Kloning Manusia Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
Abstract
Abstract:
Reproductive cloning technology is able to facilitate artificial fertilization by using the husband's body and wife's ovum, as well the embryo transferred to the womb of the wife. So that, human cloning can give benefit to husband and wife to get child. However, human cloning technology has negative implications in case of marriage, jurisprudence, guardianship, inheritance, and investigation of criminal offense, because a person may have children cloned without marital status that can underestimate the institution of marriage. The “Nasab” of cloned child is also unclear, so it affects the guardianship, inheritance, father's responsibility to the child. Therefore, Islamic law in Indonesia prohibits human cloning.
Keywords: Human Cloning, Islamic Law, Marriage.
Abstrak.
Teknologi kloning reproduksi mampu memfasilitasi pembuahan buatan dengan menggunakan sel tubuh suami dan ovum istri, serta embrionya ditransfer ke rahim istri. Sehingga kloning manusia dapat memberikan kemaslahatan terhadap pasangan suami istri yang tidak subur untuk memperoleh keturunan. Namun demikian, teknologi kloning manusia berimplikasi negatif, baik terhadap institusi perkawinan, nasab, perwalian, kewarisan, serta penyelidikan dan penyidikan pelaku tindak pidana. Sebab seseorang bisa punya anak secara kloning tanpa ikatan perkawinan sehingga bisa menyepelekan institusi perkawinan. Nasab anak hasil kloning juga tidak jelas sehingga berpengaruh pada perwalian, kewarisan, tanggungjawab ayah kepada anak dan sebaliknya. Karena itu hukum Islam di Indonesia melarang kloning manusia.
Kata Kunci: Kloning Manusia, Hukum Islam, Perkawinan.
Full Text:
PDFReferences
Abu Zahrah, Muhammad. Usul al-Fiqh. Terj. Saefullah Ma’sum dkk., Ushul Fiqh. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999.
Aji, Ahmad Mukri. Kontekstualisasi Ijtihad Dalam Diskursus Pemikiran Hukum Islam di Indonesia, Bogor: Pustaka Pena Ilahi, 2010.
Aji, Ahmad Mukri. Urgensi Maslahat Mursalah Dalam Dialektika Pemikiran Hukum Islam, Bogor: Pustaka Pena Ilahi, 2012.
al-Mayliy, Muhsin. Rujih Gharudi wa al-Musykilat al-Diniyah. Terj. Rifyal Ka’bah, Pergulatan Mencari Islam Perjalanan Religius Roger Graudy. Cet. 1; Jakarta: Paramadina, 1996.
Anees, Munawar Ahmad. Islam and Biological Futures: Ethics, Gender and Technology. Terj. Rahmani Astuti, Masa Depan Biologis Umat Manusia: Etika Gender dan Teknologi, Cet. 1; Bandung: Mizan, 1993.
Anwar, Chairil. Islam dan Tantangan Kemanusiaan Abad XXI, Cet. 1; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Azhary, Muhammad Tahir. Negara Hukum Suatu Studi tentang Prinsip-Prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Edisi kedua, Cet. 2; Jakarta: Prenada media, 2004.
Badudu, J.S dan Sutan Muhammad Zain, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. 1; Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.
Baiquni, Ahmad. Al- Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, Cet. 1; Jakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1996.
Bakry, M. Nurchalis dkk. Bioteknologi dan Al-Qur’an, Cet. 2; Jakarta: Gema Insani Press, 1996.
Cole, Barbara Letta, et al. Encyclopedia Americana, Vol. 7. Danbura: Grolier Incorporated, 1993.
Departemen Agama RI. Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Jakarta: Bagian Proyek Sarana dan Prasarana Produk Halal Depag, 2003.
Departemen Agama RI. Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Islam Depag, 2001.
Ibn Majah. Sunan Ibn Majah, Juz II, Beirut: Dar al- Fikr, t.t.
Krishnayanti, Ika N. Bioteknologi dan Keselamatan Hayati, Jakarta: Konpalindo, 1995.
Lubis, Nur A. Fadhil. “Penanggulangan Krisis dan Pemulihan Sistem Hukum di Indonesia: Analisa Sumbangan Hukum Islam.” Dalam Akhmad Mujahidin, et al., Aktualisasi Hukum Islam Tekstual dan Kontekstual, Cet. 1; Riau: PPS IAIN Suska, 2007
Maggalatung, A Salman. "Hubungan Antara Fakta Norma, Moral, Dan Doktrin Hukum Dalam Pertimbangan Putusan Hakim," dalam Jurnal Cita Hukum, Vol. 2, No. 2 (2014).
Marzuki dan Rumadi, Fiqh Madzhab Negara Kritik Atas Politik Hukum Islam di Indonesia,Cet. 1; Yogyakarta: LKiS, 2001
Megawangi, Ratna. Membiarkan Berbeda? Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender, Cet. 1; Bandung: Mizan, 1999.
Muhajir, Noeng. Filsafat Ilmu Positivisme, Post Positivisme, dan Post Modernisme, Cet. 1; Yogyakarta: Rake Serasin, 2001.
Qardawi, Yusuf. Hady al-Islam Fatawi Mu’asirah. Terj. Samson Rahman, dkk., Fatwa-Fatwa Kontemporer, Jilid 3, Cet. 1; Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2002
Reksoatmojo, S.M. Issoegianti. Biologi Sel, Cet. 1; Jakarta: Depdikbud, 1994.
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
S.A, Ichtijanto. ”Pengadilan Agama Sebagai Wadah Perjuangan Mengisi Kemerdekaan Bangsa.” Dalam Departemen Agama RI, Kenang-Kenangan Seabad Pengadilan Agama, Cet. 1; Jakarta: Ditbinpera Depag RI, 1985.
Shihab, M. Quraish et al. Filsafat Hukum Islam, Cet. 2; Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
Sofoewan, Sulchan. “Perkembangan IPTEKDOK Dalam Rekayasa Reproduksi.” Dalam Muhammad Azhar dan Hamim Ilyas. Pengembangan Pemikiran Keislaman Muhammadiyah: Purifikasi dan Dinamisasi, Cet. 1; Yogyakarta: LPPI UMY, 2000.
Tim Fakultas Teknik UMJ Jakarta. Islam dan IPTEK, Buku Kedua, Cet. 1; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998.
Wignjosoebroto, Soetandyo. “Kloning: Kemungkinan Teknis dan Implikasi Permasalahan Sosial-Etisnya.” Dalam Aziz Mushofa dan Imam Musbikin, Kloning Manusia Abad XXI: Antara Harapan, Tantangan dan Pertentangan, Cet. 1; Yogyakarta: Forum Studi HIMANDA dan Pustakan Pelajar, 2001.
Yunus, Nur Rohim. Restorasi Budaya Hukum Masyarakat Indonesia, Bogor: Jurisprudence Press, 2012.
Zuhdi, Masjfuk. Masail Fiqhiyah, Cet. 10; Jakarta: Toko Gunung Agung, 1997.
Zullum, Abdul Qadir. Kloning dan Permasalahannya, Bandung: Mizan, 1997.
DOI: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v3i1.3163 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.