Ulama and Radicalism in Contemporary Indonesia: Response of Al Washliyah’s Ulama on Radicalism
Abstract
Al Washliyah is a moderate Islamic organization in Indonesia. Ulama (Islamic scholars) have obtained honorable and strategic positions in Al Washliyah organization. As an elite group in Al Washliyah organization, the ulama have responded to socio-religious problems in Indonesia, including issues of radicalism and terrorism. Their responses to these problems should be understood as the Ulama's reflection and a foundation in counteracting radicalism and terrorism in Indonesia. This paper is mainly written to get an insight into the ulama’s responses towards the four issues indoctrinated by the radical and terrorist groups such as the Islamic State, jihādī, takfīrī, and suicide bombers. This research highlights that Al Washliyah ulama give different interpretations of those four doctrines, by prioritizing moderation in religion and firmly rejecting radicalism and terrorism in actions or ideas.
Abstrak:
Al-Jam’iyatul Washliyah merupakan sebuah organisasi Islam moderat di Indonesia. Para ulama sejauh ini mendapatkan kedudukan terhormat dan strategis dalam organisasi ini. Para ulama sebagai kelompok elit dalam organisasi Al Washliyah memberikan respons terhadap persoalan sosial keagamaan di Indonesia, termasuk masalah radikalisme dan terorisme. Respons mereka terhadap masalah ini perlu diketahui dan menjadi salah satu landasan bagi upaya menangkal paham dan gerakan radikalisme dan terorisme di Indonesia. Artikel ini mengkaji respons para ulama Al Washliyah terhadap radikalisme dan terorisme. Kajian artikel ini difokuskan pada respons mereka terhadap empat isu yang menjadi doktrin kelompok-kelompok radikalis dan teroris yakni negara Islam, jihādī, takfīrī, dan bom bunuh diri. Artikel ini mengajukan temuan bahwa para ulama Al-Washliyah yang menjadi informan terpilih memberikan interpretasi yang berbeda mengenai keempat isu tersebut. Studi ini menunjukkan bahwa ulama Al-Washliyah mengedepankan moderasi dalam kehidupan beragama dan berbangsa, dan secara tegas mereka menolak paham dan gerakan radikalisme dan terorisme.
Keywords
References
Abubakar, I., & Hemay, I. (2020). Pesantren Resilience: The Path to Prevent Radicalism and Violent Extremism. Studia Islamika, A27(2), 397–404. https://doi.org/10.36712/sdi.v27i2.16766
Adly, A. (2018). (Member of Al Washliyah Fatwa Council, 2015-2020). Interview, Medan, 10 December.
Ardiansyah, A. (2018). (Member of Al Washliyah Fatwa Council, 2015-2020). Interview, Medan, 10 December.
Aydin, H. (2012). Jihad in Islam. Global Journal Al-Thaqafah, 2(2), 7–15. https://doi.org/10.7187/GJAT182012.02.02
Azmy, A. S., & Yusra, A. (2020). Pandangan Politik Jaringan Islam Liberal di Indonesia. Academic Journal of Islamic Principles and Philosophy, 1(2), 145–174.
Bachtiar, H., Anggraeni, L., & Asep, M. (2019). Rethinking The Contemporary Discourse of Jihād. TEOSOFI: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 9(2), 306–325. https://doi.org/10.15642/teosofi.2019.9.1.306-325
Dewan Fatwa Al Washliyah. (2009). Washliyah Tolak Radikalisme Agama dalam Pendidikan. http://www.poskota.co.id
Greg Fealy. (2004). Islamic Radicalism in Indonesia: The Faltering Revival? Southeast Asian Affairs, 107. https://www.jstor.org/stable/27913255
Hadi, H. (2018). (Chairman of Regional Leader of Al Washliyah North Sumatra, 2011-2015). Interview, Medan, 17 December.
Harahap, M. R. (2018). (Lecturer on Islamic Studies at Universitas Al Washliyah Medan). Interview, Medan, 11 December 11.
Harahap, S. (2010). Islam Menolak Terorisme. UNIVA Press.
Hilmy, M. (2012). Quo-Vadis Islam Moderat Indonesia? Menimbang Kembali Modernisme Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 36(2), 262–281. https://doi.org/10.30821/miqot.v36i2.127
Hilmy, M. (2013). Whither Indonesia’s Islamic moderatism?: A reexamination on the moderate vision of Muhammadiyah and NU. Journal of Indonesian Islam, 7(1), 24–48. https://doi.org/10.15642/JIIS.2013.7.1.24-48
Irwansyah, I. (2018). (Member of Al Washliyah Fatwa Council, 2015-2020). Interview, Medan, 10 December.
Ja’far, J. (2017). Kepemimpinan Non Muslim dan Perempuan. AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah, 17(2). http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/ahkam/article/view/5204
Ja’far, J. (2020). Dewan Fatwa Al Jam’iyatul Washliyah: Sejarah dan Fatwa-Fatwa. Dewan Fatwa Al Jam’iyatul Washliyah dan Perdana Publishing.
Lubis, S. A. (2018). (Chairman of Regional Leader of Al Washliyah North Sumatra, 2015-2019). Interview, Medan, 20 December.
Marpaung, W. (2018). (Member of Al Washliyah Fatwa Council, 2015-2020). Interview, Medan, 10 Desember 10.
Marranci, G. (2006). Jihad Beyond Islam. Berg Publishers. https://doi.org/10.26530/OAPEN_390768
Masdar Hilmy. (2014). Genealogi dan Pengaruh Ideologi Jihadisme Negara Islam Iraq dan Suriah (NIIS) di Indonesia. Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 4(2), 404–428.
Matusitz, J. (2013). Terrorism and Communication: a Critical Introduction. Sage Publications.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Third Edition. In The SAGE Handbook of Applied Social Research Methods. Sage Publications.
Nasution, H., & Rasyidin, A. (2019). Respons Al-Ittihadiyah Di Sumatera Utara Terhadap Radikalisme. Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies, 3(1), 1. https://doi.org/10.30821/jcims.v3i1.3375
Pengurus Besar Al Washliyah. (2009). Pengurus Besar Al Washliyah Mengutuk Pelaku Bom Bunuh Diri. https://tangerangonline.id/2021/03/28/pengurus-besar-al-washliyah-mengutuk-pelaku-bom-bunuh-diri/
Pengurus Besar Al Washliyah. (2015a). PB Al Washliyah Minta Warga Junjung Tinggi Kerukunan Umat Beragama. https://kabarwashliyah.com/2015/10/14/pb-al-washliyah-minta-warga-junjung-tinggi-kerukunan-umat-beragama/
Pengurus Besar Al Washliyah. (2015b). Sikap Al Washliyah Terhadap Indonesia Disampaikan Melalui Tri Kebangsaan. http://kabarwashliyah.com/2015/12/23/sikap-al-washliyah-terhadap-indonesia-disampaikan-melalui-tri-kebangsaan/
Pengurus Besar Al Washliyah. (2021a). Al Washliyah Mengutuk Keras Terjadinya Bom Bunuh Diri di Makassar. https://kabarwashliyah.com/2021/03/28/al-washliyah-mengutuk-keras-terjadinya-bom-bunuh-diri-di-makassar/
Pengurus Besar Al Washliyah. (2021b). Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah Periode 2015-2020.
Podungge, R. (2018). Hubungan Muslim dan non-Muslim dalam Kerangka Inklusivisme. Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 18(2), 509–533.
Rangkuti, O. (2016). (Deputy Chairman of the Al Washliyah Fatwa Council, 2015-2020). Interview, Jakarta, 25 July.
Rasyidin, A. (2016). Islamic organizations in North Sumatra: The politics of initial establishment and later development. Journal of Indonesian Islam, 10(1), 63–88. https://doi.org/10.15642/JIIS.2016.10.1.63-88
Rusli, R. (2014). Indonesian salafism on jihād and suicide bombings. Journal of Indonesian Islam, 8(1), 91–111. https://doi.org/10.15642/JIIS.2014.8.1.91-111
Syarif, M. I. (2012). A Non-Muslim President in a Muslim State: Islamic Political Discourse in Contemporary Indonesia. AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah, 12(2), 109–116. http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/ahkam/article/view/971
Syarif, M. N. (2016). (Chairman of Regional Leader of Al Washliyah North Sumatra, 2005-2011). Interview, Medan, 18 December.
Wahid, R. A. (2018). (Chairman of Al Washliyah Fatwa Council, 2015-2020). Interview, Medan, 10 December.
Yazid, I. (2021). (Secretary of the Al Washliyah Fatwa Council). Interview, Medan, 31 May.
Zada, K. (2002). Islam Radikal: Pergualtan Ormas-ormas Islam Garis Keras di Indonesia. Teraju.
Zuhdi, M. H. (2019). Potential Islamic Radicalism and Terrorism in the Province of West Nusa Tenggara. Al-Ahkam, 19(1), 141–162. http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/ahkam
DOI: 10.15408/ajis.v21i1.19684
Refbacks
- There are currently no refbacks.