REKOGNISI KOMPETENSI BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID 19
DOI:
https://doi.org/10.15408/dialektika.v10i2.46870Keywords:
berpikir,, kritis,, kreatif,, covid-19Abstract
Pembelajaran daring dimasa pandemi menyebabkan hilangnya tradisi berpikir kritis dan rendahnya kreativitas siswa. Hilangya tradisi tersebut disebabkan karena siswa kurang distimulasi dan dievaluasi oleh pihak sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan rekognisi kompetensi berpikir kritis dan kreatif yang dimiliki oleh guru Bahasa Indonesia SMA/MA di Kota Tangerang Selatan. Subjek dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia di 20 SMA/MA Negeri dan Swasta di Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Rekognisi Guru Bahasa Indonesia di kota Tangerang Selatan dalam pembelajaran daring di masa pandemi covid 19 adalah laku kognitif secara sadar akan ancaman dari luar berupa tantangan abad 21 yang bermuara pada revolusi industri 4.0. 2) Berdasarkan analisis soal MCR (Multiple-Choise with Reason) tampak dari hasil rerata skor yang diperoleh bahwa guru SMA di Tangsel sudah menstimulasi siswa untuk berpikir kritis. SMAN 1 Ciputa skor 93.2, SMA Kharisma Bangsa skor 91.6, MAN 1 Serpong skor 90.6, MA Islamiyah Ciputat skor 89.2. SMKN 7 Tangsel skor 93,0 dan SMK Kesehatan Nusantara skor 84.2. 3) Guru Bahasa Indonesia sudah menstimulasi siswa untuk berpikir kreatif ditunjukkan dengan sisitem evaluasi yang diberikan melalui pembuatan soal esay. Secara keseluruhan dari 6 sekolah yang diteliti 3 sekolah yakni SMAN 1 Ciputat, SMA Kharisma Bangsa, dan SMKN 7 Tangsel memperoleh skor 100. Sementara itu, tiga sekolah lainnya yakni MAN 1 Serpong skor 95, MA Islamiyah Ciputat skor 95 dan SMK Kesehatan Nusantara skor 90.
References
Alma, B. (2013). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Alfabeta.
Anggraeni, S. W. (2016). "Hubungan Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Kemampuan Menulis Narasi". Jurnal Pendidikan Dasar UNJ, 6(1).
Arifa, F. N. (2020). Tantangan Pelaksanaan Kebijakan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Covid-19. Bidang Kesejahteraan Sosial: Info Singkat Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis, XII(7), 14–15.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Bandung
Ayuni, D. dkk. (2020). "Covid-19, Kesiapan Guru TK Menghadapi Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19". Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 414–421.
Ermavianti, D., & Wahyu, S. (2020). "Optimalisasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Di Tengah Pandemi Covid19 Pada Pembelajaran Tata Rias". Ide Guru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 5(1).
Handayani, F. (2020). "Membangun Keterampilan Berpikir Kritis Siswa melalui Literasi Digital Berbasis STEM pada Masa Pandemik Covid 19". Jurnal Cendekiawan, 2(2).
Luthvitasar, N., & Dkk. (2012). "Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif dan Kemahiran Generik Sains". Journal of Innovative Science Education UNNES, 1(2), 92–97.
Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Pustaka Setia.
Munandar, U. (2004). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta.
Nurgiyantoro, B. (2014). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. BPFE Yogyakarta.
Nurhayati. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif. Pustaka Belajar.
Prabowo, R. A. (2019). "Politik Rekognisi Axel Honneth: Relevansinya terhadap Jaminan Kesetaraan dalam Hukum di Indonesia". Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 4(2).
Pramesti, M. W. (2020). No Title. Jurnal Mimbar Adminidtrasi, 1(21), 61–83.
Redhana, I. W. (2019). "Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 dalam Pembelajaran Kimia". Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 13(1), 2239 – 2253.
Sari, Y. fana, & Putra, D. (2015). "Pengaruh Model Pembelajaran Treffinger terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang". Jurnal Pendidikan Geografi, 2(2).
Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D dan Penelitian Pendidikan). Alfabeta.