Pembuatan Plastik Kemasan Terbiodegradasikan Dari Polipropylena Tergrafting Anhidrid Maleat dengan Bahan Pengisi Pati Sagu Kelapa Sawit
Abstract
Abstrak
Pati sagu kelapa sawit mempunyai potensi yang besar untuk dijadikan filler pada pembuatan bahan kemasan terbiodegradasikan dari polypropylena tergrafting maleat anhidrida. Pati sagu kelapa sawit dapat diekstraksi dari batang kelapa sawit . Grafting polypropylena dengan maleat anhidrida dilakukan dengan metode refluks dari 1 g maleat anhidrida, 0,1 g BPO, 10 g polypropylene dengan xylene sebagai pelarut. Campuran polypropylena tergrafting maleat anhidrida dan pati sagu kelapa sawit dilakukan dengan metode kempa tekan pada temperatur 1700C selama 20 menit dengan variasi polypropylena tergrafting maleat anhidrida dan pati sagu kelapa sawit adalah (99,5: 0,5), (99:1), (98:2), (97:3), ( 96:4) (%b/b) dan tapioka komersil sebagai pembanding dengan variasi (99,5:0,5), (99:1), (99:2) (%b/b). Hasil penelitian menunjukkan campuran dengan perbandingan (97:3) adalah yang paling optimum dimana tensil strenght 16,010 N/m2; elongation et break 8,593% sedangkan pada perbandingan (98:2) harga elongation et break hampir sam dengan harga elongation et break tapioka komersil sebagai pembanding yaitu 3,1875% dan 3,847%. Menurut persyaratan kemasan terbiodegradasikan SNI 7188.7:2011 campuran yang berisi termoplastik, pati alami tidak mengandung prodegradant dan harga elongation et break kurang dari 5% dapat dipakai untuk bahan pembuatan plastik kemasan terbiodegradasikan . Penelitian ini didukung oleh Uji SEM, Uji DTA, Uji FTIR dan Uji kemampuan terurai di alam.Uji SEM, Uji DTA, Uji FTIR dan Uji kemampuan terurai dialam.
Kata kunci : kemasan biodegradable, grafting polypropylena, pati dari batang kelapa sawit
Abstract
Palm sago starch has a big potential to be filler for biodegradable packaging material. Starch of palm sago starch can be extracted of the oil palm trunk. Grafted polypropylena with maleic unhidride by refluks method from 1g maleic unhidride, 0,1 g BPO and 10 g polypropylena with xylene as solvent made PP-g-MA. Mixed between PP-g-MA and PSKS (starch of the oil palm trunkl) with cross clamp method at temperatures 1700C for 20 minutes with variation PP-g-MA and PSKS were (99,5:0,5), (99:1), (98:2), (97:3), (96:4), (%w/w). As a comparison Shanghai brand commercial Tapioca with comparative variation (99,5:0,5) (99:1), (99:2) (%w/w). The reseach yield show that biodegradable packaging PP-g-MA and PSKS (97:3) the most optimum in mechanical characteritic; tensile strenght 16,010N/m2, elongation et break 8,5937%. At the comparison (98:2) tensil strenght 6,9410 N/m2, elongation et break 3,1875% same with tapioca commercial. According to biodegradable packaging requirement ISO 7188.7:2011 mixture containing thermoplastic, starch and elongation et break less than 5% can be used a raw material of plastic biodegradable. The research supported by SEM test, DTA test, FTIR test and Biodegradale test.
Keywords : Biodegradable packaging, Grafting Polypropylena, Starch of the oil palm trunk
DOI: 10.15408/jkv.v3i2.507
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Tuty Dwi Sriaty Matondang, Basuki Wirjosentono, Darwin Yunus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.