Al-Hikam Mutiara Pemikiran Sufistik Ibnu Atha’illah as-Sakandari
Abstract
Cinta terhadap Allah mengharuskan seseorang menempuh medan perjalanan spiritual yang panjang dan terjal. Ditulis dalam gaya bahasa aporisma yang indah tanpa menggusur kedalaman pesan yang ingin disampaikan, Al-Hikam yang ditulis Ibnu Atha’illah as-Sakandari mendeskripsikan jalan-jalan spiritual yang harus ditempuh para penempuh jalan tersebut. Diantaranya, keharusan menjangkau setiap stasiun spiritual (maqam) seperti taubat, zuhd, shabr, tawakkal), dan ridha. Selanjutnya, para penempuh juga akan mencapai sejumlah kondisi (ahwal) seperti khauf, raja’, tawadhu, ikhlas, dan syukr yang harus diterima sebagai karunia Yang Dituju (Allah), bukan hasil usahanya.
Keywords
Aporisma, Syarh, Maqam, Ahwal, Makrifat
DOI: 10.15408/ushuluna.v2i1.15173
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.