Gerakan Literasi Mahasantri: Ikhtiar Menggiatkan Literasi Islami untuk Mengikis Gejala Intoleransi

Hilya Maylaffayza, Ummy Kulsum Berlian, Asri Oktaviana Ningrum

Abstract


Abstrak: 

Toleransi menjadi masalah serius yang mengancam kerukunan bangsa di tengah arus modernisasi media. Mahasantri selaku generasi muda berpotensi untuk terpapar intoleransi dan paham ekstremisme. Dalam hal ini, kecakapan literasi dan kecakapan bermedia sangat dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi. Dalam penelitian ini, mahasantri Mabna Syarifah Fatimah ditempatkan sebagai subjek sekaligus objek utama dalam penelitian. Beberapa penelitian sejenis sudah pernah dilakukan, di antaranya oleh Yunianto, T. d. tahun 2022 dan Bono Setyo, W. A. tahun 2020 tentang pentingnya kecakapan literasi digital untuk menangkal kasus intoleransi. Persamaan penelitian-penelitian sebelumnya dengan penelitian yang diteliti yaitu sama-sama mengkorelasikan keberadaan sosial media dan tantangannya di ruang digital dalam menangkal intoleransi melalui literasi digital. Namun beberapa penelitian sejenis belum banyak yang membahas mengenai bagaimana upaya menangkal isu intoleransi di kalangan mahasantri yang dipadukan dengan solusi literasi berdasarkan Al-Qur’an. Penelitian ini berusaha untuk mengeksplorasi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an yang disesuaikan dengan konteks kekinian untuk mengentas kasus intoleransi di kalangan mahasantri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isu intoleransi menjadi masalah besar di ranah digital. Oleh sebab itu, peneliti menghadirkan mahasantri sebagai solusi terdepan dalam menangkal intoleransi. Untuk mengimplemntasikan solusi tersebut, mahasantri perlu dibekali dengan kemampuan literasi melalui beberapa kegiatan literasi.

 

Abstract: 

Tolerance is a serious problem that threatens national harmony in the midst of modernization of the media. Mahasantri as the younger generation have the potential to be exposed to intolerance and extremism. In this case, literacy guides and media guides are needed. This study uses a qualitative approach with observation techniques. In this study, Mabna Syarifah Fatimah's female students were placed as both the subject and the main object of the study. This research seeks to explore the content of the verses of the Qur'an that are adapted to the current context to alleviate cases of intolerance among female students. The results of this study indicate that the issue of intolerance is a big problem in the digital realm. Therefore, presenting female students as a leading solution in counteracting intolerance. To implement this solution, students need to be equipped with literacy skills through several literacy activities.



Keywords


Literasi, Intoleransi, Mahasantri, Mabna Syarifah Fatimah

References


Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2012. Mushaf Kementerian Agama Republik Indonesia.

Al-Qorni, 'Aidh. 2016. Tafsir Muyassar. Jakarta: Gramedia.

Annur, C. M. (2022). Ada 204,7 Juta Pengguna Internet di Indonesia Awal 2022. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/23/ada-2047-juta-pengguna-internet-di-indonesia-awal-2022

Bacaan Surat Al-Alaq Ayat 1-5 Beserta Terjemahan dan Tafsirnya. (n.d.). Tribunnews.com. Retrieved November 2, 2022, from https://www.tribunnews.com/lifestyle/2022/07/30/bacaan-surat-al-alaq-ayat-1-5-beserta-terjemahan-dan-tafsirnya

Badan Penanggulangan Ideologi Pancasila. (2020). BPIP: Kasus Intoleransi di Indonesia Selalu meningka. https://bpip.go.id/berita/1035/352/bpip-kasus-intoleransi-di-indonesia-selalu-meningkat.html

Briantika, A. (2022). Setara: Jemaat Ahmadiyah Sintang Korban Pelanggaran Berkeyakinan. https://tirto.id/setara-jemaat-ahmadiyah-sintang-korban-pelanggaran-berkeyakinan-gokm

CNN Indonesia. (2022). BNPT: Penendang Sesajen di Lumajang Sudah Tergolong Intoleran. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220126141915-12-751487/bnpt-penendang-sesajen-di-lumajang-sudah-tergolong-intoleran

Darmawan, R. A. (2022). Kepala BNPT: Hampir 50% Medsos Isinya Intoleransi dan Rencana Kejahatan. https://news.detik.com/berita/d-5916545/kepala-bnpt-hampir-50-medsos-isinya-intoleransi-dan-rencana-kejahatan

Dihni, V. A. (2022). Riset Setara Institute: Depok Kota Paling Intoleran pada 2021. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/31/riset-setara-institute-depok-kota-paling-intoleran-pada-2021

Hamka, Buya. 2015. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Gramedia.

Hafil, M. (2021). Tantangan Toleransi di Era Kemajuan Teknologi. Diakses dari https://www.republika.co.id/berita/r429zy430/tantangan-toleransi-di-era-kemajuan-teknologi

Katsir, Ibnu. 2017. Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gramedia.

Listari, L. (2021). Dekadensi Moral Remaja (Upaya Pembinaan Moral Oleh Keluarga Dan Sekolah). Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora, 12(1), 7.

Miharja. (2016). Literasi Islam & Literasi Sains Sebagai Penjamin Mutu. Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan, 9.

Patimah, L., & Herlambang, Y. T. (2021). Menanggulangi Dekadensi Moral Generasi Z Akibat Media Sosial Melalui Pendekatan Living Values Education (LVE). PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, Dan Pembelajaran, 5(2), 150–158.

Romdhoni, A. (2013). Al Quran dan Literasi. Depok: Literatur Nusantara.

Sayekti, O. M. (2015). SASTRA ANAK UNTUK MEMBANGUN BUDAYA LITERASI. Jurnal Trihayu Vol 2 No 1 Sept 2015 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, 7.

Shaira, R. E., Nurida, T. D., & Hidayat, R. (2021). Populisme dan Intoleransi Dalam Dinamika Sosial Budaya Masyarakat Digital Indonesia. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 3(1), 43–52. https://doi.org/10.52483/ijsed.v3i1.51

Shihab, Muhammad Quraish. 2015. Tafsir Al-Misbah.

Suragangga, I. M. (2017). Mendidik Lewat Literasi untuk Pendidikan Berkualitas. Jurnal Penjaminan Mutu, 10.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/tadabbur.v1i02.31548

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.