THE RESILIENCE OF URBAN REFUGEES THROUGH A LIVELIHOOD PROGRAM AT THE JESUIT REFUGEE SERVICE

Bazlin Fadilah, Lisma Dyawati Fuaida

Abstract


Abstract. Asian countries have often been the targets of the mobilization of refugees who migrate to seek protection, including Indonesia. Most refugees live independently in populated areas and alongside local urban residents in the country. These urban refugees who come to Indonesia experience serious difficulties, especially from the limited work opportunity that affects their resilience. Their existence encourages a non-profit community organization, Jesuit Refugee Service (JRS), located in Bogor, Indonesia, with its livelihood program to help refugees support their life survival. This study aims to explore and understand how a livelihood program supports the resiliency of urban refugees. The subjects in this study were four urban refugees who lived independently and participated in the livelihood program. The research is descriptive qualitative research. Data collection techniques in this study consist of interviews, observation, and documentation studies. The research results conclude that the four urban refugees have better resilience obtained from the support and benefits of the livelihood program. The four urban refugees have resilient individual traits ranging from social competence, autonomy, problem-solving skills, and awareness of goals and the future that are obtained through the stages of resilience (succumbing, surviving, recovering, thriving) and the supporting factors of resilience (I Am, I Have, and I Can).

 

Keywords: Resilience; Urban Refugees; Livelihood Program.

 

Abstrak. Negara-negara Asia sering menjadi sasaran mobilisasi para pengungsi yang bermigrasi untuk mencari perlindungan, termasuk Indonesia. Sebagian besar pengungsi tinggal secara mandiri di daerah berpenduduk dan bersama penduduk perkotaan lokal di negara ini. Pengungsi perkotaan yang datang ke Indonesia ini mengalami kesulitan yang serius, terutama dari terbatasnya kesempatan kerja yang mempengaruhi ketahanan mereka. Keberadaan mereka mendorong sebuah organisasi masyarakat nirlaba, Jesuit Refugee Service (JRS), yang berlokasi di Bogor, Indonesia, dengan program mata pencaharian untuk membantu para pengungsi mendukung kelangsungan hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami bagaimana program mata pencaharian mendukung ketahanan pengungsi perkotaan. Subjek dalam penelitian ini adalah empat pengungsi perkotaan yang hidup mandiri dan mengikuti program mata pencaharian. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keempat pengungsi perkotaan memiliki ketahanan yang lebih baik yang diperoleh dari dukungan dan manfaat dari program mata pencaharian. Keempat pengungsi perkotaan memiliki ciri-ciri individu resilien mulai dari kompetensi sosial, otonomi, keterampilan memecahkan masalah, dan kesadaran akan tujuan dan masa depan yang diperoleh melalui tahapan resiliensi (succumbing, survival, recovery, thriving) dan faktor pendukung resiliensi. (Saya Ada, Saya Punya, dan Saya Bisa).

 

Kata kunci: Resiliensi; Urban Refugees; Program Livelihood.


Keywords


Resilience; Urban Refugees; Livelihood Program;

References


Ameen, R. F. & Cinkara, E. (2018). The impact of language learning on internally displaced and refugee resilience. European Journal of Educational Research, 7(3), 529–538. Doi : 10.12973.

Blattner, M. C. C., Liang, B., Lund, T., & Spencer, R. (2013). Searching for a sense of purpose: The role of parents and effects on self-esteem among female adolescents. Journal of Adolescence, 36(5), 839–848.

Carlson, L., Basset, G., Buehring, W., Collins, M., Folga, S., Haffenden, B., Petit, F., Philips, J.Verner, D., & Whitfield, R. (2012). Resilience : Theory and Applications. United States : Chicago.

Dharmawan, A. H. (2007). Sistem penghidupan dan nafkah pedesaan: Pandangan sosiologi nafkah (livelihood strategy) mazhab barat dan mazhab bogor. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, 1(2), 169–192.

Diwan, S., & Jonnalagadda, S. (2008). Social integration and health among Asian Indian immigrants in the United States. Journal of Gerontological Social Work, 36(1–2), 45–62. Doi : 10.300.

Jesuit Refugee Service Indonesia. (2014). Australia: Menutup pintu di hadapan krisis

kemanusiaan global. Jesuit Refugee Service Indonesia.

Merrell, K., & Gimpel, G. (1998). Social skills of children and adolescents. conceptualization, assessment, treatment. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.

Henninger, M. (2009). Teaching young children : An introduction. Pearson Education Inc.

Kim, K.-S., & Choi, J.H. (2014). A study on problem solving ability of nursing students. Advanced Science and Technology Letters, 47, 357–361. Doi : 10.14257.

Kokotsaki, D., Menzies, V., & Wiggins, A. (2014). Linkages between livelihood opportunities and refugee-host relations: learning from the experiences of Liberian camp-based refugees in Ghana. Durham Research Online Woodlands, 2(2), 210–222.

Moleong, L. J. (2009). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nazir, M. (2011). Metode penelitian. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Pamungkas, A. H., Yuwono, S., & Psi, S. (2021). Hubungan antara soft skill problem solving dengan kesiapan kerja pada mahasiswa akhir. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Republik Indonesia. 2016. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri.

Salam, S., & Aripin, J. (2006). Metodologi penelitian sosial. LP UIN Jakarta.

Santoso, A. D. (2015). Hubungan antara kepercayaan diri dengan kompetensi sosial pada siswa smp n 16 surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

UNHCR Indonesia. (2021). Pengungsi di Indonesia.

UNHCR. (2021). Urban Refugees. The UN Refugee Agency.

Wardani, R. (2010). Hubungan antara kompetensi sosial dengan penyesuaian sosial pada remaja. Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, 34(1), 92–103.

Wicaksono, I. T. (2015). Pengaruh pola komunikasi orang tua dengan anak dan kecerdasan emosional (eq) terhadap kemandirian siswa kelas v sd negeri gesi 1 tahun ajaran 2014/2015. Universitas Muhammadiyah Surakarta.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/empati.v11i1.28397

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 Lisma Dyawati Fuaida

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.