EKSPLOITASI PEKERJA PADA INDUSTRI BATIK RUMAHAN

Muhammad Alhada Fuadilah Habib, Cut Rizka Al Usrah, Mukhammad Fatkhullah, Kanita Khoirun Nisa, Ayla Karina Budita

Abstract


Abstract. Batik industry is one of the leading industries in Indonesia. Since UNESCO declared batik as one of the cultural treasures and identity of the Indonesian nation, batik production has increased in line with increasing market demand. One of the rapidly growing batik industries in Indonesia is the batik industry located in Lawean Village, Solo, Central Java. The industry uses a putting out system where batik workers do their work in their respective house production. Through this system, business owners no longer need to compile an environmental impact analysis, provide social security for workers, pay overtime, work space, and work equipment. However, this putting out system creates many problems, from environmental pollution, deprivation of social rights for workers, to exploitation of workers by business owners. This study aims to reveal forms of injustice to workers in the home batik industry, Lawean, Solo, Central Java through a constructivism (critical) approach. Primary data obtained through in-depth interviews on 14 research subjects and also supported by secondary data from previous studies. Determination of informants is done by using the snowball technique. The theory used in this study is the theory of power relations by Michael Foucault. The dominance of power that leads to injustice (exploitation), cannot be separated from the presence of persuasive power (the owner of the batik business who controls the workers) in the midst of the Lawean Batik Industry. This dominance of power occurs because of the inequality of intelligence and mastery of information technology between batik business owners and workers. Batik business owners have access/network to sell batik products both domestically and abroad, while workers do not have access/network to sell batik they produce directly. On the other hand, the "ewuh-pakewuh" culture that is embraced by the Lewean community further exacerbates this domination.

Keywords: batik, home industry, exploitation, power relation

Abstrak. Industri batik menjadi salah satu industri unggulan dalam perekonomian Indonesia. Sejak diakuinya batik sebagai salah satu kekayaan budaya dan identitas Bangsa Indonesia oleh UNESCO, produksi batik terus mengalami peningkatan seiring dengan semakin meningkatnya permintaan batik. Salah satu industri batik yang berkembang pesat di Indonesia adalah industri batik yang berada di Desa Lawean, Solo, Jawa Tengah. Industri batik di lokasi tersebut, secara umum menggunakan sistem putting out di mana para pekerja batik mengerjakan pekerjaannya di rumah masing-masing. Dengan penerapan sistem ini, para pengusaha batik tidak perlu lagi menyiapkan amdal, jaminan sosial bagi para pekerja, uang lembur, ruang untuk bekerja, serta peralatan untuk bekerja. Penerapan sistem putting out ini, ternyata menimbulkan banyak sekali masalah, mulai dari pencemaran lingkungan, terampasnya hak-hak sosial bagi para pekerja sampai pada eksploitasi para pekerja oleh pengusaha batik.Studi ini merupakan studi konstruktivisme (kritis) untuk mengungkap bentuk-bentuk ketidakadilan yang dialami oleh para pekerja di industri batik rumahan, Lawean, Solo, Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui hasil wawancara mendalam (indepth interview) terhadap 14 orang subyek penelitian dan didukung pula oleh data skunder dari penelitian terdahulu. Teknik penentuan informan menggunakan teknik snowball. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori relasi kekuasaan dari Michael Foucault. Terjadinya prakter dominasi kekuasaan yang berujung pada terjadinya ketidakadilan (eksploitasi), tidak terlepas dari hadirnya kekuasaan yang bersifat persuatif (juragan batik menguasai pembatik) di tengah-tengah Industri Batik Lawean. Praktek dominasi kekuasaan ini terjadi karena adanya ketimpangan intelegensi (kecerdasan) dan ketimpangan penguasaan teknologi informasi antara juragan batik dengan pembatik. Juragan batik memiliki akses/jaringan untuk menjual produk batik ke konsumen dalam negeri maupun luar negeri, sedangkan para pekerja pembatik merasa tidak mampu menjual barang hasil produksi ke pasar. Budaya sungkan/ewuh-pakewuh yang dianut oleh masyarakat Lewean semakin memperparah praktek dominasi kekuasaan ini.

Kata Kunci: Batik, Industri Rumahan, Eksploitasi, Relasi Kuasa


Keywords


Batik; Industri Rumahan; Eksploitasi; Relasi Kuasa

References


Ari, D. K. (2012). Relasi Kekuasaan Cak Ning Surabaya dengan Instansi Terkait. Surabaya: Repository Universitas Airlangga.

Fatkhullah, M. (2021). Agama, Takhayul dan Kearifan Lokal dalam Upaya Pengembangan Masyarakat Berbasis Pariwisata. Ar Rehla: Journal of Islamic Tourism, Halal Food, Islamic Traveling, and Creative Economy, 1(1), 35-46. doi:https://doi.org/10.21274/ar-rehla.2021.1.1.35-46

Foucault, M. (2009). Pengetahuan dan Metode (Karya-karya Penting Foucault). Yogyakarta: Jalasutra.

Habib, M. A. (2021). KAJIAN TEORITIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN EKONOMI KREATIF. Ar Rehla: Journal of Islamic Tourism, Halal Food, Islamic Traveling, and Creative Economy, I(2), 106-134. doi:https://doi.org/10.21274/ar-rehla.v1i2.4778

Hidayat, A. (2021). Model Praktik Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Pemberdayaan UMKM di Masa Pandemi Covid-19. Al Tasyree: Jurnal Bisnis, Keuangan dan Ekonomi Syariah, I(1), 21-32. Diambil kembali dari https://journal.ptiq.ac.id/index.php/altasyree/article/view/168

Hunga, A. I. (2015). Ekofeminisme III: Tambang, Perubahan Iklim & Memori Rahim. Yogyakarta: Jalasutra.

Indrayani, L., & Rahmah, N. (2018). Nilai Parameter Kadar Pencemar sebagai Penentu Tingkat Efektivitas Tahapan Pengolahan Limbah Cair Industri Batik. JURNAL REKAYASA PROSES, XII(1), 41-15. doi:https://doi.org/10.22146/jrekpros.35754

Julianto, P. A. (2016, Mei 20). Kemenperin: Ekspor Batik dari Indonesia Tembus Rp 41 Triliun. Diambil kembali dari Kompas.com: https://money.kompas.com/read/2016/05/20/082003326/kemenperin.ekspor.batik.dari.indonesia.tembus.rp.41.triliun

Lestari, E. A. (2018). Pemikiran kritik ekonomi antara Karl Marx dan Ali Syari’ati. Semarang: Repository UIN Walisongo. Diambil kembali dari http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8247/

Murdiansyah, I. (2014). Evaluasi Program Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat: Studi Kasus Pada Program Gerdu-Taskin di Kabupaten Malang. Wiga: Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, IV(1), 1-10. doi:https://doi.org/10.30741/wiga.v4i1.119

Murniati, T. (2015). PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK DENGAN METODE ELEKTROLISIS SEBAGAI ALTERNATIF PENURUNAN TINGKAT KONSENTRASI LOGAM BERAT DI SUNGAI JENES, KECAMATAN LAWEYAN, KOTA SURAKARTA. Surakarta: Repository Universitas Sebelas Maret. Diambil kembali dari https://eprints.uns.ac.id/id/eprint/18136

Ninggar, R. D. (2014). Kajian Yuridis Tentang Pengendalian Limbah Batik Di Kota. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Ramadhan, S., Riswanda, & Indriyany, I. A. (2018). Redefinisi Relasi Kekuasaan: Fenomena Industri Seks Komersial di Kota Serang. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA (hal. 200-2014). Serang: Repository Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ritzer, G. (2014). Edisi Ketujuh Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenamedia Group.

Rusfiana, Y., & Supriatna, C. (2021). MEMAHAMI BIROKRASI PEMERINTAHAN DAN PERKEMBANGAN. Bandung: Alfabeta.

Sekretariat Website JDIH BPK RI. (2017, Maret 25). Ketenagakerjaan. Diambil kembali dari Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara - Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia - BPK RI: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/43013

Sekretariat Website JDIH BPK RI. (2017, Februari 27). Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Diambil kembali dari Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/57464/pp-no-14-tahun-1993

Walukow, A. L., & Mananeke, L. (2014). PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI BENTENAN CENTER SONDER MINAHASA. JURNAL EMBA: JURNAL RISET EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI, II(3), 1737-1749. doi:https://doi.org/10.35794/emba.2.3.2014.5969


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/empati.v10i2.23541

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 Muhammad Alhada Fuadilah Habib, Cut Rizka Al Usrah, Mukhammad Fatkhullah, Kanita Khoirun Nisa, Ayla Karina Budita

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.