Lukisan Kaca Cirebon "Konfigurasi Estetis Multidimensi (Napak Tilas Lukisan Kaca Khas Cirebon Generasi Pertama))
DOI:
https://doi.org/10.15408/bat.v7i1.4091Keywords:
fundamental-komprehensif, Edward Burnet Taylor, Bapak Antropologi, terminologi kebudayaanAbstract
Konsep kebudayaan secara fundamental-komperhensif telah dikenalkan oleh para ahli antropologi pada pertengahan abad 19 terutama Edward Burnet Taylor (1871), Bapak Antropologi Dunia yang menyatakan pemikirannya mengenai terminologi kebudayaan secara definitif; That complex whole which imcludes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and play other capabilities and habits acquiered by man as a member of society.References
Ambary, Hasan M. & Jalaludin Rachmat, Ikonoklasme dalam Silam dan Ekspresi Seni Klaigrafi dan Arabesk, tt. tp., tth.
casta, Made, Belajar Melukis Kaca, Skripsi pada FPBS Jurusan Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung (UPI), Bandung, 1998.
Guritno, Pandam, Wayang, Kebudayaan Indonesia dan Pancasila, CV. Haji Masagung, Jakarta, 1998.
Gocher, Jill, Cirebon, The Times Travel Library, t.t., 1990.
Israr, C., Dari Teks Klasik Sampai ke Kaligrafi Arab, Yayasan Masagung, Jakarta, 1985.
James, david, Islamic Art an Introduction, The Hamlyn Publishing Group Ltd., Czekoslovakia, 1979.
Mulyono, Sri, Ir. Wayang asal-usul, Filsafat, dan Masa Depannya, Cv. H. Masagung , Jakarta, 1989.
Putra, Shri Hedy Ahimsa, Sebagai Teks dalam Konteks, Seni dalam Kajian Antropologti Budaya, Jurnal Seni VI/ 01: 18-29, Yogyakarta
, 1998.
Salad, Hamdy, Agama Seni; Refleksi Teologis dalam Ruang Estetik, Yayasan Semesta, Cet. Ke-1, Yogyakarta, 2000.
Sirajuddin, D., Belajar Kaligrafi Islam, Penerbit Idayus, Jakarta, 1986.
Subroto, Drs., dan Drs. parsuki, album seni Budaya Jawa Barat, departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1983.
harian Pikiran Rakyat, 13 Januari 1987.





