Masjid pada Masyarakat Adat di Jawa Barat

Iwan Hermawan

Abstract


Abstrak

Keberadaan Masjid penting bagi umat Islam, fungsinya tidak hanya terbatas sebagai tempat beribadah namun juga berfungsi sosial. Masyarakat Adat di Jawa Barat tidak semuanya menganut kepercayaan leluhur, di antara mereka terdapat kelompok masyarakat adat yang menganut ajaran Islam dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tidak meninggalkan nilai budaya warisan leluhur. Tulisan ini menguraikan keberadaan masjid di perkampungan masyarakat adat, terutama berkenaan dengan fungsi serta perletakannya secara adat. Data pendukung diperoleh melalui kegiatan studi pustaka, survey dan wawancara terbuka yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Keberadaan masjid di tengah masyarakat adat memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, yaitu peran keagamaan dan peran adat. Kondisi ini menunjukkan bahwa adat warisan leluhur tidak bertentangan dengan nilai keagamaan yang dianut, bahkan saling mengisi.

---

Abstrak

For Muslim, a Mosque not only for routine religion activity but also social function. Besides do religion activity, part of culture society of west java still doing what their heritage did. This article discussing about existence of a mosque among indigenous peoples of west java. The data taken from library research, survey, and open interview, and then analyzing quantitatively. A mosque among indigenous people are very important as religious symbol and indigenous activity. In the reality, those are not contradictive to the application, but it is supporting indeed.


Keywords


Mosque; Tradition; Religion; Culture

References


D. Daftar Pustaka

Adimihardja, Kusnaka. (1992) Kasepuhan yang Tumbuh di atas yang luruh. Bandung: Tarsito.

Bachtiar, T. (2010) “Memuliakan Air, Memuliakan Kehidupan Bercermin di Lembur Naga” Prosiding Seminar Nasional Naskah Kuna Nusantara 5-6 Oktober 2010. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Bemmelen, RW van. (1949) The geology of Indonesia, The Hague: Martinus Nijhoff

Danasasmita, Saleh, dkk. (1987) Sewaka Dharma, Sanghyang Siksakandang Karesian, Amanat Galunggung: Transkripsi dan Terjemahan. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajiaan Kebudayaan Sunda (SUNDANOLOGI), Dirjen Kebudayaan Departemen P dan K.

Ekadjati, Edi S., (1995) Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya

Garna, Judistira. (1993) “Masyarakat Baduy di Banten” dalam Koentjaraningrat (Editor) Masyarakat Terasing di Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Greertz, Cliffort. (2003) Pengetahuan Lokal (penterjemah: Mubaikah, V., dan Danarto, A., dari Local Knowledge: Further Essays in Interpretative Anthrophology). Yogyakarta: Merapi

Gunawan, Aditia. (2010) “Warugan Lemah: Pola Pemukiman Sunda Kuna.” Dalam Perubahan Pandangan Aristokrat Sunda (Seri Sundalana) Bandung: Pusat Studi Sunda.

Harun, Ismet B., dkk. (2011) Arsitektur Rumah dan Permukiman Tradisional di Jawa Barat. Hasil Pengamatan dan Dokumentasi. Bandung: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.

Hermawan, Iwan (2012) “Pola Permukiman Tradisional Sunda: Studi Terhadap Permukiman Masyarakat kampung Naga” dalam Rahardjo, Supratikno. Ed. Arkeologi: Pola Permukiman dan Lingkungan Hidup. Jatinangor: Alqaprint.

Hermawan, Iwan. (2013) Ruang pada Masyarakat Tradisional Sunda, Kasus Kampung Naga. Laporan Penelitian Individual. Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hutagalung, M. Husen. (2008) “Partisipasi Masyarakat Adat terhadap Pariwisata : Studi Etnografi Pandangan Masyarakat Kampung Naga terhadap kegiatanPariwisata” dalam Jurnal Ilmiah Pariwisata Volume 13 No. 3. November 2008. hal. 174-187.

Ismudiyanto. (1987) “Kosmologi Perilaku Meruang di Kampung Naga, Telaah Singkat Pola Ruang Konsentris Kampung Jawa Barat di desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya” dalam Media Tehnik No. 2 Tahun IX April – Juli 1987.

Marzali, Amri. (2006) “Kata Pengantar” dalam Spradley, JP. (2006) Metode Etnografi (penterjemah: Elizameth, M.Z., dari The Ethnographic Interview), edisi II. Yogyakarta: Tiara wacana

Permana, R. Cecep. (2006) Tata Ruang Masyarakat Baduy. Jakarta: Wedatama Widya Sastra

Purwasasmita, Mubiar. (2005) “Membangun Jawa Barat berdasarkan Pendekatan Pelestarian Lingkungan”. Makalah pada Pelatihan Gentra Bogor (Bogor, 17-09-2005)

Purwitasari, Tiwi. (2006) “Pemukiman dan Religi Masyarakat Megalitik: Studi Kasus Masyarakat Kampung Naga, Jawa Barat” dalam Sedyawati, Edi (Editor) Arkeologi dari Lapangan ke Permasalahan. Bandung: IAAI Komda Jawa Barat – Banten.

Rosidi, Ajip., ed (2000) Ensiklopedi Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

Salura, Purnama. (2007) Menelusuri Arsitektur Masyarakat Sunda. Bandung: Cipta Sastra Salura

Satjadibrata. (2005 Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Spradley, James P. (2006) Metode Etnografi (penterjemah: Elizameth, M.Z., dari The Ethnographic Interview), edisi II. Yogyakarta: Tiara wacana.

Sobirin. (2007). “Tragedi Kawasan Lindung dan Hilangnya Hak Azasi Alam” dalam Menyelamatkan Alam Sunda dan Kajian lainnya mengenai Budaya Sunda (Seri Sundalana 6). Bandung: Pusat Studi Sunda

Suganda, Her. (2006) Kampung Naga Mempertahankan Tradisi. Bandung: Kiblat

Suhamihardja, Suhandi A.; Yugo Sariyun. (1991/1992) Kesenian, Arsitektur Rumah dan Upacara Adat Kampung Naga, Jawa Barat. Jakarta: Proyek Pembinaan Media Kebudayaan Ditjen Kebudayaan, Depdikbud.

Wibisana, Wahyu. (1988) “Menelusuri Sejarah Kampung Naga dan Singaparna” dalam Pikiran Rakyat, 11-10-1988 (hal. 6)

Warnaen, Suwarsih. dkk (1987) Pandangan Hidup Orang Sunda seperti tercermin dalam tradisi Lisan dan Sastra Sunda (penelitian tahap II: Konsistensi dan Dinamika). Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi), Dirjen Kebudayaan Dep. P dan K.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/bat.v21i2.3841

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Iwan Hermawan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.