IMPLIKASI HUBUNGAN KYAI DAN TAREKAT PADA PENDIDIKAN PESANTREN

Syahrul A'dam

Abstract


Implikasi Hubungan Kyai dan Tarekat pada Pendidikan Pesantren. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Ia disinyalir sebagai lembaga khas Indonesia dan tidak ditemui di tempat lainnya. Di antara kekuatan pesantren adalah terletak pada kharisma kyai yang menunjukkan sosok yang sangat dikagumi dan senantiasa menjadi tauladan bagi muridmuridnya. Kekuatan kyai di antaranya terletak pada keterlibatannya dalam dunia tarekat-tarekat yang berkembang di Indoensia. Tetapi belakangan ada pergeseran banyak kyai yang tidak lagi berafiliasi pada tarekat, sehingga dia tidak mempunyai kelebihan tertentu (karamah) sebagaimana yang dimiliki para kyai terdahulu. Untuk itu, seiring dengan tidak adanya karomah tersebut, maka pengajaran yang dilakukan pesantren semestinya mengadopsi metode-metode modern.

References


Abdurrahman Wahid, Bunga Rampai Pesantren (Jakarta: Dharma Bakti, 1984).

Abuddin Nata, Katerangan pada Kuliah Sejarah Sosial dan Intelektual Pendidikan Islam II, tanggal 1 Mei 2000

A.G. Muhaimin, “Pesantren and Tarekat in The Modern Era: An Account on The Transmission of Traditional Islam in Java”, dalam Studia Islamika, Vol. 4 No. 1, 1997 (Jakarta: PPIM IAIN Jakarta).

Ahmad Tafsir, “Tarekat dan Hubungannya dengan Tasawuf ”, dalam Harun Nasution (ed.), Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah: Sejarah Asal Usul dan Perkembangannya (Tasik Malaya: IAILM, 1990).

Aliy As’ad, “Pendahuluan terjemahan Kitab Ta’lim al-Muta’allim” dalam Aliy As’ad, Bimbingan bagi Penuntut Ilmu (teremahan Ta’lim al-Muta’allim) (Kudus: Menara Kudus, tanpa tahun).

Amin Abdullah, Studi Agama: Normativitas atau Historis (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996).

Anthony Giddens, Kapitalisme dan Teori Sosial Modern: Suatu Analisis Karya-Karya Tulis Marx, Durkheim dan Max Weber, terj. Oleh Soeheba Kramadibrata dari Capitalism and Modern Social Theory: an Alaysis of Writing of Marx, Durkheim and Max Weber (Jakarta: UIP, 1985).

Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Qamus Krapyak al-Ashri Arabi-Indonesi (Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, 1996).

Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timut Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-Akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia (Bandung: Mizan, 1994).

Fadhlullah Haeri, Belajar Mudah Tasawuf, terj. dari The Element of Sufism oleh Muhammad Hasyim Assagaf (Jakarta: Lentera, 1999), cet. kedua.

Fuad Said, Hakikat Tarekat Naqsabandiyah (Jakarta; Pustaka al-Husna, 1994).

Harisuddin Aqib, al-Hikmah: Memahami Teosofi Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah (Surabaya: Bina Ilmu, 1998).

Haryati Soebadio, Catatan Mangenai Metodologi Penelitian dan Filsafat Ilmu Pengetahuan Khususnnya Bidang Sosial-Budaya (Tidak diterbitkan, 1998).

Hawas Abdullah, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di Nusantara (Surabaya: al-Ikhlas, tanpa tahun).

Imran Abu Bakar, Disekitar Masalah Thariqat (Naqsabandiyah) (Kudus: Menara Kudus, 1984).

Imam Ahmad b. Hambal, Musnad Imam Ahmad, dalam CD ROM Hadits Versi 102.

J. Spencer Trimingham, Madzhab Sufi, terj. Oleh Luqman Hakim dari The Sufi Orders (Bandung: Pustaka, 1999).

Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning Psantren dan Tarekat : Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia (Bandung: Mizan, 1999), cet. Ke III.

_____, Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia (Bandung: Mizan, 1996).

_____, “The Origin and Development of Sufi Orders (Tarekat) in

Shoutheast Asia”, dalam Studia Islamika Vol. 1. No. 1, 1994 (Jakarta: PPIM IAIN jakarta).

Mirce Aliade (ed.), The Encyclopedia of Islam, Vol. 14 (New York: Macmillan Publishing Co. 1987).

Nurcholish Madjid, “Islam, Iman dan Ihsan Sebagai Trilogi Ajaran Ilahi” dalam Budhy Munawar Rahman, Kontekstualisasi Donktrin Islam dalam Sejarah (Jakarta: Mizan, 1995).

_____, Bilik-Bilik Pesantren: Potret Sebuah Perjalanan (Jakarta: Paramadina, 1997).

_____, “Pesantren dan Tasawuf” dalam Dawam Rahardjo (ed.) Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta: LP3ES, 1995), Cet. Ke V.

Simuh, Tasawuf dan Perkembangannya dalam Islam (Jakarta: Rajawali Press, 1996.

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai (Jakarta: LP3ES, 1994).

Al-Zarnuji, Ta’lim al-Muta’allim Thariq al-Ta’allum, terj. Oleh Aliy As’ad (Kudus: Menara Kudus, 1978).


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/kordinat.v15i1.6300

Refbacks

  • There are currently no refbacks.