Syariah Law and The Rights of Non-Muslims: The Importance of Reinterpreting traditional Syariah And Disseminating Progressive Syariah

Sukron Kamil

Abstract


Abstract

During the era of Reformasi the face of Indonesian politics was marked by, among other things, the kindling in a number of regions of the formalizing of Islamic law through regional bylaws, and in other areas through public policy. Efforts to achieve this started at the third level, that is at the level of regulating aspects of religious services and worship, going beyond Islamic family and economic law, and this was also the case with formalizing shariah law at national level.Despite the positive impacts of thissuch as improved security, seen from the perspective of the rights of non-Muslims the implementation of regional Islamic regulations or public policy is a threat, in part because of its positioning as something that may trigger the violation of non-Muslim rights. Examples of this are freedom of worship, freedom to establish schools, the right to take positions of leadership and inter-faith marriage. Moreover, parts of this implementation directly infringe the rights of non-Muslims, such as the obligation to wear a veil. From the Islamic legal perspective, shariah bylaws or regulation have also crossed the boundaries of traditional shariah law, particularly in the requirement to wear a veil and in freedom of worship. Shariah bylaws are a close reflection of traditional Islamic law. Because of this, the shariah law already embodied in regional legislation must be reinterpreted to make it something of benefit to people, providing a sound footing for accomodating such contemporary demands as basic human rights. In any case, the shariah that becomes formalised in bylaws should be progressive and modern, and this is the shariah law that needs to be publicised and supported.

Key Words: shariah bylaws,dzimmî, mainstream, hudîûd, khalwat, jizyah, ahl al-kitâb, takwil,and istishlâh.

 

-------

 

Abstak

Selama era reformasi, wajah perpolitikan Indonesia ditandai dengan adanya, antara lain, menjamurnya jumlah daerah-daerah yang memberlakukan hukum Islam melalui peraturan daerah, melalui kebijakan publik.Usaha untuk memeroleh hal ini dilakukan dengan tiga tingkatan, yaitu pada tingkat pemberlakuan aspek-aspek keagamaan, pelayanan dan peribadatan, kemudian berlanjut pada masalah hukum ekonomi dan keluarga islami, dan hal ini juga menjadi masalah pemberlakuan hukum syariah pada tingkat nasional.Meskipun dampak positif semacam ini dapat meningkatkan keamanan, ditinjau dari perspektif hak-hak non-muslim terhadap pemberlakuan peraturan daerah atau kebijakan publik menjadi sebuah ancaman, dikarenakan posisinya sebagai sesuatu yang bisa memicu pelanggaran  hak-hak non-muslim. Contohnya adalah kebebasan beribadah, kebebasan medirikan sekolah, hak untuk mengambil alih kepemimpinan dan perkawinan beda keyakinan. Di samping itu, sebagian dari implementasi ini dapat berpengaruh pada pelanggaran hak-hak non-muslim, misalnya kewajiban untuk memakai jilbab. Dari perspektif hukum Islam, hukum/peraturan syariah telah melanggar batas hukum syariah tradisional, khususnya dalam mewajibkan penggunaan jilbab dan kebebasan beribadah.Perda syariah merupakan refleksi hukum islam klasik. Hal ini dikarenakan hukum islam mencakup peraturan daerah yang harus ditafsirkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, dengan menampung aspirasi suara bawah.

Keywords: shariah bylaws,dzimmî, mainstream, hudîûd, khalwat, jizyah, ahl al-kitâb, takwil,and istishlâh.


Keywords


shariah bylaws,dzimmî, mainstream, hudîûd, khalwat, jizyah, ahl al-kitâb, takwil,and istishlâh.

References


Bibliography

Undang-Undang dan Perda:

UUD (Undang-Undang Dasar) 1945versi amandemen [the Constitution of Indonesia as amended]

Law No. 39/1999 concerning Human Rights, in Team ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, HAM, and Masyarakat Madani,[Citizenship Education: Democracy, Human Rights and Islamic Civil Society), Jakarta: ICCE UIN Jakarta, 2003

Book:

Abd Al-Aziz Al-Malibari,Syaikh Zainuddin.Fath al-Mu’în bi Syarh Qurrah al-‘Ain, Semarang: Maktabah Usaha Keluarga.

Al-Syatibi, Abu Ishaq.al-Muwâfaqât fî ushûl al-Syarî‘ah, Beirut, Dâr al-Hadîts al-Kutub al-‘Ilmiyyah, vol. I, part 2.

Amal, Taufik Adnan and Panggabean, Samsu Rizal.Politik Syari’at Islam, Dari Indonesia Hingga Nigeria, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2004.

An Na’im, Abdullahi Ahmed.Toward an Islamic Reformation Civil Liberties, Human Rights and International Law, Indonesian edition translated as Dekonstruksi Syari’ah, Yogyakarta: LKiS, 1994.

An Na’im, Abdullahi Ahmed. ”Syari’ah and Isu-Isu HAM, in Charles Kurzman (Ed.), Wacana Islam Liberal, Jakarta: Paramadina, 2001.

An-Na’im, Abdullahi Ahmed.Islam and Negara Sekular, Menegosiasikan Masa Depan Syariah, Bandung: Mizan, 2007.

An-Nawawi, al-Raudhah, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, nd. Jilid IV.

as-Sa’ad, Ahmad Muhammad and al-’Umri, Muhammad Ali.al-Ittijâhât al-Mu’âshirah fi Tathwîr al-Istitsmâr al-Waqfi, Kuwait: al-Amanah al’Amah li al-Auqaf, 2000.

as-Siba’i,Mushtafa Husni.Sosialisme Islam,translated by Abdai Ratomi fromIsytirakiyyah al-Islam, Bandung: Diponegoro, 1969.

Bantasyam, Saifuddin. in the Worksop “Religious Regulations and Human Rights: Promoting Human Rights Values in Young Muslim Leader circles” in Aula BKKBN Banda Aceh, 14 May 2008. This event was held by CSRC UIN Jakarta in conjunction with PKPM and KAS.

Effendi,Bahtiar. Islam and Negara; Tranformasi Pemikiran and Praktek Politik Islam di Indonesia, Jakarta: Paramadina, 1998.

Fauzi, Ihsan Ali. “Hak Asasi Manusia”, in Taufik Abadullah et al., Ensiklopedi Tematik Dunia Islam, Dinamika Masa Kini, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2002.

Hasani, Ismail (ed.) Berpihak and Bertindak Intoleran: Intoleransi Masyarakat and Restriksi Negara dalam Kebebasan beragama/Berkeyakinan di Indonesia [Taking sides and acting with intolerance, Community intolerance and state restriction of the freedom of religion/belief in Indonesia], Jakarta: Setara, 2009.

Hutabarat, Binsar A.”Perda Agama (Injil) dalam Perspektif Kristiani”, Jurnal Perempuan 60, Edisi September 2008, Jakarta; Yayasan Jurnal Perempuan, 2008.

Ibn Rusyd, Abu al-Walid.Fashl al-Maqâl fimâ Baina al-Hikmah wa as-Syarî’ah min al-Ittishâl, Cairo: Dar al-Ma’arif, 1999.

Impartial Team Report, ”Penyeragaman and totalisasi Dunia Kehidupan sebagai Ancaman terhadap Hak Asasi Manusia”, Sebuah Studi Kebijakan di Indonesia, 2006.

Indrianto, Antonius Maria.(ed) Perangkat Pembangunan Perdamaian: Contoh Kerja dari para aktivis Perdamaia di Indonesia[Measures for Building Peace: working examples by peace activists in Indonesia],Jakarta, Catholic Relief Service 2003; Hak Sipil and Politik Esai-Esai Pilihan [Selected Essays on Civil rights and Politics), Jakarta: Elsam, 2001.

Kamil, Sukron. Syari’ah Islam and HAM, Dampak Perda Syariah terhadap Kebebasan Sipil, Hak-Hak Perempuan, and Non Muslim, Jakarta, CSRC UIN Jakarta and KAS, 2007

Kamil, Sukron. “Pengaruh Regulasi Bernuansa Syari’ah terhadap Kehidupan Masyarakat Kota Tangerang: Studi terhadap Perda Pelacuran, regulasi tentang perkawinan, and agama”, Laporan Hasil Riset, [“The effect of shariah-nuanced regulations on public life in the city of Tangerang: A study of provincial regulations for prostitution, marriage and religion”, Report of Research Results], Jakarta CSRC UIN Jakarta and Respect Program, 2008.

Kamali, Muhammad Hasyim. Kebasan Berpendapat dalam Islam, Bandung: Mizan, 1996.

Lapidus, Ira M. Sejarah Sosial Umat Islam,translated by Ghufron A. Masadi fromHistory of Islamic Society, Jakarta: Rajawali Pers, 1999.

Madjid, Nurcholish. Fiqh Lintas Agama, Membangun Masyarakat Plural, Jakarta: Paramadina, 2004.

Mas’ud, Muhammad Khalid.Filsafat Hukum Islam, Studi tentang Hidup and Pemikiran Abu Ishaq asy-Syathibi, translated from Islamic Legal Philosophy; a Study of Abu Ishaq al-Syathibi, Bandung: Pustaka, 1996.

Mulia, Siti Musdah.Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Keagamaan, Bandung: Mizan, 2004.

Munir, Lily Zakiyah. “Simbolisasi, Politisasi and Kontrol terhadap Perempuan di Aceh”in Burhanudin (Ed.), Syariat Islam Pandangan Muslim Liberal, Jakarta: JIL, 2003.

Nafis, M. Wahyuni (Ed.), Kontekstualisasi Ajaran Islam, 70 Tahun Prof. Dr. Munawair Sjadzali, Jakarta: Paramadina, 1995.

Nashir, Haedar. Gerakan Islam Syari’at, Reproduksi Salafiah Ideologis di Indonesia, Jakarta: PSAP, 2007.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Edition I, Jakarta: UI Press, 1985.

Putro, Suadi.Mohammaed Arkoun, Islam and Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998.

Rais, M. Amin.Cakrawala Islam, Antara Cita and Fakta, Bandung:: Mizan, 1991.

Sabiq, Sayyid.Fiqh as-Sunnah, Jilid III, Cairo: Dâr Al-Tsaqafah Al-Islâmiyyah, 1365 H.

Shihab, M. Quraish Wawasan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1996.

Suratmaputra, Ahmad Munif.Filsafat Hukum Islam al-Ghazali, Maslahah Mursalah and Relevansinya dengan Pembaharuan Hukum Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus.

Tantowi,Ubaid. “Muslim and The Limits of Tolerance, Non-Muslim Minorities under Sharia in Indonesia,”Research report, Research Fellowship for Young Moslem Scholars, Bangkok: AMAN, 2003-2004.

Thaba, Abdul Azis.Islam and Negara dalam Politik Orba, Jakarta: Gema Insani Press, 1996,

Watt, W. Mongmery. Keagungan Islam, translated by Hartono Hadikusumo from The Majesty That Was Islam, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990.

Yanggo, Chuzaimah T.and AZ, Hafiz Anshari (Ed.), Problematka Hukum Islam Kontemporer, Jakarta: Pustaka Firdaus,1999.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 1997.

Magazine:

Tempomagazine, 14 May 2006

Gatra magazine, edition 6 May2006.

Newspaper:

Kompas newspaper, 3-1-2002

Kompas, 19-03-2002

Kompas newspaper, 11/03/2006.

Kompas newspaper, 16 August 2007.

Kompas, 18 April 2008

Jurnal:

“Fransiska Silalahi: ‘Kami Kesel BangetPake Jilbab’”[“We’re sick and tired of wearing a jilbab”], inJurnal Perempuan 60, Edisi September 2008, Jakarta; Yayasan Jurnal Perempuan, 2008

Interview:

Interview with Pastor Rasimin, a pastor of a church in Bireun, 9-08-2006.

Interview with Haji Tjamirudin, August 2006.

Interview with Murdani Yusuf, Chairman of Commission A, DPRD [parliament], Bireun, 10-08-2006.

Interview with Ulil Absar Abdalla and Moeslim Abdurrahman

Interview with Ali Yasa’ Abubakar, Head of the Islamic Shariah Service, NAD, 16-08-2006.

Interview with Khairuddin Nur, Lecturer in Economics, al-Islam University, 10-08-2006.

Internet:

http://news.okezone.com 20 June 2008.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/bat.v22i1.2933

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Sukron Kamil

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.