KETIMPANGAN GENDER DI BALI: ANALISIS BUDAYA PATRIARKI, PERAN ADAT DAN AGAMA, SERTA RELEVANSINYA DI DUNIA MODERN
Abstract
Abstract. This research is motivated by the patriarchal culture that is strongly embedded in the Balinese cultural system. The patriarchal culture that penetrates into the life of the Balinese people is predicted to be the biggest cause of gender inequality in various areas of people's lives. Gender inequality in the province of Bali can be found in the social, economic, cultural, political, and demographic fields. The main objective of this research is to provide answers to the formulation of the problem " How is the patrilineal system in Bali, the geographical location influencing patriarchal culture, and the roles of customs and religion contribute to gender inequality in the realms of family and society, and its relevance in the present day? The formulation of the problem will be answered using the concepts of liberal feminism, gender equality, and patriarchal culture with qualitative research methods. We argue that the patrilineal system is the biggest cause of imperial patriarchal culture and gender inequality in Bali. The research results indicate that the patrilineal system is closely related to the customs and norms of Balinese society. Moreover, the geographical location also contributes to the establishment of a patriarchal dominance in Bali. However, some Balinese communities perceive that the culture causing this gender imbalance is no longer relevant.
Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh budaya patriarki yang melekat kuat dalam sistem kebudayaan masyarakat Bali. Budaya patriarki yang menelisik masuk ke dalam kehidupan masyarakat Bali digadang-gadang menjadi penyebab terbesar ketimpangan gender dalam berbagai bidang kehidupan masyarakatnya. Ketimpangan gender di Provinsi Bali banyak ditemui pada bidang sosial, ekonomi, budaya, politik, hingga kependudukan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberi jawaban atas rumusan masalah “Bagaimana kentalnya sistem patrilineal di Bali, lokasi geografis yang mempengaruhi budaya patriarki, dan peran adat serta agama menyebabkan ketimpangan gender pada ranah keluarga dan sosial serta relevansinya saat ini?" Rumusan masalah tersebut akan dijawab menggunakan konsep feminisme liberal, kesetaraan gender, dan budaya patriarki dengan metode penelitian kualitatif. peneliti berargumen sistem patrilineal menjadi penyebab terbesar kekaisaran budaya patriarki dan ketimpangan gender di Bali. Hasil penelitian menunjukkan sistem patrilineal berkaitan erat dengan adat dan norma masyarakat Bali. Pun letak geografis turut menentukan kekisaran patriarki di Bali. Beberapa masyarakat Bali menilai budaya yang menyebabkan ketimpangan gender ini dinilai sudah tidak relevan.
Keywords
References
Aktaria, E., & Handoko, B. S. (2012). Ketimpangan Gender Dalam Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan Pembangunan, 13(2), 194. https://doi.org/10.23917/jep.v13i2.168gelgel
Alifa Tulkhamiya. (2015). Analisis Feminis Liberal dalam Partisipasi Siswa Perempuan di Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis). Sosialitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sosiologi-Antropologi, 5(2).
BPS Provinsi Bali. (2002). Bali dalam Angka Tahun 2002 Denpasar, Aryasta Jaya.
Chotim, E. E. (2020). Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan Di Indonesia: Keinginan Dan Keniscayaan Pendekatan Pragmatis (Studi Terhadap Ukm Cirebon Home Made). AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional, 2(1), 70–82. https://doi.org/10.54783/jin.v2i1.357
Gelgel, N. M. R. A. (2016). Perempuan Gianyar dan Belenggu Ranah Publik dan Privat. Jurnal Kajian Bali, 6(1), 174–210.
Hemamalini, K., & Suhardi, U. (2015). Dinamika Perkawinan Adat Bali. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 14(27), 36–47. https://doi.org/10.32795/ds.v14i27.45
I. Wayan Gede Wiryawan, Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, & I. Wayan Wiasta. (2015). Hukum Adat Bali Di Tengah Modernisasi Pembangunan Dan Arus Budaya Global. Jurnal Bakti Saraswati, 4(2).
Sari, N. P. M., Intan Pinatih, D. A. A., Juniarta, I. K., & Supriliyani, N. W. (2022). Dualitas Sekala-Niskala dalam Pararem Gering Agung: Memahami Penanganan Covid-19 Berbasis Adat dari Perspektif Kebijakan Publik di Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 12(1), 43. https://doi.org/10.24843/JKB.2022.v12.i01.p03
Qomariah, Dede Nurul. “Persepsi Masyarakat Mengenai Kesetaraan Gender Dalam Keluarga.” Jurnal Cendekiawan Ilmiah PLS 4, no. 2 (2019): 52–58. https://doi.org/https://doi.org/10.37058/jpls.v4i2.1601.
Ni Nyoman Rahmawati. (2016). Perempuan Bali dalam Pergulatan Gender. An1mage Jurnal Studi Kultural, 1(1), 58–64.
Rizqyani, R. (2019). Proses Akulturasi Keruangan Komunitas Muslim Kampung Jawa Di Perkotaan Tabanan Bali. Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian Dan Pengembangan, 3(2), 14. https://doi.org/10.32630/sukowati.v3i2.77
Sakina, A. I., & A., D. H. S. (2017). Menyoroti Budaya Patriarki Di Indonesia. Share : Social Work Journal, 7(1), 71. https://doi.org/10.24198/share.v7i1.13820
Setiawan, D., Wibisono, B., & Astuti, S. Y. (2022). Ketidaksetaraan Gender dalam Program FTV Suara Hati Istri: Suatu Kajian Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Journal of Feminism and Gender Studies, 2(2), 94. https://doi.org/10.19184/jfgs.v2i2.30730
Sukadana, I. K., Sudibya, D. G., & Karma, N. M. S. (2021). Sanksi Kasepekang Dalam Hukum Adat Bali. KERTHA WICAKSANA, 15(1), 72–79. https://doi.org/10.22225/kw.15.1.2819.72-79
Sulistyowati, Y. (2021). Kesetaraan Gender Dalam Lingkup Pendidikan Dan Tata Sosial. IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies, 1(2). https://doi.org/10.21154/ijougs.v1i2.2317.
DOI: 10.15408/harkat.v18i2.29268
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender