PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING) SEBAGAI PENCEGAHAN DEGRADASI MORAL PADA ANAK

Fatkhul Arifin, Edwita Edwita, Zulela M.S, Gusti Yarmi, Yazid Hady

Abstract


Abstract. Character Building is a process or effort to foster, improve and or shape human character, character, nature and morals (symbol) to show a good attitude in socialising. This study aims to examine various reports related to negative behaviours carried out by students. Furthermore, researchers want to know what solutions to overcome these problems. The method used in this study is a literature review from relevant sources such as books, journals and mass media related to student problems. The issues researchers study are limited to student violence, bullying cases, brawl culture and student moral degradation. The data analysis technique is a deeper study related to the sources obtained. The results of the researchers' observations regarding negative behaviour carried out by students indicate that most of these behaviours are carried out because students feel satisfaction when they carry out bullying, violence, etc. Parents, such neglect, carry out no early prevention, so children cannot distinguish between right and wrong. Character education is a solution to prevent negative things from being done by students; there needs to be cooperation between parents, teachers and the surrounding environment. The conclusion is that character education needs to be done early on by parents so that children can distinguish between right and wrong. The growth of mutual respect and tolerance will prevent children from doing negative things.

 

Abstrak. Caracter Building merupakan proses atau usaha untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk watak, tabiat, sifat, dan akhlak (budi pekerti) manusia sehingga menunjukkan sikap yang baik dalam bersosialisi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji berbagai peberitaan terkait dengan perilaku-perilaku negatif yang dilakukan oleh siswa. Selanjutnya peneliti ingin mengetahui solusi apa untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur dari sumber-sumber relevan seperti buku, jurnal dan media masa yang terkait dengan permasalahan siswa. Masalah yang dikaji peneliti batasi seperti: kekerasan siswa, kasus bullying, budaya tawuran dan degradasai moral siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah kajian lebih dalam terkait sumber-sumber yang didapat. Hasil pengamatan peneliti terakait perilaku negative yang dilakukan oleh siswa menunjukkan bahwa kebanyakan perilaku tersebut dilakukan karena siswa merasa ada kepuasan ketika melakukan perilaku bullying, kekerasan, dll. Tidak ada pencegahan dini yang dilakukan oleh orang tua, seperti ada pembiaran sehingga anak tidak bisa membedakan hal yang benar dan salah. Pendidikan karakter merupakan solusi untuk mencegah hal-hal negative yang dilakukan siswa, perlu ada Kerjasama antara orang tua, guru, dan lingkungan sekitar. Kesimpulannya bahwa Pendidikan karakter perlu dilakukan sejak dini oleh orang tua, sehingga anak bisa membedakan antara yang benar dan salah. Tumbuhnya sikap saling menghargai dan  toleransi akan mencegah anak-anak melakukan hal-hal negative.

 

 


Keywords


character education; negative behaviour; moral degradation; Pendidikan karakter; perilaku negative; degradasi moral

References


Annisa, M. N., Wiliah, A., & Rahmawati, N. (2020). Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar Di Zaman Serba Digital. Jurnal Pendidikan Dan Sains, 2(1), 35–48. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang

Buchanan, R. (2001). The problem of character in design education: liberal arts and professional specialisation. International Journal of Technology and Design Education, 11(1), 13–26. https://doi.org/10.1023/A:1011286205584

Chen, Y. L. (2013). A Missing Piece of the Contemporary Character Education Puzzle: The Individualisation of Moral Character. Studies in Philosophy and Education, 32(4), 345–360. https://doi.org/10.1007/s11217-012-9331-6

Choli, I. (2020). Problematika Pendidikan Karakter Pendidikan Tinggi. Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 55–66. https://doi.org/10.34005/tahdzib.v3i1.831

Ciampa, K., & Wolfe, Z. M. (2021). Integrating character education into an elementary common core standards-aligned curriculum: a pilot study. Curriculum Perspectives, 41(1), 59–69. https://doi.org/10.1007/s41297-020-00116-2

Dempster, M. (2020). An exploration of character education as a tool of ‘moral repair’ in the developing world. Journal of Religious Education, 68(2), 249–265. https://doi.org/10.1007/s40839-020-00107-5

Febriantina, S., Anggrayni, D. R., Pendidikan Karakter Pada Siswa Sekolah, I., Anggrayni Riswono, D., Aprilia, L., Ukhfiya, S., & Negeri Jakarta, U. (2021). IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Juni, 8(1), 16–26.

Freeman, G. G. (2014). The Implementation of Character Education and Children’s Literature to Teach Bullying Characteristics and Prevention Strategies to Preschool Children: An Action Research Project. Early Childhood Education Journal, 42(5), 305–316. https://doi.org/10.1007/s10643-013-0614-5

Gilead, T. (2011). Countering the Vices: On the Neglected Side of Character Education. Studies in Philosophy and Education, 30(3), 271–284. https://doi.org/10.1007/s11217-011-9223-1

Healea, C. D. (2006). Character Education with Resident Assistants: A Model for Developing Character on College Campuses. Journal of Education, 186(1), 65–77. https://doi.org/10.1177/002205740618600107

Hermanto, & M.S, Z. (2020). Analisis Problematika Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar. Jurnal Elementaria Edukasia, Volume 3 N(p-ISSN 2615-4625 e-ISSN 2655-0857), 435–443.

Ikhsan, K. N., & Hadi, S. (2018). Implementasi dan Pengembangan Kurikulum 2013. In Jurnal Edukasi (Ekonomi, Pendidikan dan Akuntansi) (Vol. 6, Issue 1, p. 193). https://doi.org/10.25157/je.v6i1.1682

Insani, N., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Penerapan Pendidikan Karakter pada Siswa Sekolah Dasar dalam Upaya Menghadapi Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5, 8937–8941. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/2402%0Ahttps://jptam.org/index.php/jptam/article/download/2402/2094

Irshad, I., & Yasmin, M. (2022). Feminism and literary translation: A systematic review. Heliyon, 8(3), e09082. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e09082

Kurniaman, O., Noviana, E., & Dasar, S. (2013). Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Meningkatkan Keterampilan, Sikap, Dan Pengetahuan. Universitas Riau |, 6, 389–396.

Lee, I.-J. (2001). The proper directions and practical ways for character education in Korean elementary school. Asia Pacific Education Review, 2(2), 72–84. https://doi.org/10.1007/bf03026292

Leinweber, K., Donlevy, J. K., Gereluk, D., Patterson, P., & Brar, J. (2012). Moral Education Policies in Five Canadian Provinces: Seeking Clarity, Consistency and Coherency. Interchange, 43(1), 25–42. https://doi.org/10.1007/s10780-012-9170-y

Mardiyah, S. (2019). Penerapan Pendidikan Karakter Di Sekolah. Edification Journal, 1(1), 127–137. https://doi.org/10.37092/ej.v1i1.89

Narvaez, D. (2002). Does reading moral stories build character? Educational Psychology Review, 14(2), 155–171. https://doi.org/10.1023/A:1014674621501

Nursobah, A., Tinggi, S., Syari’ah, I., & Asy’ari Kediri, F. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa (Studi Multi Situs di MIN Ngepoh Tanggunggunung dan MIN Mergayu Bandung Tulungagung). Jurnal Dirasah, 1(2), 26212838. https://ejournal.stisfa-kediri.ac.id/index.php/dirasah

Permendikbud No 82. (2015). Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Tindak Kekerasan Di Lingkungan Satuan Pendidikan. Jurnal Fakultas Hukum Universitas Lampung, 53(9), 16. https://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendikbud_82_15.pdf

Robinson, P., & Lowe, J. (2015). Literature reviews vs systematic reviews. Australian and New Zealand Journal of Public Health, 39(2), 103. https://doi.org/10.1111/1753-6405.12393

Saleh, M. (2022). Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Inklusi. Hikmah: Journal of Islamic Studies, 17(2), 101. https://doi.org/10.47466/hikmah.v17i2.198

Sankar, Y. (2004). Education in Crisis: A Value-Based Model of Education Provides Some Guidance. Interchange, 35(1), 127–151. https://doi.org/10.1023/b:inch.0000039023.98390.88

Shields, D. L. (2011). Character: As the aim of education. Phi Delta Kappan, 92(8), 48–53. https://doi.org/10.1177/003172171109200810

Subianto, J. (2013). Peran Keluarga, Sekolah, Dan Masyarakat Dalam Pembentukan Karakter Berkualitas. Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 8(2), 331–354. https://doi.org/10.21043/edukasia.v8i2.757

Tuasalamony, K., Hatuwe, R. S. M., Susiati, SusiatiMasniati, A., & Nilawati, M. R. (2020). Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Negeri 5 Namlea. Pedagogy, 7(2), 81–91.

Uman, L. S. (2007). Systematic reviews and meta-analyses. Clinical Research Methods for Surgeons, February, 311–325. https://doi.org/10.1007/978-1-59745-230-4_18

UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (n.d.). Departement Pendidikan dan Kebudayaan.

Yeti, rabi. (2015). PERMASALAHAN KRISIS PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Permasalahan Krisis Pendidikan Karakter Pada Siswa Dalam Perpektif Psikologi Pendidikan, 2504, 1–9. https://www.academia.edu/35692180/Guru_efektif_dalam_perspektif_psikologi_pendidikan.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/harkat.v18i2.30071

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender