MODERNITAS DAN RESPON AGAMA (TELAAH TENTANG FEMINISME DISKURSUS GENDER DALAM ISLAM)

Yuminah Rohmatullah

Abstract


Abstrak

 

Modernisme telah menerima dan mendorong perempuan untuk bisa berkiprah di sektor publik, tetapi sekaligus ia pun dituntut agar tetap dapat berkiprah di sektor domestic . Konsekuensinya, gerakan perempuan terpengaruh dan harus  mengikuti arus modernisasi.

Ketertindasan dan suborninasi yang dirasakan kaum perempuan bukanlah disebabkan oleh kodratnya tetapi terjadi karena adanya konstruksi sosial-budaya yang memang sengaja diciptakan oleh pihak yang berkepentingan yaitu kaum laki-laki. Ketertindasan perempuan bukan saja dalam ranah domestik (rumah tangga) dan publik, juga terjadi dalam konstruksi ilmu pengetahuan.  Dalam konsep epistemologi modern kekuasan kaum perempuan telah ditelikung dan dilumpuhkan, ilmu pengetahuan sosial yang bersifat positivistik menciptakan kondisi yang meletakkan wanita sebagai posisi yang lemah, ilmu pengetahuan sosial dikontruksikan oleh kaum laki-laki yang menampilkan dirinya sangat seksis dan androsentris yang disusun berdasarkan praksangka-prasangka negatif dan inferior kaum laki-laki terhadap kaum perempuan.

Epistemologi feminis adalah langkah untuk melakukan upaya mencari jalan keluar dari ketertindasan, dibutuhkan adanya penafsiran yang berperspektif gender yang tidak lain adalah sebuah penafsiran yang memberikan perhatian dan kepemihakan terhadap kelompok jenis kelamin yang tertindas, yang membela hak-hak perempuan. 

Maka perlu adanya penafsiran berprespektif gender yang  tidak mesti harus dicurigai sebagai upaya westernisasi pemahaman al Qur`an. Karena al Qur`an tidak menafikan adanya perbedaan anatomi biologis, tetapi bagaimana perbedaan ini tidak dijadikan dasar untuk mengistimewakan jenis kelamin yang satu dengan jenis kelamin lainnya.

Abstract

Modernism has accepted and encouraged women to take part in the public sector, but at the same time it is demanded to remain active in the domestic sector. Consequently, the women's movement is affected and must follow the flow of modernization.

The oppression and subordination felt by women are not caused by nature but occured because of the socio-cultural construction that was deliberately created by the interested parties of men. Women's oppression is not only in the domestic (household) and public sphere, also occurs in the construction of science. In modern epistemological concepts the power of women has been torn and paralyzed, positivistic social science creates conditions that place women as weak positions, social sciences are constructed by men who present themselves highly sexist and androcentric based on prejudices negative and inferior male to female.           

Feminist epistemology is the step to make an effort to find a way out of oppression, it needs a gender perspective interpretation that is nothing but an interpretation that gives attention and cares to the oppressed sex group, which defends the rights of women.

So there needs to be a gender perspective interpretation that should not be suspected as an attempt westernisasi understanding of the Qur'an. Because the Qur'an does not deny the existence of biological anatomical differences, but how this difference is not used as a basis to privilege the sex of one with the other gender.


Keywords


Modernisme, Feminis, Gender, Domestic, Public

References


DAFTAR PUSTAKA

A. Ivan, Hadar, Permasalahan Gender dalam Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Pesantren, 1989

Akhyar, Yusuf Lubis, Dekontruksi Epistemologi Modern, Jakarta: Pustaka Indonesia Satu, 2006

Ali-Engineer, Asghar, Hak-Hak Perempuan dalam Islam, terj. Farid Wajidi dan Cicik Farcha Assegaf, Yogyakarta: LSPPA, 1994

Amina Wadud-Muhsin, Wanita di dalam al-Qur`an, terj.Yaziar Radianti, Bandung: Pustaka, 1994.

Asma, Barlas, Believing Women in Islam, London: Oxford University Press, 2003

Azis, Asmaeny, Feminisme Profetik, Yogjakarta: Kreasi Wacana, 2007

Connly, Peter, Aneka pendekatan Studi Agama, Yogyakarta: LkiS, 2002

Dara, Neng Affiah, Gerakan Perempuan dalam Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia, dalam Elza Peldi Taher ed., Merayakan Kebebasan Beragama: Bunga Rampe 70 Tahun Djohan Effendy, Jakarta: ICRP dan Kompas. 2009

Fakih, Mansour, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Jogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001

Farid, Achmad Okbah, Feminisme Dalam Timbangan, diakses pada 8 April 2017. http://www.alislam.or.id

Farid, Masdar Mas’udi, Islam dan Hak-Hak Reproduksi Kaum Perempuan

Guntur, Mohamad Romli, Muslim Feminis: Polemik Kemunduran dan Kebangkitan Islam, Jakarta: Freedom Institute, 2010

Freyer, Barbara, Stowasser, Women in the Qur,an, Tradition and interpretation, terj H.M. Mochtar Zoerni, Reinterpretasi Gender, Wanita Dalam Al Qur,an, Hadis dan Tafsir, Bandung: Pustaka Al Hidayath, 2001

Hafidz, Wardah, “Feminisme Islam”, dalam Majalah Suara Hidayatullah, Pebruari 1996

Hassan, Riffat, “Perempuan Islam dan Islam-Pasca Patriarkhi”, dalam Fatima Mernissi dan Riffat Hassan, Setara di Hadapan Allah: Relasi Laki-Laki dan Perempuan dalam Tradisi Islam Pasca Patriarkhi, terj.Tim LSPPA Yogyakarta: LSPPA,1995

Hasyim, Syafiq, Bebas dari Patriarkhisme Islam, Depok: Penerbit Kata Kita, 2010

Hasyim, Syafiq dkk., “Gerakan Perempuan dalam Islam: Perspektif Kesejarahan Kontemporer”, Majalah Tashwirul Afkar, No. 5, 1999

Hidayat, M. Nurwahid, “Kajian atas Kajian Dr. Fatima Mernissi tentang Hadis Misoginis, dalam Mansour Fakih, et.al., 2000, Membincang Gender Perspektif Islam Surabaya: Risalah Gusti, 2000

Kasiyan, Manipulasi dan Dehumanisasi Perempuan dalam Iklan, Yogjakarta: Penerbit Ombak, 2008

Kayam, Umar, Karier untuk Apa , Yogyakarta: Prima seminars, 1986

Ketut, I Martana, Kajian Teoritis Kontruksi Epistimologi Feminisme, Jurnal Komunikasi Vol. I No. 1 Maret 2010

M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Moderen 1200-2004 diterjemahkan dari: A History of Modern Indonesia Since c. 1200 third Edition, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta 2005

Mahzar, Armahedi, Wanita dan Islam: Suatu Pengantar untuk Tiga Buku, Pustaka: Bandung, 1994

Mir-Hosseini, Ziba, Marriage on Trial: A Study of Islamic Family Law in Iran and Morocco, I. B. Tauris, 1993, 2002

Munawar, Budhy Rahman, Kesetaraan Gender dalam Islam, Persoalan Ketegangan Hermeneutik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998

Musdah, Siti Mulia dkk, Keadilan dan Kesetaraan Gender Persfektif Islam, Jakarta: LKAJ, 2003

Mustaqim, Abdul, Feminisme dalam Perspektif Riffat Hassan, Tesis S2 Program Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1999

Muhammad, Husein, Fiqh Perempuan, Refleksi Kyai atas Wacana Agama dan Gender, Yogyakarta: LKIS, 2001

Nadjib, Ala’i, Feminis Muslim Indonesia (Aliran Pemikiran Antara 1990-2000.http:// www.ern.pendis.depag.go.id

Nasution, Harun, Islam ditinjau dari Berbagai aspekntya, jilid II, Jakarta: UI Pres, 2008

Rasyad, Aminuddin, Rahmah el Yunussiah: Kartini Perguruan Islam, dalam Manusia dalam Kemelut Sejarah. Jakarta: Penerbit LP3ES, 1997

S. Dadang, Ansori, Membincangkan Feminisme: Refleksi Muslimah Atas Peran Sosial Kaum Wanita, Jakarta: Pustaka Hidayah, 1997

Salim, Peter, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Modern English Pers, 1991

A.M.Edward N. Teal, Webster,s New American Dictionary, vol.3, n.d

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: Raja Grafindo Persada 2001

Umar, Nazarudin, Teologi Gender Antara Mitos dan Kitab Suci, Jakarta: Pustaka Cicero, 2003

Wieringa, Eleonara Saskia, Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia, diterjemahkan dari The Politization of Gender Relation in Indonesia, Jakarta: Garba Budaya dan Kalyanamitra, 1999.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/ushuluna.v8i1.29936

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.