Prospect of Judicial Preview in the Constitutional Court Based on the Construction of Constitutional Law
Abstract
Abstract
The Constitutional Court is a state institution that has the authority for reviewing laws against the Constitution (Judicial Review). Several times in issuing its decisions, the Constitutional Court has acted as a Positive Legislator. The potential for a legal vacuum as the implication of revoking a law is large. and also the slow formation of laws by the legislative body (DPR) and the lack of quality of regulations. The current law-making does not pay attention to legal ideals based on Pancasila so that the resulting legal products lose their meaning. This has resulted in many people whose constitutional rights have been violated. The state should be present to give full constitutional rights to its citizens. The Constitutional Court needs additional authority to maintain the supremacy of the constitution. additional authority as a preventive mechanism is Judicial Preview. The French state places Judicial Preview as an authority of the Constitutional Council. Austria and Germany apply Judicial Preview as a preventive measure for losses that can occur if the Draft Law is passed. A renewal of the Constitutional Law to perfect existing ones makes the prospect of Judicial Preview in Indonesia an Urgency for immediate implementation.
Keywords: Constitutional Court, Authority, Judicial Preview
Abstrak
Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga negara yang memiliki kewenangan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar (Judicial Review). Dalam mengeluarkan putusannya Mahkamah Konstitusi beberapa kali bertindak sebagai Positif Legislator. Potensi terjadinya kekosongan hukum sebagai implikasi dicabutnya suatu Undang-Undang sangatlah besar. Ditambah dengan lambatnya pembentukan Undang-Undang oleh lembaga legislatif (DPR) serta kualitas peraturan yang kurang. Pembuatan Undang-Undang saat ini tidak memperhatikan cita hukum yang berakar pada Pancasila sehingga produk hukum yang dihasilkan kehilangan maknanya. Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat yang dilanggar hak konstitusionalnya. Negara seharusnya hadir untuk memberikan hak konstitusional secara penuh kepada warga negaranya. Untuk mencegah hal tersebut maka Mahkamah Konstitusi membutuhkan suatu kewenangan tambahan untuk menjaga tegaknya supremasi konstitusi. Kewenangan tambahan sebagai mekanisme preventif tersebut berupa Pengujian Rancangan Undang-Undang (Judicial Preview). Perancis menempatkan Judicial Preview sebagai kewenangan dari Constitutional Council. Austria dan Jerman juga memberlakukannya sebagai tindakan pencegahan. Pembangunan Hukum Konstitusi untuk menyempurnakan yang sudah ada menjadikan prospek Pengujian Rancangan Undang-Undang di Indonesia menjadi urgensi untuk segera diterapkan.
Kata Kunci: Mahkamah Konstitusi, Kewenangan, Judicial Preview
Аннотация
Конституционный суд - это государственное учреждение, которое имеет право проверять законы на предмет соответствия Конституции. Вынося свои решения, Конституционный суд несколько раз выступал в качестве позитивного законодателя. Потенциал правового вакуума как последствия отмены закона огромен, особенно в сочетании с медленным формированием законов законодательным органом (DPR) и отсутствием качественных нормативных актов. Текущее формирование законодательства не обращает внимания на идеалы права, укоренившиеся в Pancasila, так что получаемые легальные продукты теряют свое значение. Это привело к тому, что конституционные права многих людей были нарушены. Государство должно присутствовать, чтобы предоставить своим гражданам полные конституционные права. Чтобы этого не произошло, Конституционному суду необходимы дополнительные полномочия для защиты верховенства конституции. Дополнительные полномочия в качестве превентивного механизма представлены в форме судебного предварительного надзора (Judicial Preview). Франция помещает судебный предварительный надзор в ведение Конституционного Совета. Австрия и Германия также приняли его в качестве меры предосторожности. Разработка Конституционного закона с целью усовершенствования существующего делает перспективу судебного надзора в Индонезии неотложной его реализацией.
Ключевые Слова: Конституционный Суд, Власть, Судебный Надзор
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Books
Abadi, M. H., & Hajri, W. A. Pemuatan Norma Hukum yang Telah Dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi. Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2017.
Akbar, P. Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.
Asshiddiqie, J. Konstitusi Bernegara Praksis Kenegaraan Bermartabat dan Demokratis. Malang: Setara Press, 2016.
Asshiddiqie, J., & Syahrizal, A. Peradilan Konstitusi di 10 Negara. Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
Ence, I. A. Negara Hukum & Hak Uji Konstitusionalitas Mahkamah Konstitusi (Telaah Terhadap Kewenangan Mahkamah Konstitusi). Bandung: PT. Alumni, 2008.
Hady, N. Teori Konstitusi dan Negara Demokrasi (Paham Konstitusionalisme Demokrasi di Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945). Malang: Setara Press, 2016.
Siahaan, M. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2012.
Tim Penyusun Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2010.
Yaqin, A. A. Constitutional Question Kewenangan Yang Terlupakan Dan Gagasan Untuk Melembagakannya Di Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sinar Grafika, 2018.
Articles
Bisariyadi. Yudisialisasi Politik dan Sikap Menahan Diri: Peran Mahkamah Konstitusi Dalam Menguji Undang-Undang, Jurnal Konstitusi, Volume 12 Number 3 (2015). https://doi.org/10.31078/jk1233
Bo’a, F. Y. Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dalam Sistem Hukum Nasional, Jurnal Konstitusi, Volume 15 Number 1 (2018). https://doi.org/10.31078/jk1512
Kurniawan, A. K. Judicial Preview Sebagai Mekanisme Verifikasi Konstitusionalitas Suatu Rancangan Undang-Undang, Jurnal Konstitusi, Volume 11 Number 4 (2014).
Maulana, M. R. Upaya Menciptakan Produk Hukum Berkualitas Konstitusi Melalui Model Preventif Review, Jurnal Konstitusi, Volume 15 Number 4, (2018). https://doi.org/10.31078/jk1545
Nalle, V. I. Konstruksi Model Pengujian Ex Ante terhadap Rancangan Undang-Undang di Indonesia, Jurnal Konstitusi, Volume 10 Number 3 (2013).
Qamar, N. Kewenangan Judicial Review Mahkamah Konstitusi, Jurnal Konstitusi, Volume I Number 1 (2012).
Rahayu, D. P. Aktualisasi Pancasila Sebagai Landasan Politik Hukum Indonesia, Yustisia, Volume 4 Number 1 (2015). https://doi.org/10.20961/yustisia.v4i1
Safaat, M. A., Widiarto, A. E., & Suroso, F. L. Pola Penafsiran Konstitusi dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Periode 2003 - 2008 dan 2009 - 2013, Jurnal Konstitusi, Volume 14 Number 2 (2017). https://doi.org/10.31078/jk1421
Savitri, D. N. Constitutional Preview, and Review of International Treaties: France and Indonesia Compared, Constitutional Review, Volume 5 Number 1 (2019). https://doi.org/10.31078/consrev512
Siahaan, M. Uji Konstitusionalitas Peraturan Perundang-Undangan Negara Kita: Masalah dan Tantangan, Jurnal Konstitusi, Volume 7 Number 4 (2010).
Utomo, N. A. Dinamika Hubungan Antara Pengujian Undang-Undang dengan Pembentukan Undang-Undang, Jurnal Konstitusi, Volume 12 Number 4 (2015). https://doi.org/10.31078/jk1248
Wijayanti, W. Eksistensi Undang-Undang Sebagai Produk Hukum Dalam Pemenuhan Keadilan Bagi Rakyat (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/PUU-X/2012), Jurnal Konstitusi, Volume 10 Number 1 (2012).
Legal Instrument
Constitution of the Republic of Indonesia
Constitutional Court Decision Number 28/PUU-XI/2013
Constitutional Court Decision Number 85/PUU-XI/2013
Law Number 8 of 2011 concerning Amendments to Law Number 24 of 2003 concerning the Constitutional Court
Internet
Mahkamah Konstitusi, “Rekapitulasi Perkara Pengujian Undang-Undang”, https://mkri.id/index.php?page=web.RekapPUU, accessed on April 1, 2020.
DOI: https://doi.org/10.15408/jch.v8i3.16940 Abstract - 0 PDF - 0