Kemitraan antara Petani Kopi dengan Perusahaan (Studi Kasus Kintamani)

Ginanjar Dwi Cahyanto, Agung Wibowo, Putri Permatasari

Abstract


The partnership between the Kintamani people's coffee farmers and the company is expected to absorb overall production as well as increase the coffee production of the farmers and be mutually beneficial. PT. Perkebunan Nusantara XII is a company that is a partner of the Kintamani people's coffee farmers, precisely in the Blawan Bondowoso Plantation by forming a core plasma partnership pattern. This study aims to describe the partnership conditions that exist between the Kintamani people's coffee farmers and the company. The qualitative data analysis technique is done by collecting data until it is saturated and then conveyed interactively. Research showed that there were three parties involved between the company, smallholder coffee farmers and BNI. The company as the core company provides assistance, procurement and purchasing facilities to smallholder coffee farmers as a plasma. In addition, the smallholder coffee farmers as plasma have an obligation to provide their coffee production to the nucleus company. The purchase of coffee production by the core company involves BNI as the party that distributes capital loans in the form of People's Business Credit (KUR) to plasma. The impact of partnerships with companies is felt by smallholder coffee farmers, such as the smooth marketing of coffee. The hope of partnership farmers can be continuous and implemented in the long term.

Keywords: Coffee, Corporate, Nucleus-plasma Pattern, Partnership, Smallholder Coffee Farmers

Abstrak

Kemitraan antara petani kopi rakyat Kintamani dengan perusahaan diharapkan dapat menyerap produksi secara keseluruhan sekaligus peningkatan produksi kopi petani dan bisa saling menguntungkan. PT. Perkebunan Nusantara XII merupakan perusahaan yang menjadi mitra petani kopi rakyat Kintamani tepatnya di Kebun Blawan Bondowoso dengan membentuk suatu pola kemitraan inti plasma. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi kemitraan yang terjalin antara petani kopi rakyat Kintamani dengan perusahaan. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan data hingga jenuh kemudian disampaikan secara interaktif. Penelitian menunjukkan terbentuk tiga pihak yang berhubungan antara perusahaan, petani kopi rakyat dan BNI. Perusahaan sebagai perusahaan inti memberikan fasilitas pendampingan, pengadaan dan pembelian kepada petani kopi rakyat sebagai plasmanya. Di samping itu petani kopi rakyat sebagai plasma memiliki kewajiban memberikan hasil produksi kopinya kepada perusahaan inti. Pembelian hasil produksi kopi oleh perusahaan inti melibatkan BNI sebagai pihak yang menyalurkan pinjaman modal berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada plasma. Dampak kemitraan dengan perusahaan yang dirasakan petani kopi rakyat seperti lancarnya pemasaran kopi. Harapan petani kemitraan bisa kontinu dan dilaksanakan dalam jangka panjang.

Kata kunci: Kopi, Kemitraan, Perusahaan, Petani Kopi Rakyat, Pola Inti-Plasma

Full Text:

PDF

References


Boeke, JH. (1953). Economics and economic policy of dual societies; as exemplified by Indonesia. Harlem: H.D Tjeenk Willink N.V.

Dinas Perkebunan Bali. (2015). Kopi Arabika Kintamani Masuk Unggulan Komoditi Nasional [Internet]. Available from: http://www.disbun.baliprov.go.id/berita/detail/74-kopi-arabika-kintamani-masukunggulan-komoditi-nasional

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta.

Faishol, MI. (2015). Pengaruh harga beli tebu, kualitas layanan dan reputasi perusahaan terhadap keputusan petani untuk menjual tebu di pabrik gula rendeng Kudus. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. 17(2): 184-202.

Imang, N., Balkis, S, & Maliki. (2019). Analisis implementasi pola kemitraan dan pendapatan petani plasma kelapa sawit di Kecamatan Bentian Besar Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Pertanian Terpadu. 7(1): 112-121.

International Coffee Organization. (2016). Monthly Coffee Market Report. 13 September 2019, dapat diakses online di http://www.ico.org.

Lukman, IA; Munawar, I; Dwi, B. (2019). Palm oil plantation partnership’s performance in Kuantan Singingi Region. The International Journal of Accounting and Business Society. 27 (2): 92-113.

Mawardi S; Wibawa A; Avelino J; Perriot J-J; Jacquet M; Sautier D; De Taffin G; Sallée B; Lelong C; Ribeyre F. (2005). Developing a geographical indication for Arabica coffee in Bali : Description of the “Terroir” of Kintamani. 20th Int Conf Coffee Sci.: 922–928.

Miles, BM; M, Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.

Moleong, LJ. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

MPIG. 2007. Buku Persyaratan Indikasi Geografis Kopi Arabika Kintamani Bali.

Pemerintah Indonesia. (2008). Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Lembaran Negara RI Tahun 2008 No. 93. Sekretariat Negara. Jakarta.

Peraturan Daerah Provinsi Bali. (2012). Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 9 Tahun 2012. Gubernur Bali. Denpasar.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. (2017). Outlook kopi (komoditas pertanian sub sektor perkebunan). Jakarta.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. (2019). Outlook kopi (komoditas pertanian sub sektor perkebunan). Jakarta.

Rathi, D; Given, LM; Forcier, E. (2014). Interorganisational partnership and knowledge sharing: the perspective of Non-Profit Organizations (NPOs). Journal of Knowledge Management. 18(5): 867-885.

Rubiyo; Kartini L; Agung IMS. (2005). Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Lama Fermentasi terhadap Mutu Fisik dan Citarasa Kopi Arabika Varietas S 795 di Bali. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 8:250–260.

Runtuwene, JN; Ventje, I; Natalia, G. (2019). Analisis penentuan biaya kualitas produk pada PT. Tropica Cocoprima. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi. 7(4): 4868-4877.

Sumardjo; Sulaksana, J; Darmono, W. (2004). Teori dan praktik kemitraan agribisnis. Jakarta. Penebar Swadaya.

Sulistiyani, AT. (2004). Kemitraan dan model-model pemberdayaan. Yogyakarta: Gava Media.

Yusuf, AM. (2017). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. Jakarta: Prenademedia Group.

Wahyuni E; Karim A; Anhar A. (2013). Analisis Citarasa Kopi Arabika Oganik pada Beberapa Ketinggian Tempat dan Cara Pengolahannya di Dataran Tinggi Gayo. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. 2(3).

Widia, IW; Duniaji, AS. (2016). Laporan pelaksanaan rencana aksi pengembangan industri agro kopi di Propinsi Bali tahun 2016. Bali : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Bali dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

Yahmadi, M. (2007). Rangkaian perkembangan dan permasalahan budidaya dan pengolahan kopi di Imdonesia. Surabaya: AEKI.




DOI: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v8i1.19426 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.