The Contribution of the MUI Fatwa in Reducing the Culture of Corruption

Asep Syarifuddin Hidayat, Nur Rohim Yunus, Muhammad Ishar Helmi

Abstract


The MUI fatwa has moral weight and can pressure the government to eradicate Corruption and uphold human rights because it comes from a religious institution. The MUI fatwa against bribery and Corruption can serve as a moral compass for Indonesian people, encouraging them to avoid acts of Corruption in their daily lives. In addition to understanding how MUI fatwas can contribute to efforts to eradicate the culture of Corruption in Indonesia, it aims to research the role that MUI fatwas can play. The research method used is qualitative, with a literature approach and a statutory approach. The study results stated that the MUI Fatwa was essential in eradicating Corruption in Indonesia. The MUI fatwa on prohibiting Corruption and prohibiting bribery advises people not to engage in Corruption and encourages them to live an honest and moral life. Applying the MUI fatwa in public and political life is essential to creating a clean and open culture.

Keywords: Contribution; MUI fatwas; Corruption Culture

 

Abstrak:

Fatwa MUI memiliki bobot moral dan dapat menekan pemerintah untuk memberantas korupsi dan menegakkan HAM karena berasal dari lembaga agama. Fatwa MUI melawan suap dan korupsi dapat menjadi kompas moral bagi masyarakat Indonesia, mendorong mereka untuk menghindari tindakan korupsi dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk memahami bagaimana fatwa MUI dapat berkontribusi dalam upaya pemberantasan budaya korupsi di Indonesia menjadi tujuan penelitian tentang peran yang dapat dimainkan oleh fatwa MUI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan literatur dan pendekatan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa Fatwa MUI berperan penting dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Fatwa MUI tentang pelarangan korupsi dan pelarangan praktek suap menasihati orang-orang untuk tidak melakukan korupsi dan mendorong mereka untuk menjalani kehidupan yang jujur dan bermoral. Penerapan fatwa MUI dalam kehidupan publik dan politik juga penting untuk menciptakan budaya bersih dan terbuka.

Kata Kunci: Kontribusi; Fatwa MUI; Budaya Korupsi


Full Text:

PDF

References


Al-Huda, M. (2015). The Concept of Fatwa and Its Role in the Development of Islamic Law. Journal of Islamic Studies and Culture, 3(2), 41-53. doi: 10.15640/jisc.v3n2a5.

Amanullah, M. (2019). The Concept of Fatwa and its Relevance in the Contemporary World. Journal of Islamic Thought and Civilization, 9(2), 51-62.

Aspinall, E., & Fealy, G. (2003). Local power and politics in Indonesia: Decentralisation and democratisation. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.

Aziz, A. (2019). Peran MUI dalam Pembentukan Hukum Islam dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Syari'ah dan Hukum, 2(2), 119-135.

Bhatia, M. (2017). Corruption in Indonesia: Causes, History, Impacts, and Solutions. Indonesia Medika, 3(2), 102-112.

Budiman, A., & Santoso, P. B. (2019). Tackling Corruption in Indonesia. Asian Journal of Political Science, 27(1), 17-36. doi: 10.1080/02185377.2018.1533168

Fatwa MUI tentang larangan korupsi dan pengharaman riba. Tersedia online: https://www.mui.or.id/mui-tetapkan-fatwa-riba-dan-korupsi-haram/

Fitriyah, L., & Puspita, S. (2019). Understanding Corruption in Indonesia. KnE Social Sciences, 3(19), 125-133.

Hidayat, S. (2015). Fatwa in the Contemporary Indonesian Society. Journal of Indonesian Islam, 9(2), 309-330. doi: 10.15642/JIIS.2015.9.2.309-330.

Jati, W. (2019). Kesadaran Bahaya Korupsi dalam Menentukan Sikap dan Perilaku Masyarakat terkait Korupsi. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 22(2), 175-188.

KPK. (2021). Gerakan Anti-Korupsi. Retrieved from https://www.kpk.go.id/id/gerakan-anti-korupsi.

Majelis Ulama Indonesia. (2010). Fatwa tentang larangan korupsi dan pengharaman riba. Retrieved from https://mui.or.id/2010/06/08/fatwa-tentang-larangan-korupsi-dan-pengharaman-riba/

Mietzner, M. (2009). Indonesia: The puzzle of decentralization and democratization. In A. Croissant & G. Kuehn (Eds.), The politics of decentralization in Southeast Asia (pp. 147-177). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.

Mokhamad, A., Nurcahyo, D., & Mustofa, M. (2021). Urgensi Peran Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Jurnal Pemberantasan Korupsi, 2(1), 1-14.

Nasrullah, R., Asyari, A. R., & Luthfi, A. (2020). Peran Fatwa MUI dalam Meningkatkan Kepatuhan Masyarakat terhadap Syariat Islam di Indonesia. Dinamika Hukum, 20(2), 274-287.

Nugroho, R. (2020). The Nexus of Corruption, Poverty, and Inequality: An Overview of the Indonesian Experience. Journal of Social and Political Sciences, 3(4), 155-165. doi: 10.31014/aior.1993.03.04.137

Oktafiana, A., & Nuzula, N. F. (2020). Peran Fatwa MUI dalam Menurunkan Korupsi di Indonesia. Al-Amwal: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 12(2), 143-162.

Rahman, F., & Nisar, T. (2018). Fatwa: Concept, Scope, and Importance in Contemporary Times. Journal of Religion and Human Relations, 5(1), 24-39.

Ramadhan, F. (2018). Fatwa and Anti-Corruption Discourse in Indonesia. Asian Journal of Social Science, 46(6), 581-602.

Robinson, M. (2002). Corruption and development: An introduction. In M. Robinson (Ed.), Corruption and development: The anti-corruption campaigns (pp. 1-24). London: Frank Cass.

Rokhim, R., Asmuni, A., & Umar, M. (2021). Fatwa MUI and its Effectiveness in Reducing Corruption in Indonesia. Journal of Islamic Studies and Culture, 9(1), 1-14. doi:10.15640/jisc.v9n1a1.

Sari, R. M., & Prasetyo, E. (2019). Kesadaran Masyarakat Dalam Memerangi Korupsi: Studi Pada Komunitas Kampus. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 74(1), 63-72.

Setiawan, A. I. (2019). Dampak Fatwa MUI tentang Larangan Riba terhadap Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Al-Muzara'ah, 7(1), 69-84.

Setiawan, B. (2017). Fatwa MUI, Politik Hukum, dan Penegakan Hukum di Indonesia. Jurnal Konstitusi, 14(1), 1-25. doi: 10.31078/jk145.01

Sholihin, M. (2015). Fatwa MUI dan Akuntansi Syariah: Kontribusinya dalam Membangun Good Governance dan Anti-Korupsi di Indonesia. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(3), 420-435.

Suryadinata, L. (1999). The politics of Indonesian ethnicity. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.

Tandiono, J. (2019). Kesadaran Anti-Korupsi Dalam Budaya Masyarakat Indonesia. Journal of Social and Political Sciences, 2(1), 1-8.

Transparency International. (2021). Corruption Perceptions Index 2020. Diakses dari https://www.transparency.org/en/cpi/2020/index/nzl

Widayat, A. (2019). Menyoal Penerapan Fatwa MUI sebagai Dasar Putusan Hakim. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 26(3), 332-347. doi: 10.20473/jhiqi.v26i3.12931

Yuliani, R., & Qomariyah, N. (2018). Analisis Fatwa MUI dalam Mengatasi Korupsi di Indonesia. Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, 16(1), 27-44.

Yusuf, Y. Q. (2018). The Dynamics of Corruption in Indonesia: From Soeharto to Jokowi. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 22(2), 79-94.




DOI: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v10i2.31976 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.