencong, A.-F. A.-S., Dan, J., & Jember, I. (2016). Mahkamah Syari’ah di Nanggroe Aceh Darussalam: Dalam Lintas Sejarah dan Eksistensinya.

Amalia, N., Mukhlis, M., & Yusrizal, Y. (2018). Model Penyelesaian Sengketa dan Peradilan Adat di Aceh. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 25(1), 159–179. https://doi.org/10.20885/iustum.vol25.iss1.art8

Arifin, Z. (2018). Pelaksanaan Eksekusi Hadhonah Bagi Pasangan Yang Bercerai Di Pengadilan Agama Curup Tahun 2016. Al-Istinbath : Jurnal Hukum Islam, 3(1), 23. https://doi.org/10.29240/jhi.v3i1.367

Asni, A. (2021). Putusan Serta Merta dalam Perkara Hadhanah di Pengadilan Agama dalam Rangka Perlindungan Anak. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 15(1), 67–82. https://doi.org/10.24090/mnh.v15i1.4115

Bowen, J. R. (2003). Islam, Law and Equality: An anthropology of Public Reasoning. Cambridge University Press.

Cahyani, T. D. C., & Komariah, K. (2018). Upaya Hukum Permohonan Eksekusi Terhadap Putusan Nafkah Hadhanah (Studi Pelaksanaan Putusan Terhadap Putusan Pengadilan Agama Nomor : 0957/Pdt.G/2014/PA.MLG). Jurnal Ilmiah Hukum LEGALITY, 25(1), 114. https://doi.org/10.22219/jihl.v25i1.5994

Dewi, G. (2009). Kewenangan Pengadilan Agama (Mahkamah Syar’iyah) Di Nad Dalam Melakukan Eksekusi Sanksi Pidana Islam (Hukum Jinayat) Menurut Ketentuan Hukum dan Sistem Peradilan di Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 237. https://doi.org/10.21143/jhp.vol0.no0.190

Djawas, M., & Fajrina, R. (2019). Efektifitas Lembaga Perlindungan Anak Terlantar: Studi pada Panti Asuhan Suci Hati di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 3(2), 295. https://doi.org/10.22373/sjhk.v3i2.4904

Firdausia, S. (2020). Hadhanah in The Concept of Compilation of Islamic Law And Law. Nurani: Jurnal Kajian Syari’ah dan Masyarakat, 20(2), 317–322. https://doi.org/10.19109/nurani.v20i2.4849

Grobbelaar, J. (2019). Doing Theology with Children: Some Challenges for Adult Theologians. HTS Teologiese Studies / Theological Studies, 75(1). https://doi. org/10.4102/hts.v75i1.5636

H, H. (2019). Penegakan Syariat Islam di Aceh dalam Perspektif HAM. REUSAM: Jurnal Ilmu Hukum, 7(2), 15. https://doi.org/10.29103/reusam.v7i2.2245

Harahap, M. Y. (2009). Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata. Sinar Grafika.

Harahap, N. (2018). Perwalian Anak dalam Tinjauan Kompilasi Hukum Islam. Jurnal El-Qanuniy: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan Dan Pranata Sosial, 4(1), 116–129. https://doi.org/10.24952/el-qonuniy.v4i1.1831

Husin, T. (n.d.). Penyelesaian Sengketa/Perselisihan Secara Adat Gampong di Aceh Penyelesaian Sengketa/Perselisihan Secara Adat Gampong di Aceh Customary Dispute Settlement In Aceh. 67, 511–532.

Junaidy, A. B. (2017). Pengasuhan Anak Menurut Hukum Islam. Al-Hukama’ : The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 7, 76–99.

Kushidayati, L. (2015). Legal Reasoning Perempuan dalam Perkara Gugat Cerai di Pengadilan Agama Kudus Tahun 2014. Yudisia : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam by Program Studi Ahwal Syakhshiyah Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam STAIN Kudus, 6.

Mansari, M., & Maulana, R. (2018). Kepastian Hukum Terhadap Pengasuhan Anak Mumayiz Pasca Perceraian. Jurnal Yudisial, 11(1), 55. https://doi. org/10.29123/jy.v11i1.139

Misran, M., & Murdiana, D. (2019). Pandangan Tengku Gampong tentang Wali Fasik dalam Pernikahan (Studi Kasus di KUA Kecamatan Blangpidie, Abdya). SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 3(2), 478. https:// doi.org/10.22373/sjhk.v3i2.4398

Muhajir, A. (2017). Hadhanah dalam Islam (Hak Pengasuhan Anak dalam Sektor Pendidikan Rumah). SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 2(2). https://doi. org/10.30998/sap.v2i2.2089

Mushthofa, R. Z. , & Aminah, S. (2019). Implementasi Pasal 149 (D) Kompilasi Hukum Islam Tentang Kewajiban Ayah Dalam Memberikan Biaya Hadhanah Bagi Anak Di Bawah Usia 21 Tahun. XIV. Ummul Qura: Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan.

Nelli, J. (2017). Analisis Tentang Kewajiban Nafkah Keluarga Dalam Pemberlakuan Harta Bersama. Al-Istinbath : Jurnal Hukum Islam, 2(1), 29. https://doi. org/10.29240/jhi.v2i1.195

Noviana, N. (2019). Integritas Kearifan Lokal Budaya Masyarakat Aceh Dalam Tradisi Peusijuk. Deskovi : Art and Design Journal, 1(1). https://doi. org/10.51804/deskovi.v1i1.283

Novitasari, C. N., Latifiani, D., & Arifin, R. (2019). Analisis Hukum Islam terhadap Faktor Putusnya Tali Perkawinan. SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 3(2), 322. https://doi.org/10.22373/sjhk.v3i2.4441

Nurhanifa, D., Tjoetra, A., & Ikhsan, I. (2019). Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Dana Desa : Sebuah Kebijakan Pemerintah Aceh Barat. Jurnal Public Policy, 5(2), 108. https://doi.org/10.35308/jpp.v5i2.1122

Pane, E. (2017). Eksistensi Mahkamah Syar’iyah Sebagai Perwujudan Kekuasaan Kehakiman. Al-’Adalah, 13(1).

Qanun No. 2 2009 Ttg MPU, Pemerintah Aceh 1 (2009).

Rahman, S. (2019). Studi Kasus Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor 0200 / Pdt. G / 2015 / Ms-Bna Tentang Hak Asuh Anak Oleh Ayah Setelah Perceraian. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan.

Rispalman, R., & Islami, I. (2019). Upaya Pemerintah Kota Banda Aceh Dalam Melindungi Anak Penyandang Disabilitas. SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 3(2), 491. https://doi.org/10.22373/sjhk.v3i2.4940

Rozali, I. (2017). Konsep Memberi Nafkah bagi Keluarga dalam Islam. Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial Dan Sains, 6(2), 189–202. https://doi. org/10.19109/intelektualita.v6i2.1605

Sahlan, M. (2012). Pengamatan Sosiologis Tentang Perceraian di Aceh. Jurnal Substantia, 14(1).

Soekanto, S., & Taneko, S. B. (2002). Hukum adat Indonesia. Raja Grafindo Persada.

Sofyarto, K. (2018). Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual atas Pengetahuan Tradisional terhadap Perolehan Manfaat Ekonomi. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 20(1), 149–162. https://doi.org/10.24815/kanun.v20i1.9832

Sya’idun. (2019). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Nafkah Keluarga dari Istri yang Bekerja.

Tarigan, A. A., & Nuruddin, A. (2004). Hukum Perdata Islam di Indonesia. Prenada Media.

Tono, S. (2005). Pemikiran dan Kajian Teori Hukum Islam Menurut Al-Syatibi. Al-Mawarid Journal of Islamic Law, 13.

Interview

Interview with Abdul, 2019.

Interview with Anto, 2019.

Interview with Arif, 2019 .

Interview with Linda, 2019.

Interview with Hakim, H., 2019.

Interview with Intan, 2019

Interview with JM., 2019.

Interview with Rahma, 2019.

Interview with Rika, 2019.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/ajis.v21i2.22094

Refbacks

  • There are currently no refbacks.