KONSEP MANUSIA SEMPURNA PERSPEKTIF BUYA HAMKA

Asbianti Rukmana, Kholid Al-Walid

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep manusia sempurna perspektif Buya Hamka. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka atau library research. Dengan menggunakan buku karya Buya Hamka yang berjudul Lembaga Hidup, Falsafah Hidup dan Tasawuf Modern sebagai sumber primer. Maka untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, Peneliti mengumpulkan data dan dokumen dari karya Buya Hamka serta rujukan lainnya seperti skripsi, jurnal, artikel, serta karya ilmiah lainnya sebagai penunjang pemahaman dalam melakukan penelitian ini. Manusia sempurna menurut Buya Hamka adalah manusia yang sadar akan kekurangan dan kesalahan yang ada dalam diri, tetapi masih terus berusaha memperbaiki diri untuk mencapai kesempurnaan. Adapun yang menjadi pokok manusia sempurna adalah keutamaan dan kebersihan jiwa. Sebab, esensi manusia itu adalah ruh, jasad atau badan hanya bersifat sementara dan hanya sebagai perantara untuk mencapai kesempurnaan. Adapun pembersihan jiwa melalui lima tahap, yaitu; bergaul dengan orang-orang budiman, membiasakan untuk berfikir, menjaga syahwat dan kemarahan, menyelidiki cita-cita atau aib diri sendiri, menimbang sebelum mengerjakan sesuatu. Akan tetapi, semua tidak akan tercapai jika manusia memiliki penyakit hati. Ada dua penyakit hati yang bisa menghambat manusia dalam mencapai manusia sempurna, yaitu tahawwur dan jubun. Dari at-Tahawwur dan al-Jubn kemudian lahir penyakit-penyakit hati yang lain seperti ujub, bangga (sombong dalam bentuk fisik), bertengkar, mengolok-olok, ingkar janji, dan dendam.


Keywords


Konsep, Manusia Sempurna, Buya Hamka

References


Abd. Haris, Etika Hamka: Konstruksi Etik Berbasis Rasional Religius, (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2010).

Abdul, Moh. Rivaldi, dkk. “Pembentukan Akhlak Dalam Memanusiakan Manusia: Perspektif Buya Hamka”, Jurnal Pendidikan Islam dan Budi Pekerti, Vol 1, No. 1, (Februari 2020): 79-99.

Ali, Yunasril. Manusia Citra Ilahi: Pengembangan Konsep Insan Kamil Ibn Arabi Oleh al-Jili, Cet.. I, (Jakarta: Paramadina, 1997).

Al-Jauzi, Ibn Qayyim. Terapi Penyakit Hati, terj. Salim Bazemool (Jakarta: Qisthi Press, 2005).

Amir, Samsul Munir. Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Amzah, 2014).

Akbar, H. Ali. Tuhan dan Manusia, terj. Lukman Saksono (Jakarta: Pustakakarya Grafikatama, 1998).

Aristoteles, Ethica Nomachia, terj. H. Rackman, M.A., (Chambridge: Harvard University, 1956).

Azmi, Mohamad Nursalim, dan Muhammad Zulkifli, Manusia, Akal, Dan Kebahagiaan: Studi Komparatif Antara Al-Qur’an Dengan Filsafat), Jurnal Ilmiah Al-Qalam, (Vol. 12, No. 2, Juli-Desember, 2018): 123-143

Bagus, Loren. Kamus Filsafat (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama 2005). Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu, (Jakarta: Rajawali Press, 2012).

Burga, Muhammad Alqadri. Hakikat Manusia Sebagi Makhluk Pedagogik, Al- Musannif: Jurnal Pendidikan Islam dan Keguruan, (Vol. 1, No.1, Januari- Juni 2019): 19-31.

Burhani, Ahmad Najib. Sufisme Kota, (Jakarta: PT. Serambi Imu Semesta, 2001). Damami, Mohammad. Tasawuf Positif, (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2000).

Dewi Ernita, “Konsep Manusia Ideal dalam Perspektif Suhrawardi”, Jurnal Substantia, Vol. 17 No. 1, (April 2015): 41-54.

Dirhamzah, Manusia Sempurna Menurut Al-Jili, Jurnal Al-Hikmah, (Vol. 23, No.

, 2021): 54-65.

Fuadi, “Refleksi Pemikiran Hamka Tentang Metode Mendapatkan Kebahagiaan” Jurnal ar-raniry, Vol. 20, No.1, (April 2018): 17-34.

Hamidah, Laila, Sawaluddin Siregar, and Nuraini Nuraini. "Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Menurut Buya Hamka." Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, (Vol. 8, No. 2, Juli-Desember 2019): 135-146.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/paradigma.v3i02.30901

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.