Hutang Piutang dalam Tradisi Bhen Gibhen pada acara Pernikahan di Madura: Studi Living Qur’an Desa Daleman Galis Bangkalan.
Abstract
Madura adalah satu dari jajaran kepualauan tropis yang beriklim panas dan bertanah tandus. Faktor inilah yang membuat karakter orang Madura keras dan temprament. Namun demikian, Madura yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam, pasti ada akulturasi nila-nilai keislaman yang turut mewarnai situasi sosial dan budaya masyarakat Madura. Melalui penelitian lapangan dan pustaka, dengan pendekatan diskriptif analisis dan metode living quran pada masyarakat Daleman kecamatan Galis, kabupaten Bangkalan yang berfokus pada tradisi bhen ghiben sebagai objek formalnya. Penulis menemukan, bahwa tradisi bhen ghiben dalam budaya bey ghebey di acara pernikahan di Daleman, Galis kab Bangkalan, dianggap sebagai hutang yang dibebankan kepada tuan rumah oleh tamu undangan dan hutang piutang tersebut dicatat oleh pihak ketiga untuk meminimalisir kesalah-pahaman antara pemilik hutang dan yang mempunyai piutang. Sistem pencatatan hutang piutang merupakan implementasi dari ajaran al-Quran, tepatnya dalam surat al-Baqarah ayat 238. Oleh karena implementasi nilai al-Quran tersebut berakulturasi membentuk sebuah budaya yang telah mengakar di desa Daleman, maka wujud pencatatan hutang piutang dalam tradisi bhen ghiben dapat dikategorikan sebagai quranisasi sebuah kehidupan yang telah membudaya sebagai hasil respon dari sisi eksegis.masyarakat Daleman terhadap al-Quran.
Full Text:
PDFReferences
Affani, Syukron. “Fenomena Pengutipan Persial Q.S Al-Mujadalah/58:11; Studi Living Quran Di Pamekasan, Madura.” Suhuf 11, no. 1 (2018).
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. “The Living Al-Qur’an: Beberapa Perspektif Antropologi.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 20, no. 1 (2012): 254. https://doi.org/10.21580/ws.20.1.198.
Amrullah, Haji Abdul Malik Karim. “Tafsir Al-Azhar.” In 3. Singapure: Pustaka Nasional PTE LTD, n.d.
Ash-Shabuni, Syaikh. Hadiah Untuk Pengantin. Jakarta: Mustakim, 2003.
Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Quran Terjemahan. Semarang: Cv. Toha Putra, 1989.
Dkk, Muhaimin. Biografi Syaikhona Muhammad Kholil; Guru Para Ulama Dan Pahlawan Nasional. Bangkalan: CV.Orang Orang Madura, 2021.
Farhan, Ahmad. “Living Al-Quran Sebagai Metode Alternatif Dalam Studi Al-Quran.” El-Afkar 6, no. 11 (2017): 89. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29300/jpkth.v2i6.1240.
Faridi, Miftah. “Merajut Benang Keluarga Sakinah.” Al-Insan 3, no. 2 (2006): 17.
Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.
Jazairi (al), Abu Bakar. Ensiklopedi Muslim. Jakarta: Darul Falah, 2015.
Julian, Royyan. Madura Niskala. Yogyakarta: Basa Basi, 2022.
Lontar Madura. “Ke(Blater)an: Sebuah Konstruk Lokal Yang Tersisa.” Accessed July 23, 2022. https://www.lontarmadura.com/keblateran-sebuah-konstruk/.
“Kiyai Antara Garam Dan Sepi.” Tempo. May 20, 1972.
Kuntowijoyo. Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Agraris; Madura 1850-1940. Yogyakarta: IRCiSoD, 2017.
Lathif, Azharuddin. Fiqh Muamalat. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.
Mustaqim, Abdul. Metode Penelitian Al-Qur’an Dan Tafsir. Yogyakarta: Idea Press, 2015.
Permata, Ahmad-Norma. Institusionalisme vs Rasionalisasi. Yogyakarta: IRCiSoD, 2020.
Pusat Penyusunan Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Quṭub, Sayyidid. Fī Ẓilal Al-Qur’ān. Bairut: Dār al-Syurūq, 1972.
Rafiq, Ahmad. “The Reception of the Qur’an in Indonesia; A Case Study of the Place of the Qur’an in Non-Arabic Speaking Community.” The Temple University, 2014.
Rais, Hasanudin dan Isnawati. Fiqh Muamalah Dan Aplikasinya Pada Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah. Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2013.
Shihab, M. Quraish. “Tafsir Al-Misbah.” In 11. Jakarta: Lentera Hati, 2008.
Soekarno. Islam Sontoloyo. Yogyakarta: Basa Basi, 2020.
Suryandari, Nikmah. “Identitas Kultural Masyarakat: Tinjauan Komunikasi Antar Budaya.” In Madura: Masyarakat, Budaya, Media Dan Politk, edited by Surokim. Bangkalan: Puskakom Publik, 2015.
Susanti, Jamiliya. “Tradisi Bhen-Ghiben Pada Perkawinan Adat Madura Perspektif Sosiologi Hukum.” Jurnal YUSTITIA 19, no. 2 (2018): 124. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.0324/yustitia.v19i2.473.
Syafii, Toyyib M. “Ben-Giben Dan Nase’ Lanceng Pernikahan Di Daleman Galis Bangkalan Madura Persperktif Hukum Islam.” AL-HUKAMA 03, no. 1 (2013). https://doi.org/https://doi.org/10.15642/al-hukama.2013.3.1.17-33.
Zuhaili, Wahbah. Tafsīr Al-Munīr Fi Al-ʻAqidah Wa Al-Shariʻah Wa Al-Manhaj. Bairut: Dār al- Fikri, 2009.
DOI: https://doi.org/10.15408/quhas.v11i2.29079 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed By:
Â
Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Journal of Qur'an and Hadith Studies, P-ISSN: 2089-3434 | E-ISSN: 2252-7060