Equilibrium Hak Asasi Manusia Vis-À-Vis Kompilasi Hukum Islam; Quo Vadis Relevansi Modernitas dan Keindonesiaan
Abstract
Abstract.
This paper offers hududi studies in Islamic family law contained in the Islamic Law Compilation (KHI). Meanwhile, the hududi study itself is a process of desacralization as a form of KHI products to become progressive along with modernity and Indonesianness. To realize the quo vadis, this article carries out two ijtihad thoughts, namely, rejecting thoughts that have not heed hududi (limit) and strengthening the thinking of scholars who offer new ijtihad both on the plain of concept to methodological proposals. This encouraging thought came from a Syrian figure, namely Muhammad Shahrur, through the plausibility structure. His hududi study supports Nurcholish Madjid's idea of desacralization, so that he is able to carry out coherence between KHI and the fields of human rights, democracy, nation state, civil society, and constitutionalism. So this article supports the spirit of desacralization - apart from not giving up its sacredness - which is echoed by Nurcholish Madjid through his book on the theme: Islam, Kemodernan and Keindonesiaan. The source of the study of this article is KHI, while the way to read is by using the hududi paradigm, which is armed with the adagium sabat al-nass wa harakah al-muhtawa, meaning that the text is permanent (the text is permanent) and its content is constantly changing (the content moves). So that legal norms always derive from text-based liminality, whose axis of study is centered from text to context, not the opposite from context to text.
Keywords: Equilibrium, Human Rights, KHI, and Indonesian-Modernity
Abstrak.
tulisan ini menawarkan studi hududi dalam hukum keluarga Islam yang terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Sedangkan studi hududi itu sendiri merupakan proses desakralisasi sebagai wujud agar produk KHI menjadi progresif seiring dengan modernitas dan keindonesiaan. Untuk mewujudkan quo vadis tersebut, maka artikel ini melakukan dua ijtihad pemikiran yakni, menolak pemikiran yang belum mengindahkan hududi (limit, batas) dan menguatkan pemikiran para sarjana yang menawarkan ijtihad baru baik pada dataran konsep sampai pada tawaran metodologis. Pemikiran yang menguatkan itu datang dari tokoh Syiria, yakni Muhammad Shahrur, lewat struktur kemasukakalan (plausibilitas structure). Studi hududi-nya mendukung ide dari Nurcholish Madjid tentang desakralisasi, sehingga mampu melakukan koherensi antara KHI dengan bidang HAM, demokrasi, nation state, civil society, dan konstitusionalisme. Jadi artikel ini mendukung semangat desakralisasi – di samping tidak menanggalkan sakralisasinya – yang dikumandangkan oleh Nurcholish Madjid melalui bukunya yang bertema: Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan. Sumber kajian artikel ini adalah KHI, sedangkan cara membaca dengan memakai paradigma hududi, yang berbekal pada adagium sabat al-nass wa harakah al-muhtawa, artinya teksnya tetap (the text is permanent) dan kandungannya terus berubah (the content moves). Sehingga norma hukum selalu bersumber pada liminalitas berbasis pada teks, yang poros kajiannya berpusat dari teks menuju konteks bukan sebaliknya dari konteks menuju teks.
Kata Kunci: Equilibrium, HAM, KHI, dan Modernitas-Keindonesiaan
Full Text:
PDFReferences
‘Imarah, Muhammad, Al-Islam wa as-Sulthah ad-Diniyyah, Kairo : Dar ath-Thaqafah al-Jadidah, 1979.
al-Azhar, Majma’ al-Buhuts al-Islamiya, Idarat as-Saktariya al-Faniyah, Cairo : Council for Islamic Research, 5 oktober 1978.
an-Na’im, Abdullah Ahmed, “al-Qur’an, Syariah dan HAM : Kini dan di Masa Depan”, Jurnal Islamika, No. 2 Oktober-Desember 1993.
------------, “Mahmud Muhammed Taha and The Crisis in Islamic Law Reform : Implication for Interreligious Relations”, Journal of Ecumenical Studies, Temple University, Volume 25, Winter 1988, Number 1.
------------, Dekontruksi Hukum Islam (Toward an-Islamic Reformation : Civil Liberties, Human Right and International Law), alih bahasa : Ahmad Suaedy dan Amiruddin Arrani, Yogyakarta : LKiS dan Pustakan Pelajar, 1994.
------------, Islam dan Negara Sekular : Menegosiasikan Masa Depan Syariah, terj. Sri Murniati, cet. ke-1, Bandung : Mizan , 2007.
------------, Toward an-Islamic Reformation : Civil Liberties, Human Right and International Law, Syracuse : Syracuse University Press, 1990.
Chandrakirana, Kamala, “Mekanisme HAM Nasional bagi Perempuan Indonesia”, Newsletter Komnas Perempuan, ed. 5, September 2010.
Coulson, NJ., A History of Islamic Law, Edinburgh : Edinburgh University Press, 1978.
Esposito, John L., “Secular Bias and Islamic Revivalism”, The Chronicle of Higher Education, 26, 1993, A 44, sebagaimana dikutip oleh Bachtiar Effendy, “Islam dan Demokrasi : Mencari sebuah sintesa yang memungkinkan”, dalam M. Nasir Tamara dan Elza Peldi Taher (ed.), Agama dan Dialog Antar Peradaban.
Esposito, John L., and James Piscatori, “Democratization and Islam“, Middle East Journal, 45. No. 3, 1991.
Fanani, Muhyar, Fiqh Madani : Kontruksi Hukum Islam di Dunia Modern, Yogyakarta : LKiS, 2009.
------------, Membumikan Hukum Langit : Nasioanalisasi Hukum Islam dan Islamisasi Hukum Nasional Pasca Reformasi, Yogyakarta : Tiara Wacana, 2008.
Fukuyama, Francis, The End of History and The Last Man, New York : The Free Press, 1992.
Hudsen, Michael, “After the Gulf War : Prospect for Democratization in the Arab”, Middle East Journal, 45. No. 3, 1991.
Huntington, Samuel P., The Third Wave : Democratizitation in The Late Twentieth Century, Norman and London : University of Oklahoma Press, 1991.
Kohn, Hans, Nasionalisme: Arti dan Sejarahnya (Nasionalisme), Its Meaning and History), terj. Sumantri Mertodipuro, Jakarta : Erlangga, 1984.
Ma’arif, Ahmad Syafi’i, Islam as the Basic of State : A Study of the Islamic Political Ideas as Refpected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia, Artikel Ph.D, University of Chicago, 1983.
Maggalatung, A.S.; Aji, A.M.; Yunus, N.R. How The Law Works, Jakarta: Jurisprudence Institute, 2014.
Shahrur, Muhammad, Nahw Ushul al-Jadidah li al-Fiqh al-Islam, Damaskus : al-Ahali li ath-Thiba’ah wa an-Naysr wa at-Tawzi, 2000.
Shernman, Dennis, Western Civilization : Images and Interpretations, New York : Alfres A. Knopf. Inc, 1987.
Sivan, Emmanuel, “The Islamic Resurgence : Civil Society Strikes Back“, Journal of Contemporary History, 25, 1990.
Sjadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara, Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta : UI-Pres, 1990.
Yudhoyono, Susilo Bambang, Selalu Ada Pilihan : Untuk Pecinta Demokrasi dan Para Pemimpin Indonesia Mendatang, cet. ke-2, Jakarta : Kompas, 2014.
DOI: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v2i2.2382 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.