Kontemplasi Citayem Fashion Week sebagai Ekspresi Generasi Milenial dan Pendidikan Masyarakat melalui Fashion
Abstract
Talking about dress style is an expression of how to dress based on Religion, Communication, Education, Economics, and Politics. Clothing is the most easily recognizable artifact in a civilization. Citayam Fashion Week is a means of expression for the millennial generation from Citeyam, Bojonggede, and Depok, which makes the Dukuh Atas area of Jakarta which is a play on the SCBD Senayan Citayam Bojonggede Depok which is a place to gather or hang out with a typical millennial style as a place of expression through fashion. From that, the millennial generation also needs to understand the essence of education. Education is a process of changing something to the point of perfection (maturity), which is done gradually. On the other hand, society is a group of people who form a semi-closed (or semi-open) system, in which there are various kinds of interactions between individuals and individuals, individuals with groups, and groups with groups. This study aims to find the results of the viral contemplation of Citayam Fashion Week as an Expression of the Millennial Generation with the perspective of Islamic Education (Tarbiyah). Researchers in this study used a library research approach. The results of the study found findings, namely; first, family and society have a very big role in determining millennial identity; Second, creativity arises from the existence of a hedonistic culture (pleasing oneself) to express itself; Third, social media as a means of expression for millennials to shape behavior, as well as a reflection of society; Fourth, the challenges for educators in the era of globalization are getting higher
Keywords: Citayam Fashion Week; Millennial Generation; Public Education; Fashion
Abstrak
Berbicara mengenai gaya berpakaian merupakan ekspresi cara berpakaian yang dilatar belakangi oleh Agama, Komunikasi, Pendidikan, Ekonomi, dan Politik. Pakaian adalah artefak yang paling mudah dikenali di suatu peradaban. Citayam Fashion Week merupakan sarana ekspresi generasi milenial dari Citeyam, Bojonggede dan Depok, yang menjadikan kawasan Dukuh Atas Jakarta yang diplesetkan menjadi SCBD Senayan Citayam Bojonggede Depok yang menjadi tempat berkumpul, atau nongkrong dengan gaya khas milenial sebagai ajang ekpresi melalui fashion. Dari hal itu, para generasi milenial perlu juga memahami esensi pendidikan. Pendidikan merupakan proses perubahan sesuatu sampai pada titik kesempurnaan (kedewasaan), yang dilakukan secara bertahap. Di sisi lain Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), yang didalamnya terdapat berbagai macam interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hasil dari kontemplasi viralnya Citayam Fashion Week sebagai Ekspresi Generasi Milenial dengan perspektif Pendidikan Islam (Tarbiyah). Peneliti dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian menemukan temuan yaitu; pertama, keluarga dan masyarakat memiliki peran yang sangat besar di dalam menentukan identitas milenial; Kedua, kreatifitas muncul dari adanya budaya hedonisme (menyenangkan diri sendiri) mengekspresikan dirinya sendiri; Ketiga, sosial media sebagai sarana ekpresi milenial membentuk prilaku, sekaligus cerminan masyarakat; Keempat, tantangan bagi para pendidik di era globalisasi semakin tinggi
Kata Kunci: Citayam Fashion Week; Generasi Milenial; Pendidikan Masyarakat; Fashion
Full Text:
PDFReferences
Dani, I. R. (2014). Muslimah Cosmopolitan Lifestyle. Remaja Rosda Karya.
Faorick Pakpahan, A. N. (n.d.). Berani Beda, Fashion Jalanan Remaja Citayam Diramal Berkembang. SINDOnews. //nasional.sindonews.com/read/829165/15/berani-beda-fashion-jalanan-remaja-citayam-diramal-berkembang-1658081238
Guruh Soekarno Putra. (n.d.). Video Klip JJS.
Hafidhuddin, K. D. (n.d.). KH. Didin Hafidhuddin Tema : Kepemilikan Manusia bersifat Amanah (Kitab Tafsir Shofwatuttafasir Surat Adz Zukhuf (43) ayat 51-56). Kalam TV. https://youtu.be/n4aHH8JqbFw
Humas UMM. (n.d.). Viralnya Fenomena Citayam Fashion Week, Dinilai Baik Sebagai Sarana Ekspresi Anak Muda. UMM. https://www.umm.ac.id/id/arsip-koran/suara-surabaya/viralnya-fenomena-citayam-fashion-week-dinilai-baik-sebagai-sarana-ekspresi-anak-muda.html
Indriya. (n.d.-a). Analisis Penentuan Faktor Dominan dalam Penyusunan Kurikulum Pendidikan Busana Muslim dengan Menggunakan Metode Analytic Network Process.
Indriya. (n.d.-b). Pendidikan Masyarakat Melalui Gaya Busana Muslim. Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor.
Indriya. (2018). Islamic Fashion as Education.
Indriya Indriya; Hasna Faza; Amalia Nabila; Siti Homsyah; Kiki Azkia. (2022). Perilaku Konsumsi Generasi Milenial terhadap Produk Islamic Fashion (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor). Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan &Bisnis Syariah, 4(1), 93–101. https://doi.org/10.47467/alkharaj.v4i1.411
Khaldun, I. (2001). Mukaddimah.
Latif, H. (n.d.). MELACAK ALUR PEMAPARAN DAN FRAGMEN KISAH ASHAB AL-KAHFI DALAM AL-QUR’AN. Tafsere, 4(2). https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/tafsere/article/view/2774
RISSC. (2021). RISSC: Populasi Muslim Indonesia Terbesar di Dunia. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/03/rissc-populasi-muslim-indonesia-terbesar-di-dunia
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Wesnina. (2009). Hubungan Reka Bentuk Pakaian Tradisinonal dengan Kepemimpinan ( Kajian Reka Bentuk Pakaian Tradisional Masyarakat Matrilineal di Sumbar),. Seni Rupa Nusantara.
DOI: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v9i6.27393 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.