KONSEP NAFKAH BATIN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Khairunnas Jamal, Awni Ramadanti Cania

Abstract


Abstract. This study explores the interpretation of Qur'anic verses related to emotional support (nafkah batin) and its implications for family life in modern times. The research uses a library research approach by collecting tafsir (Qur'anic exegesis), fiqh (Islamic jurisprudence) texts, and relevant books, followed by an analysis using the thematic interpretation method (tafsir maudhu’i). The findings of this study are twofold: First, the concept of emotional support for a wife, as outlined in the Qur'an, highlights the significance of meeting the wife's emotional, psychological, and spiritual needs within the marital relationship. Husbands are responsible for treating their wives with care and respect, as taught in the Qur'an. Second, fulfilling these emotional needs can positively impact marital harmony and contribute to the wife's overall well-being.

 

Abstrak. Penelitian ini memaparkan penafsiran ayat-ayat tentang nafkah batin dalam perspektif al- Qur’an, dan implikasinya dalam kehidupan berumah tangga pada zaman sekarang. Jenis penelitian ini menggunakan metode library research (kepustakaan) yaitu dengan mengumpulkan kitab-kitab tafsir dan kitab-kitab fiqih maupun buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini, kemudian data-data tersebut dianalisis menggunakan metode tafsir maudhu’i. Setelah dilakukan kajian dan analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, Pertama, konsep nafkah batin istri  dalam perspektif Al-Quran, menegaskan pentingnya pemenuhan kebutuhan batin istri dalam hubungan suami-istri. Nafkah batin meliputi aspek emosional, psikologis, dan spiritual, dimana suami memiliki tanggung jawab untuk memperlakukan istri dengan baik sesuai ajaran Al-Quran. Kedua, pemenuhan nafkah batin dapat berimplikasi pada keharmonisan rumah tangga dan perkembangan jiwa istri.

 


Keywords


inner sustenance; Qur'anic perspective; contemporary household; nafkah batin; perspektif al-Qur’an; rumah tangga kontemporer

References


Abd. Muhimin, A. W. (2017). Hukum perkawinan dalam tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim. Jakarta: Gaung Persada Press.

Ahmad, M. bin. (2002). Analisa fiqh para mujtahid. Jakarta: Pustaka Amani.

Ahmad Zuhdi Mudhlor, A., & Atabik Ali. (1999). Kamus kontemporer Arab-Indonesia. Yogyakarta: Multi KaryaGrafika.

Al-Asror, M. K. (2023). Aspek filosofis nafkah suami terhadap istri perspektif ulama tafsir. Jurnal Ilmu Hukum dan Hukum Islam, 2(1).

Al-Baghawi, I. A. M. al-H. M. (1417). Tafsir Ma’alimu al-Tanzil (Vol. 6). Dar Thibah li an-Nasyr wa at-Tawzi’.

Al-Bukhari, M. bin I. bin I. bin al-M. al-Ja’fi. (1436). Shahih Bukhari (Ra’id Bin Shabri Ibnu Abi ‘Alfah, Ed.) (Vol. 1). Kairo-Mesir: Dar Al-Hadits.

Al-Hasani, S. M. T. Al-Idris. (2012). Qurrotul Uyun. Kediri: Maktabah Al-Usmaniyah.

Al-Islamiyah, W. A. W. S. (n.d.). Mausuah Al Fiqiyyah. Kuwait: Wizarah al-Auqaf wa asy-Syu’un al-Islamiyyah.

Al-Jazairi, S. A. B. J. (2008). Tafsir Al-Aisar (Vol. 2). Jakarta: Darus Sunah Press.

Al-Jaziri, A. al-R. (1999). Kitab Al-Fiqh ‘ala al-Mazahib al-‘Arba’a (Vol. 4). Beirut-Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.

Al-Jaziri, A. B. J. (n.d.). Minhaj Al-Muslim. Beirut: Dar al-Fikr.

Al-Khatib, Y. A. (2005). Ahkam Al-Marah al-Hamil Asy-Syariah al-Islamiyyah (Mujahidin Muhayan, Ed.). Jakarta: Qisthi Press.

Al-Maraghi, A. M. (1992). Terjemahan Tafsir Al-Maraghi. Semarang: Penerbit Toha Putra.

Al-Qurthubi, I. (2007). Tafsir Al-Qurthubi (Fathurrahman & A. Hotib, Trans.) (Vol. 3). Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Yassu’i, L. M. (1986). Kamus Al-Munjid Fi al-Lugat Wa al-i’lam. Beirut: al-Maktabah al-Syirkiyah.

At-Thabari, I. (1990). Tafsir Al-Thabari. Beirut: Dar Al-Kutub Al-Karim.

‘Azmy, K. N. (2019). Maqashid Al-Qur’an: Perspektif ulama klasik dan modern. Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 1(1), 8. https://doi.org/10.18592/msr.v1i1.3267.

Az-Zuhaily, W. (2011). Fiqih Islam Wa Adillatuhu (A. H. al-Kattani, Trans.) (Vol. 6). Jakarta: Gema Insani.

Az-Zuhaily, W. (2016). Tafsir Al-Munir (Aqidah, Syariah, Manhaj) (A. H. al-Kattani et al., Trans.) (Vol. 1). Jakarta: Gema Insani.

Basalama, N. (2013). Tidak dapat menjalankan kewajiban hubungan ‘intim’ suami istri menyebabkan perceraian menurut hukum Islam. LEX ET SOCIETATIS, 1(1). https://doi.org/10.35796/les.v1i1.1311.

Darwis, R. (2015). Nafkah batin dalam hukum perkawinan. Gorontalo: Sultan Amai Press.

Faridy, H. M. S. (Ed.). (2008). Ensiklopedi Tasawuf, A-H (Vol. 6). Bandung: Angkasa.

Halim, H. A. (2021). Tinjauan hukum Islam terhadap pembayaran ganti rugi materiil nafkah batin suami istri yang tidak terpenuhi. Jurnal, 17(1).

Hermanto, A. (2017). Teori gender dalam mewujudkan kesetaraan: Menggagas fikih baru. Ahkam: Jurnal Hukum Islam, 5(2).

Hurmain, H. (1997). Seluk beluk aliran kebatinan di Indonesia (Vol. 1). Pekanbaru: Husada Grafika Press.

Ibnu Katsir, I. I. (n.d.). Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim (Vol. 1). Al-Qahirah: Al-Maktabah Al-Taufiqiyyah.

Irsyadunnas. (2015). Tafsir ayat-ayat gender ala Amina Wadud perspektif hermeneutika Gadamer. Musawa: Jurnal Studi Gender dan Islam, 14(1).

Khatimah, U. K. (2013). Hubungan seksual suami istri dalam perspektif gender dan hukum Islam. Jurnal Ahkam, 13(2).

Nelli, J. (2021). Mewujudkan keharmonisan dalam rumah tangga menuju keluarga sakinah dalam perspektif ulama tafsir (Qs. Al-Baqarah ayat 187). Jurnal Hukumah, 4(2).

Nur, D. (1993). Fiqih munakahat. Semarang: CV. Toha Putra Semarang.

Putri, S. (2022). Pengaruh kesehatan mental dalam upaya memperbaiki dan mengoptimalkan kualitas hidup perempuan. Journal of Feminism and Gender Studies, 2(2).

Rahmawaty, A. (2015). Harmoni dalam keluarga perempuan karir: Upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga. Jurnal PALASTREN, 8(1).

Rais, I. (2014). Tingginya angka cerai gugat (khulu’) di Indonesia; Analisis kritis terhadap penyebab dan alternatif solusi mengatasinya. Jurnal Al-‘Adalah, XII(1).

Sabiq, S. (1987). Fiqh Sunnah (M. Thalib, Trans.) (Vol. 6). al-Ma’rif.

Sanusi, A. (2006). Jalan kebahagiaan. Jakarta: Gema Insani.

Shihab, M. Q. (2004). Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati.

Sumardi, D. (2015). Poligami perspektif keadilan gender. Jurnal 'Adliya, 9(1).

Sungarso, H. S. (2019). Fiqih Madrasah Aliyah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Syafi’i, I. (2014). Kitab Al-Umm (B. Misbah & A. Faiq, Trans.) (Vol. 9). Jakarta: Pustaka Azzam.

Taufik. (2021). Hak dan kewajiban suami istri dalam al-Qur’an. Jurnal Kajian Ekonomi Syariah, 3(1).

Wulan, N. (2022). Kesetaraan gender pada hubungan pasutri perspektif Mubadalah. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(5).


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/harkat.v20i1.40853

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Khairunnas Jamal, Awni Ramadanti Cania

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.