Implementasi Konsep Syura Pada Lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Rasyid Ashidiq, Siti Ngainnur Rohmah

Abstract


Decision making by leaders in an organization is quite difficult. Moreover, if the organization is the largest state-owned organization, it is necessary to hold a deliberation to reach a consensus, but whether the deliberation is appropriate or not according to Islamic teachings. The purpose of this research is to find out how the concept of syuro and its implementation by the MPR RI? This study uses a qualitative method. The results of this study state that in the context of siyasa Syar'iyah the concept of Shura is a constitutional principle in Islamic monocracy that must be implemented, and shura is placed as the main principle in solving social, political, and governmental problems. This is to prevent the birth of decisions that are detrimental to the public interest or the people. This shows that the concept of deliberation applied by the MPR is in accordance with the concept of shura formed by Rasulullah in terms of making rules, because making decisions that are public in Islam it must be based on decisions resulting from deliberations for consensus, just like during the MPR RI in designing a statutory regulation, namely the deliberation system.

Keywords: Deliberation; MPR RI; Siyasa Sharia

 

Abstrak

Pengambilan keputusan oleh pemimpin dalam sebuah organisasi merupakan suatu hal yang cukup sulit. Apalagi kalau organisasi tersebut adalah organisasi terbesar milik negara, maka perlu dilakukan sebuah musyawarah untuk mencapai mufakat, namun apakah musyawarah yang dilakukan ini sudah sesuai atau belum menurut ajaran Islam.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman konsep syuro dan implementasinya oleh MPR RI? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dalam konteks siyasah Syar’iyah konsep Syura merupakan suatu prinsip konstitusional dalam monokrasi Islam yang wajib dilaksanakan, dan syura diletakkan sebagai prinsip utama dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial, politik, dan pemerintahan. Hal ini untuk mencegah lahirnya keputusan yang merugikan kepentingan umum atau rakyat. Hal ini menunjukan bahwa konsep musyawarah yang diterapkan oleh MPR RI, telah sesuai dengan konsep syura yang dibentuk oleh Rasulullah dari segi pembuatan aturan, karena dalam pengambilan keputusan yang bersifat untuk umum dalam Islam haruslah dengan keputusan hasil musyawarah untuk mufakat, sama seperti halnya saat MPR RI dalam merancang sebuah peraturan perundang-undangan yaitu dengan sistem musyawarah.

Kata Kunci: Musyawarah; MPR RI; Siyasah Syariah


Full Text:

PDF

References


Al-‘asqalani, Ahmad Ibn ‘Ali Ibn Hajar. (t.th). Fath Al-Bari, Juz III, Kairo: DAR al-Fikr.

Al-Suyuti, Imam Jalaluddin Abdurrahman Ibn Abi Bakar. (1995). Al-Asybah wa an-Nazair Fi al- Furu', Dar al-Fikr, Beirut, 1415 H.

Asshidiqie, J. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Jilid II. Jakarta: Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.

Azhary, Muhammad Tahir. (2004). Negara Hukum. Jakarta:Prenada Media.

Bhutto, Benazir. (2008). Rekonsiliasi; Islam, Demokrasi dan Barat, Jakarta: Penerbit BIP.

Efriza, Yoyoh Rohaniah. (2015). Pengantar Ilmu Politik, Malang: Intrans Publishing.

Iqbal, Muhammad. (2014). Fiqih Siysah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, Jakarta: Prenadamedia Group, h. 159.

Karim, Khalil Abdul. (2003). Syari’ah Sejarah Perkelahian dan Pemaknaan, Yogyakarta: LKIS, h. 139-140

Manan, Bagir. (2003), DPR, DPD dan MPR dalam UUD 1945 baru, FH UII Press Yogyakarta.

Ridha, Rasyid. (t.th). Al-Khilafah wa al-Imamah al-Uzhma, Ll-Manar alQahirat.

Ruliah, Ruliah. (2018). Penataan Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dalam Sistem Dalam Ketatanegaraan Di Indonesia’, Halu Oleo Law Review, 2.1.

Shihab, M. Quraish. (2014). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik Berbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan Pustaka.

Trijono, Rachmat. (2013). Demokrasi Indonesia Pasca Amandemen UUD NRI Tahun 1945 Dalam Perspektif Legislasi, Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 2.3, 343–59.

Tsalis Rifa’i. (2015). Komunikasi dalam Musyawarah; Tinjauan Konsep Asyura dalam Islam, Jurnal Vol. 3, No. 1, April.

Ubaidillah. (2000). Pendidikan Kewarganaegaraan, Demokrasi HAM dan masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Press.

Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kebebasan Mengeluarkan Pendapat.

Wirosardjo, Soetjipto. (1995). Dialog Dengan Kekuasaan, Bandung: Mizan.




DOI: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v10i2.31970 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.