PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMANFAATAN POTENSI BUDAYA LOKAL

Madania Cahya Rani, WG. Pramita Ratnasari

Abstract


Abstract. Betawi batik in the Terogong area has existed since the 1960s constitutes craftsmen mostly women. However, with the development of modernization, this culture has begun to disappear since the 1970s. The founders of Terogong Betawi Batik, Mrs Siti Laila and Mrs Hafidzoh saw this as a potential to empower local women and revive the culture of their ancestors. This study aims to understand the empowerment process carried out by Terogong Betawi Batik craftsmen, and to see the results obtained by these female craftsmen during their involvement in this home industry. This research was conducted using a descriptive qualitative research type with observation, interviews, and documentation studies data collection techniques. The theory employed in this research is the stage theory proposed by Teguh Sulistiyani, and the theory of believing empowerment to see the results put forward by Schuler, Hashemi and Riley as quoted by Edi Suharto. The results of this study indicate that the empowerment process within the Terogong Betawi Batik female craftsman could positively increase their capacities such as freedom of mobility, acquaintance ability, well-coordinated capability, the augmented involvement in household decisions, and economic family security. These craftswomen who succeeded in the empowerment process carried out by Terogong Betawi Batik management achieved benefits both in material and intellectual.


Abstrak. Batik Betawi di wilayah Terogong sudah ada sejak tahun 1960-an dengan pengrajin yang mayoritas perempuan. Namun seiring berkembangnya zaman yang semakin modern, budaya tersebut sudah mulai hilang sejak tahun 1970-an. Pendiri Batik Betawi Terogong, Ibu Siti Laila dan Ibu Hafidzoh melihat hal tersebut sebagai potensi yang mereka punya untuk memberdayakan perempuan sekitar dan membangkitkan kembali budaya yang dimiliki nenek moyangnya terdahulu. Tujuan dari penelitian ini untuk lebih mengetahui proses pemberdayaan yang dilakukan oleh para perempuan yang berlatar belakang budaya Betawi sebagai pembatik batik Betawi Terogong, dan mengetahui hasil yang diperoleh pengrajin perempuan selama bergabung dalam industri rumahan tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tahapan pemberdayaan yang dikemukakan oleh Teguh Sulistiyani, dan teori keberhasilan pemberdayaan untuk melihat hasil yang dikemukakan oleh Schuler, Hashemi dan Riley dalam Edi Suharto. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya usaha Batik Betawi Terogong tersebut proses pemberdayaan yang dilakukan pengrajin perempuan dapat meningkatkan kapasitas diri mereka seperti: kebebasan mobilitas, kemampuan membeli kebutuhan rumah tangga, dan ikut terlibat dalam keputusan-keputusan rumah tangga, dan jaminan ekonomi keluarga. Para perempuan pengrajin batik Betawi Terogong sudah berhasil dalam proses pemberdayaan yang dilakukan oleh pengelola Batik Betawi karena banyak manfaat yang didapat dari materiil maupun intelektual mereka dari proses tersebut.


Keywords


pemberdayaan perempuan, potensi budaya lokal, Batik Betawi

References


AA, M. A. P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Adi, I, R. (2003). Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas. Lembaga. Depok: Fakutas Ekonomi Universitas Indonesia.

Aida Vitayala S. Hubeis. (2010). Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa. Bogor: IPB Press.

Ambar Teguh Sulistiyani. (2004). Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Gava Media.

Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.

Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian Kualitatif; Teori dan Praktek. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi 1990. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. ed. revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, N. (1987). Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial Suatu Teori Pendidikan. Yogyakarta: Rake Sarasin

Purbasari, M. (2010). Indahnya Betawi. Jurnal Humaniora, 1(1), 1. https://doi.org/10.21512/humaniora.v1i1.2142

Purwadi. (2005). Upacara tradisional Jawa: menggali untaian kearifan lokal (Cet. 1.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohidi, T. R. (1992). Analisis kualitatif (deskripsi singkat dalam konteks penelitian kualitatif). PUSLIT - IKIP SEMARANG.

Soedjatmoko. (1984). Etika Pembebasan Piihan Karangan tentang Agama, Kebudayaan, Sejarah dan Ilmu Pengatahuan (1st ed.). LP3 ES.

Soekanto, S. (1982). Sosiologi: suatu pengantar (edisi kesatu). Bandung: Remadja Karya.

Soetomo. (2011). Pemberdayaan masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2007). Metode penelitian administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharto, E. (2010). Membangun masyarakat memberdayakan rakyat: Kajian strategis pembangunan kesejahteraan sosial & pekerjaan sosial. Bandung: Refika Aditama.

Sumodiningrat, G. (1998). Membangun perekonomian rakyat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sutopo, H. B. (2006). Metodologi penelitian kualitatif (2 nd ed). Surabaya: Sebelas Maret University Press.

Suryana. 2010. Metode Penelitian Model Praktis Penlitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: UPI

Wibowo, D, E. (2011). Peran ganda perempuan dan kesetaraan gender. Yogyakarta: Muwazah.

Wrihatnolo, R. R. (2007). Manajemen pemberdayaan: Sebuah pengantar dan panduan untuk pemberdayaan masyarakat.

Yulistiani, I. (2001). Ragam Penelitian Kualitatif: Penelitian Lapangan. Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UI.

SKRIPSI

Diana, A. (2015). Kontribusi Perempuan dalam ekonomi keluarga (Studi kasus Home Industry Kerupuk Ikan Ibu Sumarni di Dusun Suko Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo). Fakulas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel, Surabaya

Fiqih Akbar. (2017). Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga din Industri Rumahan Primajaya Kelurahan Kerukut Kecamatan Limo Kota Depok. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HIdayatullah, Jakarta

JURNAL

Ni Nyoman Seriati, S. (2013). Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Melaksanakan Revitalisasi Budaya Lokal “Bersih Desa” di Ketingan, Sleman. Jurnal Penelitian Humaniora 18(1). Retrieved from www.pu.go.

Malik, A., & Mulyono, S. E. (2017). Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal melalui Pemberdayaan Masyarakat. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(1), 87–101. https://doi.org/10.15294/pls.v1i1.15151

ARTIKEL

Republika Online. (2020). Kearifan Lokal Batik Betawi Terogong. (n.d.). Retrieved from https://republika.co.id/berita/puz21g366/nasional/jabodetabek-nasional/19/07/17/puqwwr284-kearifan-lokal-batik-betawi-terogong


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/empati.v10i1.21505

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 wg pramita

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.