The Synergy of Arts, Neuroscience, and Islam in Early Childhood Learning in Yogyakarta

Suyadi Suyadi

Abstract


Abstract

Arts in Islam is an expression of tawheed (oneness of God) and prophetic, which is in neuroscience stated as able to activate the brain, affect emotions, and improve social skills, motivation, cultural awareness, and aesthetic appreciation. The purpose of this research is to analyze the synergy of arts and science in early childhood learning at three Early Childhood Education institutions in Yogyakarta, which has a variety of Islamic styles. The approach of this research was qualitative descriptive. Data collection techniques were conducted by observation, in-depth interviews, and documentation. The data analysis technique was done in descriptive, interpretative, and comparative with reference to neuroscience learning theory. The results showed that what makes art always controversial with the Islamic teachings is not in essence, but on other things that are often expressed unethically. Arts in Islamic education of early childhood are the religious arts that empathic and full-meaning, thus not only in accordance with Islamic teachings but becomes the basic needs of every people. The synergy of arts and science in early childhood learning can improve learning creativity.


Abstrak

Seni dalam Islam merupakan ekspresi tauhid dan profetik, yang dalam neurosains dinyatakan mampu mengaktivasi otak, mempengaruhi emosi, meningkatkan keterampilan sosial, motivasi, kesadaran budaya dan apresiasi estetika. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sinergi seni dan sains dalam pembelajaran anak usia dini pada tiga lembaga PIAUD di Yogyakarta yang memiliki corak keisalaman beragam. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik anailis data dilakukan secara deskriptif, interpretatif dan komparatif dengan mengacu teori pembelajaran neurosains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadikan seni selalu kontroversi dengan ajaran Islam bukan pada esensinya, melainkan pada hal-hal lain yang sering kali diekspresikan secara tidak etis. Seni dalam pendidikan Islam anak usia dini adalah seni religi yang empatik dan meaning fullness sehingga tidak saja sesuai dengan ajaran Islam melainkan menjadi kebutuhan asasi setiap orang. Sinergi seni dan sains dalam pembelajaran anak usia dini dapat meningkatkan kreatifitas belajar.


How to Cite : Suyadi. (2018). The Synergy of Arts, Neuroscience, and Islam in Early Childhood Learning in Yogyakarta. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 5(1), 42-54. doi:10.15408/tjems.v5i1.7934.


Keywords


arts, Islamic education, neuroscience, and early childhood learning (seni, pendidikan Islam, neurosains, dan pembelajaran anak usia dini)

Full Text:

PDF

References


Abdullah, M. A. (2015). Religion, Science, and Culture: An Integrated, Interconnected Paradigm of Science. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 52(1), 175. https://doi.org/10.14421/ajis.2014.521.175-203

Aini, A. F. (2014). Living Hadis dalam Tradisi Malam Kamis Majelis Shalawat Diba’ Bil-Mustofa. Ar-Raniri: International Journal of Islamic Studies, 2(1), 221–235.

Ali, M., Bernyanyi, M. (2015). Peningkatan pengenalan huruf hijaiyah melalui metode bernyanyi pada anak usia 5-6 tahun.

Farida, U. (2014). Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi Tentang Tauhid, Sains dan Seni. Fikrah, 2(2), 207–227.

Faruqi, I. R. (1995). Islamisasi Pengetahuan. (terj. Anas M., Ed.). Bandung: Pustaka.

Fikriarini, A. (2010). ARSITEKTUR ISLAM : Seni Ruang dalam Peradaban Islam. El-Harakah, 12(3), 194–206.

George S. Morrison. (2012). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Indeks.

Hajriansyah. (2015). Pengalaman Beragama Sufi Jalaluddin Rumi dalam Perspektif Psikologi. Ilmu Ushuluddin, 14(1), 49–58.

Hebb, D. O.. (2012). Teori Neurofisiologis Dominan. In B.R. Hergenhahn dan Matthew H. Olson (Ed.), Theories of Learning, Trj. Triwibowo B.S., Edisi Ketujuh, Cetakan IV. Jakarta: Kencana.

Huriyudin. (2014). Ekspresi Seni Budaya Islam di Tengah Kemajemukan Masyarakat Banten. Jurnal Lektur Keagamaan, 12(1), 257–296.

Indra, H. (2017). Salafiyah Curriculum At Islamic Boarding School in The Globalization Era. Tarbiya: Journal of Education in Muslim Society, 4(1), 74–88.

Indrawan, A. (2010). Selawatan Sebagai Seni Pertunjukan Musikal. Resital, 11(2), 95–105.

Indrawan, A. Susanti A. S. (2009). Seni Musik Hadrah Putri di pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak. Resital, 10(1), 1–9.

Inten, D. N., dkk. (2016). Literasi dini melalui teknik bernyanyi. Al Murabbi, 3(2013), 70–91.

Jensen, E. (2010). Art With the Brain in Mind. Alexandria,Virginia USA: Association for Supervision and Curriculum Development. Retrieved from http://www.ascd.org/publications/books/101011.aspx

Kuntowijoyo. (2004). Islam sebagai Ilmu: Epistemologi, Metodologi dan Etika. Yogyakarta: Teraju.

Kurdian, N. K. bin. (2017). Studi Komparasi Antara Metode MTA (Majelis Tafsir Al-Qur’an) dalam Menyikapi Kontradiksi Hadits Tentang Musik dengan Metode Ulama Syafi’iyah. Al-Majaalis, Jurnal Dirosah Islamiyah, 5(1), 81–114.

Kurniawati, Lia., Abdul Muin, R. M. (2015). Constructivism Based Learning: Design and Practice. Tarbiya: Journal of Education in Muslim Society, 2(2), 123–130.

Kusumastuti, E. (2004). Pendidikan seni tari pada anak usia dini di taman kanak-kanak tadika puri cabang erlangga semarang sebagai proses alih budaya. Harmonia Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, V(1), 1–16. https://doi.org/10.15294/harmonia.v5i1.826

Manan, N. A. (2012). Seni Ala Sufi Dalam Pendekatan Diri Kepada Tuhan Dan Implikasinya Dalam Psikoterapi Islam. Jurnal Substantia, 14(2), 251–262.

Mawardi, K. (2013). Seni sebagai ekspresi profetik. Ibda’ Jurnal Kebudayaan Islam, 11(2), 131–147.

Murdiati, E. (2011). Tarian spiritual jalaluddin rumi. Wardah, XXII(22), 9–17.

Nuraida. (2017). The Effect of Creativity Teaching Tecnique to Creative Problem-Solving Ability in Studies. Tarbiya: Journal of Education in Muslim Society, 4(1), 53–62.

Pasiak, T. (2008). Revolusi IQ/EQ/SQ : Menyingkap Rahasia Kecerdasan Berdasarkan Al-Quran dan Neurosains Mutakhir. Bandung: Mizan Bandung. Retrieved from http://www.bukukita.com/Agama/Islam/57846-Revolusi-IQ-EQ-SQ-:-Menyingkap-Rahasia-Kecerdasan-Berdasarkan-Al-Quran-dan-Neurosains-Mutakhir

Pasiak, T. (2009). Unlimited Potency of the Brain: Kenali dan Manfaatkan Sepenuhnya Potensi Otak Anda yang Tak Terbatas. Bandung: Mizan Bandung. Retrieved from http://mizan.com/index.php?fuseaction=buku_full&id=2629

Pasiak, T. (2016). Tuhan Dalam Otak Manusia : Mewujudkan Kesehatan Spiritual Berdasarkan Neurosains. Mizan, Bandung.

Patriani, S. R. (2017). Pengaruh Sosiokultur Budaya Islam Terhadap Seni Lukis Kaligrafi Di Indonesia. Jurnal Buana Pendidikan, 13(23), 77–89.

Purwaningrum, S. (2015). Elaborasi Ayat-Ayat Sains dalam Al-Quran: Langkah Menuju Integrasi Agama dan Sains dalam Pendidikan. Inovatif: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, Dan Kebudayaan, 1(1), 124–142.

Purwanto, A. (n.d.). Nalar Ayat-Ayat Semesta.

Putra, P. S., Gumilar, R., Kusuma, S. R., Purnomo, H., & Basumerda, C. (2018). The effect of Quran m urottal ’ s audio on short term memory. Matec Web of Conferences 154, 01060, 2–5.

Song An, Mary Margaret Capraro, D. A. T. (2013). Elementary Teachers Integrate Music Activities into Regular Mathematics Lessons: Effects on Students’ Mathematical Abilities. Berkeley Planning Journal, 26(1), 217–220. https://doi.org/10.5811/westjem.2011.5.6700

Sousa, D. A. (2012). Bagaimana Otak Belajar Edisi Keempat. Jakarta: Indeks. Retrieved from http://www.indeks-penerbit.com/index.php?route=product/product&product_id=444

Sucitra, I. G. A. (2015). Transformasi Sinkretisma Indonesia dan Karya Seni Islam. Journal of Urban Society’s Art, 2(2), 89–103.

Suhendra, D. (2017). Perspektif Hukum Islam tentang Seni. Asy-Syar’iyyah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Perbankan Islam, 2(1), 47–59.

Sunarto, B. (2013). Konsepsi Filosofis di Balik Musik Sholawat Campurngaji. Jurnal Seni & Budaya Panggung, 23(2), 117–135.

Suyadi dan Maulidya Ulfa. (2013). Konsep Dasar PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya. Retrieved from https://www.tokopedia.com/bukukita/konsep-dasar-paud-oleh-suyadi-dan-maulidya

Suyadi. (2016). Teori Pembelajaran Anak usia Dini Dalam Kajian Neurosains. Bandung: Rosda Karya.

Syarif, E. (2013). Pergulatan Sains dan Agama. Refleksi, 13, 629–642.

Yaser, M. (2016). Memperkenalkan Tilawah Langgam Jawa. Conference Proceedings – ARICIS I, 1(1), 394–407.

Yusa. I Made M. (2016). Sinergi Sains, Teknologi Dan Seni Dalam Proses Berkarya Kreatif Di Dunia Teknologi Informasi.

Zaenab, S. (2016). Human Resource Management For Early Chilhood education. Tarbiya: Journal of Education in Muslim Society, 3(2), 242–251.




DOI: https://doi.org/10.15408/tjems.v5i1.7934 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks





This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0).

TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, p-ISSN: 2356-1416, e-ISSN: 2442-9848

View My Stats