Filling the Position of Constitutional Court Judge and its Corraletion With the Independence of Judges (Comparative Study of Some Countries)
Abstract
Abstract.
This article explains how to fill the position of judges of the Constitutional Court in Indonesia by comparing the mechanism of filling the office of judges of the Constitutional Court in several countries in the world. This study also conducted a study on the correlation of filling the position of judges of the Constitutional Court with the independence of judges of the Constitutional Court in carrying out its functions and authority. This article concludes that there are three ways of recruitment of constitutional judges applicable in some countries. First mentioned, the single body mechanism, the appointment mechanism, the executive may determine all members of the Constitutional Court without further supervision by the legislative branch. Second, cooperative appointment mechanisms model; the appointment of this model calls for cooperation between institutions in determining the composition of a court or similar organ. Third is a representative reproduction model, this model involves a number of state institutions. For example, in Italy three of the nine constitutional justices are filed by the President, three by parliament, and three by the Supreme Court.
Keywords: Filling the Position of Judge of the Constitutional Court, Independence, Comparison
Abstrak.
Artikel ini menjelaskan bagaimana pengisian jabatan hakim Mahkamah Konsitutisi di Indonesia dengan melakukan perbandingan terhadap mekanisme pengisian jabatan hakim Mahkamah Konsitutisi di beberapa negara di dunia. Penelitian ini juga melakukan studi terhadap korelasi pengisian jabatan hakim Mahkamah Konstitusi dengan Independensi hakim Mahkamah Konstitusi dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya. Artikel ini menyimpulkan bahwa ada tiga cara rekruitmen hakim konstitusi yang berlaku di beberapa negara. Pertama disebut, single body mechanism, mekanisme pengangkatan ini, eksekutif dapat menentukan seluruh anggota Mahkamah Konstitusi tanpa pengawasan lebih lanjut oleh cabang legislatif. Kedua, model cooperative appointment mechanisms; pengangkatan model ini menghendaki kerja sama di antara lembaga-lembaga dalam menentukan komposisi mahkamah atau organ sejenisnya. Ketiga, adalah model pengankatan representative, model ini melibatkan sejumlah lembaga negara. Sebagai contoh di Italia tiga dari Sembilan hakim konstitusi diajukan oleh Presiden, tiga oleh parlemen, dan tiga oleh Mahkamah Agung.
Kata kunci: Pengisian Jabatan Hakim MK, Independensi, Perbandingan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asshidiqie, Jimly. Model-Model Pengujian Konstitusional di Berbagai Negara, Jakarta: Konpress, 2005.
Asshidiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
Asshidiqie, Jimly., dan Ahmad Syahrizal, Peradilan Konstitusi di Sepuluh Negara, Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
Barok, Aharon, The Judge in A Democracy, New Jersey: Princeton University Press, 2006.
E. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, cet ke 8, disadur oleh Moh. Saleh Djindang, Jakarta: Balai Buku Ichtiar, 1985.
Fadjar, Abdul Mukhtie, Hukum Konstitusi dan Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
Fatkhurohman, Memahami Keberadaan Mahkamah Konstitusi di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004.
Husein, Zainal A.M., Menjaga Denyut Konstitusi, Jakarta: Konpress, 2004.
M. P Jain, Indian Constitutional Law, 5th edition, New Delhi: Wadhwa Publisher Nagpur, 2006.
Manan, Bagir. Kekuasaan Kehakiman Indonesia dalam UU No. 4 Tahun 2004, Yogyakarta: FHUII Press, 2007
Manan, Bagir. Teori dan Politik Konstitusi, Yogyakarta: FH UII Press, 2003.
Murphy, Walter F. et., al, Courts, Judges & Politics, An Introduction to the Judicial Process, Sixth Edition, Boston, McGraw Hill, 2005.
Ranawijaya, Usep. Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983.
Syahrizal, Ahmad. Peradilan Konstitusi: Suatu Studi tentang Adjudikasi Konstitusional Sebagai Mekanisme Penyelesaian Sengketa Normatif, Jakarta: Pradnya Paramita, 2006.
Yunus, Nur Rohim, Teori Dasar Penelitian Hukum Tata Negara, Jakarta: Poskolegas, 2017.
Journals
Susi Dwi H. “Pengisian Jabatan Hakim: Kebutuhan Reformasi dan Pengekangan Diri”, Jurnal Hukum IUS Quia Iustum, Vol 4, Oktober 2014.
Prabawa, Harga Adi. “Kewenangan Mahkamah Agung, Dewan Pewakilan Rakyat, Presiden dalam Pengsian Jabatan Hakim Konstitusi dan Kaitannya dengan Idepedensi Hakim Konstitusi”, Skripsi Sarjana Universitas Indonesia, Depok, 2016
Phintaka, Fahresi Arya. “Implementasi Pengisian Jabatan Hakim Pada Mahkamah Konstitusi Oleh Tiga Cabang Kekuasaan Negara Dalam Perspektif Kekuasaan Kehakiman Yang Merdeka”, Tesis Magister Universitas Sebelas Maret, Solo, 2015.
Akkas, Sarkar Ali. “Appoinment of Judges: A Key Issue of Judicial Independence,” Bond Law Review 16, Januari-2014.
Kitchin, Willian. “Legal Reform and the Expansion of Judcial Power in Rusia”, dalam The Global Expansion of Judicial Review.
Internet
Asri, Sabrina, “Inilah Tahapan Seleksi Calon Hakim MK Pengganti Hamdan Zoelva, http://nasional.kompas.com/read/2014/12/10/15150691/Inilah.Tahapan.Seleksi.Calon.Hakim.MK.Pengganti.Hamdan.Zoelva, Accessed on November 27, 2016.
Prabowo, Dani. “Mahfud MD: Perppu MK Baik untuk Jangka Panjang,” http://nasional.kompas.com/read/2013/10/21/1119130/Mahfud.MD.Perppu.MK.Baik.untuk.Jangka.Panjang., Accessed on November 27, 2016.
Didi Purwadi, ”Kronologi Penangkapan Akil Mochtar, http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/10/03/mu3hdy-kronologis-penangkapan-akil-mochtar, Accessed on November 27, 2016.
Jimly Asshiddiqie, “Liberalisasi Sistem Pengisian Jabatan Publik” www.jimly.com/makalah/namafile, hlm. 14. Accessed on November 27, 2016.
Jimly Asshidiqie, “Kedudukan Mahkamah Konstitusi dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia,” http://www.jimlyschool.com/read/analisis/238/mahkamah-konstitusi-dalam-struktur-ketatanegaraan-indonesia/, Accessed on November 27, 2016.
DOI: https://doi.org/10.15408/jch.v6i2.4739 Abstract - 0 PDF - 0
Refbacks
- There are currently no refbacks.