Melacak Akar Pondasi Hubungan Indonesia-Rusia Kajian Historis Menggali Motif-Motif Teologis, Nautis, ideologis, dan Politik pada Literatur Rusia Abad 11-20
Abstract
Keywords
References
KH. Ibrahim Husain penulis temukan sebagai satu-satunya tokoh Islam dari Indonesia (di antara dan tokoh dunia lainnya) yang tercatat mengabadikan pandangannya dalam buku
Al-Muslimun fi al-lttihad al-Sufyity: al-Thariq Ila Hayah Jadldah. Dar al- Taqaddum, Moskow, 1977, h. 152.
Lihat Anas B. Khalidov. "Collections of Islamic Manusripts in The Former Soviet Union and Their Cataloguing" dalam The Significance of Islamic Manuscripts.
John Cooper (Ed.) Cambridge University, London, 1992. P. 31-44. Penulis berhasil mengadakan wawancara langsung dengan A. B. Khalidov di ruang kerjanya di lnstiute of Oriental Studies di kota St. Petersburg.
lebih jauh lihat Wan Jamaluddin Z. Studi keislaman di Rusia: Prospek dan Tantangan. Makalah dalam Studium General di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden lntan Bandar Lampung, 14 September 2004.
Demikianlah setidaknya kesan yang terefleksi lewat gema acara "Peringatan 50 tahun Hubungan lndonesia-Rusia" yang dirayakan di Megapolitan Moskwa pada Januari 2000 lalu.
Pengaruh tradisi dan budaya Eropa Barat tampak membanjiri kehidupan bangsa Rusia terutama sekali pada era Raja Peter The Great (awal abad 18), sedangkan motif-motif Timur (juga keislaman) telah lebih dulu me-
rembesi fenomena sosial dan budaya di Rusia menjelang abad 10. Lihat misalnya dalam uraian Mikhail Piotrovsky, General Direktur The State Hermitage Museum, dalam karyanya On Islamic Art. Saint Petersburg. 2001.
Simbol ini pernah dipakai sebagai lambang resmi kerajaan imperium Rusia dan terhitung sejak revolusi Bolshevik-Komunis pada tahun 1917 simbol ini diganti dengan lambang Palu-Arit dan bendera Merah.
Pasca perestroika dan glasnost Federesi Rusia kembali menggunakan lambang "Elang Berkepala Dua" sebagai simbol negara.
Lihat Ye A. Vasiliyev. Idea Bangsa Rusia (Ruskaya Idea). Moskow, 2002
Mengenai sumber-sumber kesejarahan Indonesia yang terdapat dalam literalur-lileratur Rusia, Arab, Persia, Ona, dan lainnya dapat dijadikan panduan sebuah karya S.Yu.
Perskaya. Sumber-sumber Sejarah Indonesia Kuno hingga tahun 1917. (lstochniki po istorii lndonezii s drevneishikh vremen po 1917 goda). Moskwa. 1974.
Lihat Pashkov B. Grigoriyevich. Rusia dan Imperium Rusia, sebuah garis geneologi sejarah tokoh-tokoh terkemuka (862-1917). (Rusy, Rassiya. Rassiskaya lmperiya, Genealogicheskoye drevo asnavnikhh rusykikh rodov (862·1917).
Cetakan II. Moskow. 1996
Tentang hal ini dapat ditelusuri dalam T. Braddell. Esq. The Ancient Trade and The Indian Archipelago. JIAEA.
II. 1857. h. 231-277; G.R Tib-betts. Pre-Islamic Arabian and South-East Au JMBRAS, 29, m. 1956. h. 182-208. Hadi Hasan.
A History of Persian Nwigalion. London, 1928; G.F.Hourani. Arab Seafaring in the Indian Ocean in Ancient and Early Medieval
times. Beirut: Khayyats. 1963.
"Ya-wa-dl" dalam catatan Fa Hsien tersebut kini diidentifikasi para ahli sebagai toponim Jawadwipa yang juga merupakan sebutan bagi Jawa dalam teks-teks berbahasa Sanskerta.
J. Takakusu. A Record of the Buddhist Religion as Practised in India and the Malay Archipelago.
Oxford. 1896.
Dalam kaitan ini penulis sangat berterima kasih kepada budi baik Prof. Dr. Aleksander K. Ogloblin yang telah bersedia meminjamkan dan bersama-sama membedah karya penting tersebut
yaitu Images of Nusantara in Russian Literature. Leiden: Koninklijk lnstituut Voor Taal Land· en Volkendkunde (KlTLV).
setebal 516 halaman terdiri dari tiga bagian utama. Demikian pula halnya kepada Dr. Yelena Stanisla Soboleva yang telah meluangkan waktu dan membantu penulis
mengakses beberapa sumber informasi terkait lainnya.
Lebih jauh lihat Shokhin, V. K. Drevnyaya Indiya v kulture Rusi (XI seredina XV v.)
(India Kuno dalam kultur Rusia). Moskva: Nauka, 1986
Kronika tentang wayang serupa juga sangat termasyhur di dalam kehidupan masyarakat Muslim Nusantara.
Literarur awal Nusantara memiliki kronika tertulis dengan judul "Hikayat lskandar Zulkarnain" di samping berbagai tradisi lisan lainnya.
Salah satu Naskah Nusantara berjudul Sejarah Melayu bertahun 1798 tentang kronika India yang memuat riwayat tokoh legendaris Iskandar Zulkarnain hingga saat ini disimpan dengan baik di Institut Studi Ketimuran
(lnstitut Vostokovedeniya), SL Petersburg dengan nomor P.1.op.S.yed. hr. 8 dan 9.
V.I. Braginsky menyebutnya The unrecognized Nusantara, sedang penulis menilai lebih tepat menyebutnya benua/negeri antah berantah sebagaimana sering digunakan dalam literatur-literatur awal Melayu-Nusantara.
Dalam terminologi al-Qur'an kita jumpai "Jannat Adn" Lihat QS 9:72. 61:21, 13:23, 16:31, 35;33, 18:31 dsb.
Bandingkan dengan Benua Ruhum dan Nusantara dalam konsepsi kosmografi yang terbangun sebagai sentimen religio-kultural masyrakat setempat (khususnya Minangkabau) tentang pennciptaan Alam Minang. Datuk Sangguno Dirajo. Mustiko Adat Alam Minangkabau. Djakata: Kementrian
PP&K. 1995: Tufik Abdullah . "Modernization in the Minangkabau word : West Sumatera in the early decades of The Twentieth century. Dalam C. Holt (peny.) Culture and Politcs in Indonesia, Ithaca, New Yok: Cornell University Press. 19722.
Nikitin, Afanasy. Khozheniye za tri morya Afanasiya Nikitina. Diedit oleh Ta.S. Lurye dan L.S Semeneov. Leningrad: Nauka. 1986. h. 161
V.I Braginsky. Image of Nusantara. KITLV-Leiden, 1990, h. 45.
Lihat Fuck, J.w, 1960. Buzung b. Shahriyar, in: Encyclopedia of Islam, New edition.
Vol. 1, Leiden: Brill, London: Luzac. Bandingkan dengan Var der Lith, Kitab 'aja'ib al-Hind,
dan Quennel, The Book of Marvels of India
Mengutip Luppov (1970:17, 201), V. I. Braginsky menyatakan setidaknya pada abad 16 M
terjemahan telah dilakukan.
DOI: 10.15408/bat.v11i1.6783
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2005 Wan Jamaluddin Z
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.